Minggu, 31 Agustus 2008

Waspada Demam Berdarah


Baru-baru ini Trans7 membuat program baru yang sangat menarik dan edukasional bertajuk B4M Bincang-Bincang Bersama Bu Menkes. Acara yang dipandu oleh mc kondang Ferdi Hasan ini hadir dengan topik-topik menarik seputar kesehatan. Menjelang pergantian musim kemarau dan penghujan berbagai penyakit menjadi epidemi di Indonesia. Salah satunya adalah demam berdarah. Demam berdarah adalah penyakit febril akut yang yang ditemukan di daerah tropis yang menyebabkan kematian bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Flavivirus yang disebarkan ke manusia dengan perantaraan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini ditandai dengan gejala munculnya demam secara tiba-tiba disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia) dan ruam. Ruam demam berdarah merupakan bintik-bintik merah terang dan menyebar hingga ke seluruh tubuh. Penderita demam berdarah juga bisa mengalami radang perut, mual, muntah-muntah, diare dan pilek atau batuk-batuk. Gejala-gejala tersebut seringkali tidak dianggap oleh penderita sehingga penanganan pasien terlambat dan berakibat fatal. Demam berdarah umumnya berlangsung sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi di akhir masa demam. Sesudah masa inkubasi 3-15 hari orang yang tertular dapat mengalami salah satu dari 4 bentuk berikut :
1. Bentuk abortif : tidak merasakan gejala apapun
2. Dengue klasik : demam tinggi selama 4-7 hari, nyeri tulang diikuti munculnya bintik-bintik merah,
3. Dengue Haemorraghic Fever : sama dengan dengue klasik ditambah dengan pendarahan dari hidung, dubur dan mulut
4. Dengue syok sindrom : gejala sama dengan DBD ditambah syok yang sering berakibat kematian.
Demam berdarah yang saat ini populer karena resiko kematian yang cukup tinggi adalah Demam Berdarah Dengue yang disebabkan oleh virus dengue. DBD umumnya menyerang orang yang kekebalan tubunya sedang menurun. DBD merupakan demam dengue dengan derajat yang lebih berat. Pada penderita DBD akan tampak bintik pendarahan, juga dapat mengalami pendarahan pada gusi, hidung, usus dan lain-lain. Demam dengue banyak terjangkit di daerah tropis dan subtropis. Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita demam dengue tiap tahun, yang disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi. WHO memperkirakan lebih dari 40% penduduk dunia hidup di daerah endemis demam dengue. Virus penyebab demam dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang sebelumnya sudah menggugut orang yang terinfeksi virus dengue. Satu gigitan nyamuk yang terinfeksi virus sudah mampu untuk menimbulkan penyakit dengue pada orang yang sehat. Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah. Oleh karena itu pencegahan lebih banyak diupayakan untuk menahan penyebaran penyakit ini. Pencegahan utama terletak pada pemusnahan vektor pembawa virus yaitu nyamuk demam berdarah. Nyamuk ini pada umumnya aktif di siang hari, oleh karena itu usaha menghindar dari gigitan nyamuk dengan menggunakan obat anti nyamuk perlu dilakukan. Pengasapan (Fogging) juga bisa dilakukan untuk mengurangi nyamuk demam berdarah. Namun demikian, pemerintah telah mencanangkan gerakan 3M yang lebih berpotensi untuk memberantas nyamuk demam berdarah. Nyamuk jenis ini berkembang biak di tempat-tempat berair yang jernih sehingga perlu dilakukan aksi menguras bak mandi untuk memberantas jentik-jentik, dan menimbun wadah-wadah yang dapat menampung air sehingga tidak bisa digunakan oleh nyamuk untuk berkembag biak. Mencegah memang lebih baik daripada mengobati, sebab sampai saat ini obat untuk penderita demam berdarah memang belum ditemukan (BPOM) dan pengobatan yang dilakukan hanya bersifat pendukung semata. BPOM bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran UNAIR menyatakan bahwa ekstrak daun jambu biji dapat mengahambat pertumbuhan virus dengue dan dapat meningkatakan trombosit tanpa menimbulkan efek samping. Hasil yang menggembirakan ini belum bisa diterapkan dalam pengobatan pasien demam berdarah secara nyata sehingga alternatif yang dilakukan adalah dengan memperbanyak minum air putih untuk mengembalikan homeostatis. Selain itu pasien juga diberi asupan vitamin c dan vitamin A untuk mempercepat regenerasi sel. Mengingat besarnya resiko demam berdarah, masyarakat diharapkan lebih waspada dengan cara lebih memperhatikan lingkungan sekitar untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

Welcome Ramadhan


Bulan penuh berkah yang selalu dinanti oleh umat muslim di seluruh dunia akhirnya tiba. Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah, bulan suci dimana semua pemelukIslam berlomba mencari mendapatkan rahmat berlimpah selama bulan Ramadhan. Rasulullah selalu memberikan kabar gembira setiap kali datang bulan ramadhan. " Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu neraka." (HR Ahmad). Tak ada kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan Ramadhan karena bulan itu penuh kebaikan dan turunnya rahmat. Bulan Ramadhan selalu diisi dengan amalan-amalan yang disunahkan pada bulan ini. Membaca Al Quran, menahan hawa nafsu dan kesenangan duniawi, berdoa ketika berbuka puasa, Tahajjud, berlomba dalam bersedekah, beri'tikaf, dan menjauhi larangan agama dilakukan dengan harapan memperoleh pahala dari Allah SWT. Di bulan ini para muslimin dan muslimah menjalankan puasa sebulan penuh, menjalankan perintah Allah. Puasa berasal dari bahasa Arab yaitu asshoum atau asshiyam yang artinya menahan diri. Ibadah puasa menjadi media pelatihan dalam membentuk manusia yang berakhlaqul karimah. Ibadah puasa berarti menjalankan aturan-aturan yang telah ditetapkan. Berpuasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga melainkan menjaga seluruh anggota tubuh dari perbuatan maksiat yang dilakukan dengan tulus hanya dengan mengharap ridho dari Allah. Puasa tidak sekedar menjalankan perintah agama namun juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dokter HArits bin Kaldah menyatakan bahwa menjaga makan adalah obat dari penyakit. Oleh karena itu dengan menjalankan puasa, tubuh akan terjaga dari asupan makanan yang berlebihan yang dapat menimbulkan penyakit. Dengan berpuasa dapat menurunkan bobot tubuh, mencegah terjadinya stroke karena memperbaiki kadar kolesterol dalam darah, menurunkan tekanan darah, membentuk sel-sel baru, dan mengurangi resiko diabetes. Tentu saja jika puasa dilaksanakan secara sehat. Agar dalam berpuasa tubuh tetap sehat maka perlu memperhatikan gizi yang terkandung dalam makanan saat berbuka atau sahur. Dehidrasi juga harus dihindari dengan memperbanyak minum air dan buah-buahan. Berolahraga ringan bisa dilakukan dan lebih afdol jika dilaksanakan di sore hari menjelang waktu berbuka puasa. Bulan yang tidak hanya penuh berkat tapi juga sangat bermanfaat ini selalu ditunggu setiap tahunnya. Demikian pula dengan Ramadhan tahun ini, belum juga memasuki hari pertama puasa nuansa ramadhan sudah nampak di berbagai tempat. Di malam hari, riuhnya suara petasan saling bersahutan, langit gelap terlihat terang disinari cahaya kembang api yang indah. Di Indonesia bulan Ramadhan memang identik dengan petasan. Meski dilarang pemerintah, berbagai jenis petasan mulai beredar secara sembunyi-sembunyi. Masyarakat yang tak kebagian petasan pun tak kehabisan akal dengan membuat mercon bambu yang bahkan lebih menggelegar. Bulan Ramadhan ternyata juga membawa berkah bagi para penjual kembang api dan petasan baik penjual kagetan atau musiman. Ormas-ormas berbasis Islam dibantu aparat pemerintah mulai beraksi melakukan penertiban di daerah yang diduga menjadi tempat maksiat untuk menghormati bulan suci ini. Praktek miras, judi dan perbuatan asusila lainnya diberantas habis-habisan dan mendapat ganjaran yang lumayan berat bagi mereka yang tetap nekat melakukannya. Semua yang mengaku umat Islam berlomba-lomba bersedekah, beramal pada kaum papa yang angkanya semakin bertambah saja dari tahun ke tahun. Euforia ramadhan merambah kemana-mana. Memanfaatkan bulan Ramadhan, dunia hiburan beralih fungsi menjadi ajang dakwah besar-besaran. Film televisi maupun sinetron yang biasanya mengumbar hedonisme berubah menjadi tayangan religius yang kadang terlalu absurd untuk dicerna. Jika di hari-hari biasa wajah-wajah indo dengan pakaian modern menjadi figur utama, di bulan ini giliran para alim ulama tampil ke muka untuk mengajak masyarakat untuk bertobat. Publik figur tertentu hampir dipastikan selalu kebanjiran rejeki di bulan puasa ini dengan memandu berbagai macam acara pengantar berbuka puasa maupun menemani saat sahur. Para musisi juga ikutan latah dengan mengeluarkan single-single maupun album bertema religi yang tentu laris manis di pasaran. Tokoh-tokoh masyarakat yang sering muncul di berbagai media tak ketinggalan ikut berbagi berita dengan melakukan kegiatan amal bersama anak-anak yatim. Sungguh bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh kebaikan. Sayang, kegiatan tersebut hampir sebagian berhenti jika Ramadhan usai. Seandainya semua tidak hanya terjadi di bulan Ramadhan, niscaya kemerosotan moral dapat dihindari. Apapun yang terjadi aku selalu gembira menyambut kedatangan Ramadhan. Bulan Ramadhan menjadi bulan penyejuk hati dengan segala berkahnya yang insya Allah dapat meningkatkan kualitas iman dan takwaku kepada Allah SWT. Ramadhan kali ini aku berharap dapat mempertebal keyakinanku, menginstropeksi segala kelemahan dan kesalahan yang terjadi di waktu-waktu sebelumnya dan semoga Allah memberikan rahmat dan mengampuni segala dosa. Amin. Keajaiban bulan Ramadhan selalu membekas di benakku. Ramadhan kali ini memberiku ketenangan batin yang luar biasa. Setelah sekian lama terombang-ambing dalam gelisah, akhirnya kesadaran datang menjernihkan pikiran yang semula tertutup kabut. Kabar tak sedap yang dulu membuatku terpuruk pun kali ini bisa kuterima dengan lapang dada. Akhirnya kebenaran bisa terungkap. Gracias Dios ! Por ultimo yo puedo darme cuenta de que soy una injusticia grande. El chico, yo pienso que usted es no mira un bueno como eso. Usted es un nino y usted no me puede hacer loco ya. Es justo un illuzione y yo pueden lo viendo ahora.


Kamis, 28 Agustus 2008

La historia del ciudad de memorias

Meski baru sekitar tiga bulan lalu aku bertemu lagi dengan adik dan sahabatku tersayang, aku tetap antusias untuk bertemu dan berkumpul lagi. Jauh sebelum waktunya kami saling berkomunikasi, tak sabar untuk segera bersua, dan tak lupa saling memesan sesuatu ^_^. Pulang dari sekolah, meski matahari bersinar dengan terik dengan penuh semangat aku mengayuh berkeliling mencari pesanan yang dulu menjadi bawaan wajib setiap bulan. Aku sedikit dag dig dug saat sesuatu yang kucari tidak ada. Akhirnya setelah lama berputar-putar, peluh pun mengucur deras, wajah terasa panas dan mata terasa sakit akibat uv yang sedang mencapai puncaknya, aku menemukan upeti yang harus kubawa. Tanpa sempat beristirahat, aku pun berangkat dengan ceria meski kepala pening gara-gara penyakit lama yang kambuh. Setengah perjalanan, dering hp membangunkanku dari kantuk yang menyerang, rupanya adikku sudah tiba di kota kenangan. Tak lama kemudian kami pun bertemu muka di tempat yang telah dijanjikan. Wo cen te cen te hen kai sin !!!! Tiga bulan yang singkat ternyata membawa banyak perubahan. Canda dan tawa yang semakin jarang dilakukan kembali digelar. Kami pun larut dalam cerita petualangan masing-masing. Sayang personel yang paling heboh dan sangat kurindukan tak bisa bersama saat itu. Sembari berjalan-jalan di tempat favorit, kami berbagi kabar, menumpahkan cerita yang lama terpendam. Perhatian akan satu sama lain sempat teralih saat kami tiba di stasionary dan menemukan sesuatu yang sangat menarik dan sangat menggoda untuk dimiliki. Jeritan kecil pun terlontar ketika kami mendapatkan pernak pernik tokoh manga favorit kami. Puas berjalan-jalan, dengan menenteng barang yang lumayan membuat pegal, kami menuju tempat bakal kami numpang tidur. Tak lupa sebelumnya nongkrong di tempat favorit yang selalu menjadi tujuanku datang ke kota ini sebulan sekali. Bawaan kami terutama aku ^_^ semakin bertambah berat ketika aku menumpuk tankoubon demi tankoubon manga yang belum kubaca. Teman akrab yang menyusul kami berdua ikut menambah isi ranselku dengan setumpuk buku yang lumayan berat. Saat malam menjelang, lelah tak kami rasakan ketika menempuh sisa perjalanan sambil mengobrol seru. Meski lelah namun tenaga sudah terisi kembali setelah menyantap menu yang menjadi sasaran saat kami berada di kota ini.

Mi lugar predilecto

Obrolan bertambah seru ketika kami berkumpul di tempat sahabat lama yang kini bermukim di sana. Sembari membongkar bungkusan masing-masing, kami bertukar pengalaman yang terjadi pada diri masing-masing. Seperti biasa, dengan segera aku meraih bacaanku yang pertama. Untunglah kali ini aku tidak menyewa manga dengan tema berat yang membutuhkan konsentrasi penuh sehingga aku bisa ikut dalam pembicaraan yang terus berjalan. Tak terasa malam semakin larut, mata kami mulai berat meski sudah diganjal dengan secangkir kopi. Aku pun harus bergadang semalaman demi menyelesaikan bacaan yang masih lumayan banyak. Walhasil keesokan harinya aku bangun dengan tubuh pegal-pegal dan kantung mata penuh akibat kurang tidur. Siang hari kami berpencar dengan aktivitas masing-masing. Aku masih harus menuntaskan lembar-lembar His Dark Material yang melelahkan. Menjelang tengah hari aku dan Kyon-Chan berkumpul kembali, menelusuri gedung-gedung megah, menuntaskan narsisme yang sedang memuncak. Sayang belum puas aku bertemu kangen dengan adik yang satu ini, waktu jua yang memisahkan. Dengan berat hati aku meninggalkan kota ini dan kembali ke rutinitas semula. Persahabatan memang tak lekang dimakan waktu. Meski masing-masing sudah menempuh perjalanan yang baru, sebuah persahabatan akan tetap terjaga. Walau kadang menemui kerikil yang mengoyak, persahabatan akan menyatukan kembali hati yang terpisah. Betapa bahagianya saat kita menemukan sahabat yang saling mendukung dan saling mengerti diri masing-masing. Para mi, perdio a un amigo mas dolor que perdio a un amante. Kyon-Chan, saat ku tulis kisah ini, aku sudah memikirkan kapan kita berkumpul lagi. Sasuke-San, aku tak sabar menanti kepulanganmu. I miss you all. I miss when we are together, talking about our favourite books, anime, films and of course our journey. Signora Kaka, thanks to you. Doa kami bertiga terkabul dengan keberadaanmu di sana ^_^ Semoga semua menjadi lebih baik adanya. Gu-Fi Kun, thanks a lot. Berkatmu aku bisa mengoleksi manga favoritku dengan harga yang sedikit miring ^_^. Tetaplah menjadi Gu-Fi yang sabar dan selalu menolong tanpa ragu.

Minggu, 24 Agustus 2008

Forza Milan !!!



Akhirnya setelah lama menunggu, pertandingan sepak bola antar klub favoritku akan dimulai. Laga pertama Lega Calcio Serie A atau dikenal dengan Liga Italia Seri A akan digelar pekan depan. Sejak Piala Dunia 1998 di Prancis, aku mulai menggandrungi dunia sepak bola. Akibat pengaruh demam sepak bola yang melanda seluruh dunia termasuk penghuni kelasku best 2.1, aku yang semula buta sepak bola mulai belajar tentang segala aktivitas di lapangan hijau tersebut. Layaknya cewek biasa, aku menyukai olahraga bola kaki itu berawal dari kekagumanku pada seorang 'portiere' asal Italia. Penjaga gawang gaek yang lumayan bagus penampilannya saat membela timnya Italia mencuri perhatianku dengan wajah ganteng khas Italiano. Lambat laun, aku mulai memahami aturan-aturan dalam sepakbola dan akhirnya aku mulai menyukai olahraga yang dulu sempat kuanggap membosankan ini. Berbekal pengetahuan yang lumayan tentang sepakbola, aku menjadi pemirsa setia liga yang paling diminati teman-temanku, Liga Italia Seri A yang ditayangkan dengan rutin oleh sebuah stasiun televisi swasta. Sebagai pemula dalam dunia sepak bola, aku tentu saja menjadi seorang Interisti, klub elit tempat Gianluca Pagliuca bergabung. Aku tak pernah absen menonton siaran langsung yang menayangkan laga klub milik Massimo Morati tersebut. Meski di keesokan harinya, mata sembab akibat bergadang, aku dan teman-teman pecinta Liga Italia dengan penuh semangat berdebat seru mengomentari jalannya pertandingan di malam sebelumnya. Tak jarang kami mengadakan taruhan kecil-kecilan demi membela klub favorit masing-masing. Uang jajan pun harus berkurang demi sepotong informasi yang lumayan menguras kocek anak yang masih mendapat anggaran dari ortu. Setahun berselang, cinta matiku pada Inter Milan sedikit berkurang tatkala aku menemukan sosok idaman baru ^_^. Alessandro Nesta, defender berusia 23 tahun asal Roma berhasil membelokkan fanatismeku pada Nerazzura. Penampilan dasyatnya saat memenangkan Piala Winner yang terakhir membuatku terpesona akan bakat dan tentu saja sosoknya yang 'cool', seperti pangeran Romawi yang tersesat di zaman modern. Pemuda kelahiran Collevecchio 13 Maret 1976 ini menjadi anak emas klub favoritku yang kedua. Sifatnya yang tenang membuatnya dipercaya untuk memimpin tim Bianco Celeste saat bertanding menghadapi klub-klub lain. Jiwa pemimpinnya yang elegan semakin menarik hatiku, membuatku beralih sepenuhnya menjadi seorang Lazialita. Aku pun menjadi saksi kesuksesannya memboyong piala liga, menjadikan Lazio sejajar dengan klub-klub besar macam Juventus, AC Milan dan Inter Milan. Sayang di puncak kejayaan bersama Lazio, Il Capitano ini harus merelakan dirinya dijual demi kelangsungan klub. Kepindahannya ke Rossonero sempat membuatku frustasi. Segala atribut biru putih yang menjadi koleksiku tak bisa digunakan lagi saat aku ingin terus mendukungnya. Namun aku tetap mendukungnya dengan sepenuh hati. Rossonero tidak hanya menjadi rumah bagi difensore terbaik ini, tetapi juga menjadi rumahku yang baru. Di tengah skuad yang solid, Nesta menjadi semakin matang dan terus mengembangkan sayapnya di dunia sepak bola. Di usianya yang mendekati kepala tiga, berbagai piala bergengsi berhasil diraihnya. Scudetto, Piala Champion dan yang paling berkesan supremasi tertinggi sepak bola, Piala Dunia 2006 berhasil diraihnya bersama tim Azzuri Italia.
AC Milan, klub tempat bernaung Nesta bermarkas di kota Milan. Klub yang berdiri sejak tahun 1899 ini merupakan salah satu klub raksasa Italia yang telah mengantongi berbagai macam gelar baik dari dalam maupun luar negeri. Menilik penampilan Milan tahun lalu, bisa dikatakan bahwa Milan tidak tampil maksimal. Di bawah asuhan Carlo Ancelotti, skuad Milan yang bertabur bintang seperti Kaka, Pirlo, Gilardino, Gatusso dan masih banyak lagi tidak mampu mempertahankan sinarnya saat bomber Sheva masih menjadi tombak utama penyerangan ke gawang lawan. Milan bahkan melakukan traksaksi sia-sia saat memboyong Ronaldo ke San Siro. Mantan pemain terbaik dunia asal Brasil yang diharapkan mampu menggedor pertahanan lawan ini justru tidak berkesempatan untuk mengembalikan kejayaannya akibat cedera yang berkepanjangan. Justru Alexandre Pato, pemain muda yang mampu menjaga kehormtan Milan dengan aksi cantiknya membobol gawang lawan. Milan semakin terpuruk saat harus terlempar dari zona Champion dan harus puas dengan berebut piala UEFA di tahun 2008 ini. Untuk memperbaiki performanya, pada bursa transfer kali ini Milan berhasil menggaet Ronaldinho dari Barcelona. Sejak berambisi untuk menampilkan trio Brasil, Milan gencar memburu pemain yang penampilannya saat ini justru sedang menurun. Kedatangan Ronaldinho ke San Siro disambut dengan antusias oleh Milanisti, namun tidak olehku. Pikirku, Milan seolah tidak berkaca dengan pengalaman membeli Ronaldo tahun lalu. Dari kacamataku Milan lebih membutuhkan striker handal yang mampu mengantisipasi umpan-umpan cantik dari gelandang terbaik Kaka dan Andrea Pirlo. Milan juga harus mempunyai pemain lapis kedua yang tangguh terutama pemain-pemain bertahan yang bisa menggantikian peran Nesta yang sedang cedera dan Paolo Maldini yang sudah digerogoti usia. Pelatih Ancelotti benar-benar dibuat pusing dengan cederanya beberapa pemain pilar termasuk Nesta yang belum bisa dipastikan kapan dia bisa kembali berlaga membela Rossonero. Berita terpanas seri A musim ini, berkisar seputar isu kepindahan Sheva kembali ke Milan. Gosip yang beredar di kalangan pers Italia, bahwa kembalinya Sheva dari Chelsea ada hubungannya dengan Ricardo Kaka yang memang sudah lama diincar oleh The Blues. Ancelotti benar-benar di uji tahun ini. Penampilan awal di Railways Cup di Mokswa menjadi catatan buruk bagi pelatih yang sempat diberitakan akan diganti ini. Kekalahan 5-0 atas Chelsea menjadi PR bagi Milan untuk menentukan strategi selanjutnya dalam memilih pemain. Meskipun demikian Milan mampu menjawab spekulasi buruk atas penampilannya di seri A musim ini dengan keberhasilannya menekuk Juventus di ajang trofi Silvio Berlusconi, tanggalm 17 Agustus lalu. Filippo Inzaghi yang menyumbangkan satu gol pun percaya diri bahwa Milan akan menjadi scudetto musim ini. Kesuksesan Milan ini tentunya menjadi awal yang bagus untuk menghadapi laga di giornata pertama minggu depan. Akankah penampilan Milan membaik dengan kedatangan Ronaldinho dan Sheva ? Ataukah seperti anggapan orang bahwa kedatangan mereka akan sia-sia ? Pertanyaan-pertanyaan itu menjadi sebuah penantian yang menegangkan bagiku. Jawaban yang akan kutunggu dengan penuh semangat untuk mendukung perjuangan Rossoneri di Lega Calcio Serie A musim 2008/2009.

Jumat, 22 Agustus 2008

Liputan Tanah Air


Saat ini televisi menjadi sumber informasi terdepan yang meraup perhatian khalayak ramai. Masing-masing kanal televisi berlomba-lomba menampilkan berita-berita terkini dengan berbagai format yang diramu untuk menjadi nomor satu. Perkembangan saluran berita seputar tanah air sangatlah menarik untuk dicermati. Sejak reformasi yang menjamin kebebasan pers, setiap program acara berita entah itu Seputar Indonesia, Liputan 6, Kabar Siang, Redaksi dan program sejenis lainnya saling bersaing untuk memberikan informasi suatu peristiwa aktual selengkap mungkin. RCTI dengan program unggulannya mengenai jejak kasus pembunuhan aktivis Munir, SCTV membuat gebrakan dengan penayangan video amatir penganiayaan di balik tembok kampus STPDN, dan masih banyak tayangan lain yang serupa. Akhir-akhir ini isi acara berita di seluruh kanal televisi mempunyai tema yang sama yaitu informasi yang cenderung meresahkan masyarakat. Berita-berita tersebut silih berganti dengan berbagai peristiwa dan fakta yang selalu menimbulkan kekhawatiran. Masyarakat awam kebanyakan melahap begitu saja semua informasi tersebut tanpa mencari kejelasan lebih lanjut sehingga tak jarang suatu liputan peristiwa menimbulkan kegemparan yang berbuntut panjang. Beberapa waktu lalu, masyarakat dikejutkan dengan kasus ditemukannya bakteri penyebab meningitis dan necrotising enterocolitis pada produk susu formula. Hasil penelitian IPB menyatakan bahwa beberapa susu formula dan bubur untuk bayi mengandung Enterobacter sakazakii. Bakteri gram negatif ini dapat menyebabkan infeksi yang berakibat fatal pada bayi (40-80%). Masyarakat yang tidak tahu menahu menjadi panik dengan pemberitaan tersebut. Masyrakat pun menuntut nama-nama produk yang tercemar untuk dipublikasikan. Keresahan masyarakat akan nasib anak-anak mereka ini belum ditanggapi secara serius oleh pihak yang terkait. Putusan pengadilan yang memenangkan penuntut tidak diterima oleh pihak IPB sehingga mereka mengajukan banding dengan alasan etika penelitian. Belum tuntas masalah susu formula berbahaya topik utama berita berubah menjadi bahaya plastik. Plastik yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat ternyata dapat mempengaruhi kesehatan tubuh. Masyarakat baru mengetahui bahwa plastik yang digunakan untuk kepentingan konsumsi tidak aman untuk digunakan. Banyak orang yang menggunakan botol air kemasan untuk diisi ulang tanpa tahu bahayanya bagi kesehatan. Padahal sebagian botol kemasan berbahan Polyethylene Perephtalate (PETE) yang hanya boleh digunakan satu kali saja. Sifat plastik yang murah dan tahan lama juga populer digunakan untuk pembungkus makanan. Semestinya plastik berbahan dasar PVC tidak bisa digunakan untuk pembungkus makanan karena plastik jenis ini mengeluarkan pelembut DEHA ke dalam makanan. DEHA sendiri diketahui dapat merusak sistem reproduksi dan dapat menyebabkan kanker hati. Selain kasus susu dan plastik tersebut terhitung masih banyak berita-berita meresahkan lain yang beredar silih berganti. Kasus pengawet formalin dan pewarna kain Rhodamin yang digunakan untuk makanan, pemakaian pemutih dan pewangi pada beras, kasus ayam suntik dan sapi gelonggong, hanyalah sedikit dari sekian berita meresahkan yang ditayangkan dengan gencar. Belum lagi liputan demonstrasi yang berakhir rusuh, penangkapan koruptor, pembalakan hutan hingga penggencetan sekelompok siswa yang bernaung di bawah bendera 'gank' ala Yakuza. Informasi akurat mengenai hal prinsip yang penting bagi masyarakat memang perlu dipublikasikan. Masyarakat berhak tahu atas peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Berbagai program berita mungkin bertujuan baik yaitu untuk memberikan 'warning' bagi masyarakat agar lebih waspada. Sayangnya, format berita saat ini cenderung mengedepankan sisi komersial belaka. Peristiwa yang tengah disorot dan menjadi isu utama akan ditelanjangi habis-habisan, dikomentari dengan berbagai sudut pandang. Namun saat berita panas tersebut sudah berkurang kehebohannya, peristiwa tersebut akan dilupakan begitu saja tanpa ada tindakan lebih lanjut mengenainya. Masyarakat seakan dibuat terkejut dengan satu hal, lalu dialihkan perhatiannya dengan hal lain yang tak kalah gempar sehingga kasus yang telah lewat dilupakan begitu saja. Lihat kasus penduduk desa di Sidoarjo yang hingga kini belum jelas nasibnya. Pemberitaan tentang kasus Lapindo di media masa kini bisa dihiitung dengan jari. Itupun jika korban lumpur tersebut membuat sensasi dalam memperjuangkan nasibnya. Tsunami yang melanda daerah Aceh sempat menjadi buah bibir selama berhari-hari. Namun saat tahun sudah berganti pemberitaan seputar pembangunan kembali di wilayah Aceh tak terdengar gaungnya. Kasus para pembajak uang negara juga mengalami nasib yang sama. Masyarakat belum mengetahui hasil signifikan atas hukuman seorang tahanan, namun sudah digantikan dengan berita penangkapan yang lainnya. Atau mungkin karena terlalu banyak koruptor di negara ini ? ^_^ Pers seakan tidak mengindahkan kode etik penayangan sebuah berita. Saat ini hampir setiap kanal televisi mempunyai tayangan seputar kriminalitas. Tayangan khusus yang memberikan informasi seputar dunia kejahatan tersebut justru memberi dampak buruk dalam masyarakat. Jejak penyelidikan hingga rekontruksi kasus penganiayaan hingga pembunuhan yang ditayangkan secara gamblang justru memberikan ide pada para pelaku kejahatan lainnya. Tayangan tersebut justru memberikan contoh buruk pada masyarakat dan menimbulkan paranoid yang berlebihan. Melihat fenomena ini mungkin pemerintah perlu memberikan sedikit perhatian pada dunia pers tanpa melanggar kebebasan pers yang selama ini diagung-agungkan.

Window of the World


Sejak mulai mengenal abjad dan bisa merangkai huruf membentuk sebuah kata, aku mulai keranjingan untuk membaca. Koran, majalah, buku bahkan sebaris kalimat yang terpampang di board pun tak luput kubaca. Hingga kini, hari-hariku tak pernah lepas dari buku. Sesibuk apapun, aku selalu menyempatkan diri untuk menekuri baris-baris kalimat yang memenuhi lembar demi lembar halaman sebuah buku. Waktu senggang selalu kumanfaatkan untuk menambah jumlah buku yang pernah kubaca. Aku pun tak lupa untuk menambah koleksi buku yang menimbulkan kesan mendalam untukku layaknya seorang bibliophile sejati ^_^. Berada di sekeliling buku membuatku nyaman. Bau apak buku-buku lama pun layaknya parfum yang harum membuatku betah bertahan di tengah rak-rak bersusun yang penuh buku. Sebagai pecinta buku aku sangat heran dengan rendahnya minat baca pada anak-anak usia sekolah khususnya dan orang dewasa pada umumnya. "Hari gini masih baca buku !", kalimat bernada sinis tersebut tertulis di sebuah profil seorang peselancar dunia maya. Di era digital ini mungkin sebagian orang menganggap buku tak lebih dari cara kuno untuk mendokumentasikan buah pikiran seseorang. Saat anak usia sekolah dijejali dengan berbagai permainan virtual, jangankan membaca buku pelajaran, buku-buku bergenre fiksi pun jarang diminati. Orang dewasa semakin jarang meluangkan waktu untuk membaca dengan berbagai alasan kesibukan. Tak heran jika menurut Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2006 masyarakat Indonesia lebih memilih televisi dan radio sebagai sumber informasi ketimbang artikel di koran. Di tahun 1992, Indonesia menempati urutan ke-29 dari 30 negara di dunia tentang kemampuan membaca anak usia kelas 4 SD (Association for Evaluation of Educational). Rendahnya minat baca di Indonesia memacu pemerintah untuk menggalakkan kegiatan gemar membaca dengan dicanangkannya hari Buku Nasional setiap tanggal 17 Mei. Saat ini pemerintah pun membangun perpustakaan keliling di pelosok daerah untuk menarik minat baca dan mempermudah akses buku masyarakat yang bermukim jauh dari pusat perbukuan. Orang tua dan guru pun diharapkan untuk menanamkan budaya membaca sejak dini. Diharapkan dengan berbagai usaha tersebut, masyarakat Indonesia lebih menghargai buku dan mampu menyerap berbagai informasi penting yang termaktub dalam sebuah buku. Aku pun sangat menyadari bahwa aku bisa menjadi seperti sekarang ini salah satunya karena pengaruh buku-buku yang kubaca. "Buku adalah jendela dunia", kata guruku di masa sekolah dasar dulu. Aku benar-benar merasakan kebenaran secara harafiah di balik slogan tersebut. Melalui buku, aku dapat menjelajahi berbagai tempat-tempat bersejarah di dunia yang saat ini belum bisa kulihat secara langsung. Buku menjadikanku terpacu untuk mempelajari berbagai bahasa yang ada di dunia. Buku pulalah yang mengajarkanku semua hal yang tidak kuperoleh dari bangku pendidikan formal. Buku memberiku inspirasi untuk mencoba hal-hal baru, memberiku semangat untuk menghadapi tantangan dan membuat pikiranku lebih terbuka dengan kebijakan dan filosofi yang terkandung di dalamnya. Buku membangun imajinasiku setinggi-tingginya, mengistirahatkan pikiran yang lelah saat beban menggantung. Buku adalah hiburan dan sumber informasi yang tak ada habisnya dan tak lekang dimakan waktu. Aku tak pernah bosan membaca buku yang sama berkali-kali sepanjang buku itu berbobot, menarik dan bermanfaat. Buku adalah jendelaku untuk memandang dunia yang luas dan tak mungkin untuk kujelajahi saat ini. Books make me dare to dream.

Kamis, 21 Agustus 2008

Lika-liku Dunia Sihir


Selama ini dunia penyihir sangatlah bias antara mitos dan realita. Legenda dan berbagai cerita rakyat tentang penyihir tersebar di seluruh pelosok dunia dengan berbagai istilah masing-masing. Penyihir, tukang tenung, dukun, shaman adalah sedikit dari sekian banyak nama untuk seseorang yang dianggap mempunyai kelebihan di bidang misteri ataupun ilmu nujum. Sejak dulu orang-orang yang dicurigai berkecimpung di dunia sihir cenderung ditakuti masyarakat. Tukang-tukang sihir pun diburu untuk diberantas secara kejam dengan cara dibakar, dirajam atau digantung. Joan of Arc, pahlawan wanita Prancis di abad 15 menjadi salah satu korban tuduhan tak berdasar masyarakat pada waktu itu. Tokoh yang menjadi inspirasi seniman-seniman besar Shakespeare, Voltaire, Verdi, dan Tchaikovsky ini diadili sebagai tukang sihir akibat pengakuannya tentang suara Tuhan yang menyuruhnya untuk maju berperang melawan Inggris. Joan ditangkap dan dibakar pada usia 19 tahun. Demikian pula dengan pemusnahan kota Salem yang dianggap markas besar para penyihir hanya sekelumit dari mitos-mitos dunia sihir. Sihir identik dengan mantra, sapu, kuali berisi ramuan yang menggelegak dan ritual-ritual khusus dengan simbol-simbol tertentu. Sebagian orang menganggap bahwa sihir adalah sesuatu yang kelam, jahat dan hanya orang-orang terpilih yang mampu mendalami ilmu dan praktik-praktik magis. Kemisteriusan dunia sihir banyak memberikan inspirasi bagi penulis baik fiksi ataupun non fiksi. Terhitung tak sedikit karya-karya sastra bertema sihir yang mampu menarik perhatian khalayak ramai. Harry Potter, Trilogi Inheritance, Trilogi Bartimaeus, Trilogi His Dark Material adalah beberapa novel fiksi yang mendapat tempat di hati para 'bibliophile'. Sabrina The Teenage Witch, Charmed, Practical Magic merupakan judul-judul serial dan film bertema witch and witchcraft yang lumayan sukses di pasaran. Kesemua judul-judul tersebut memuat cerita tentang liku-liku dunia sihir dengan berbagai versi dan sudut pandang. Harry Potter serial terfenomenal abad ini memang bukan yang pertama kali dalam kisah rumit dunia sihir. Dalam buku ini JK Rowling berpandangan bahwa manusia dengan kemampuan sihir pun mempunyai sikap dan perilaku yang sama dengan manusia biasa. Rowling menggambarkan bahwa kemampuan sihir adalah suatu talenta yang dimiliki oleh seseorang yang harus diasah sehingga bermanfaat bagi si empunya sihir. Kualitas sihir seseorang ditentukan oleh bakat dan ketekunannya dalam mempelajari sihir layaknya orang biasa belajar ilmu pengetahuan di sekolah dan masyarakat dengan berbagai praktek di lapangan. Phillip Pullman merepresentasikan bahwa penyihir hanyalah orang dengan jenis kelamin wanita saja yang memperoleh kekuatan secara warisan. Mereka hidup berkelompok memisahkan diri dari masyarakat biasa dan mempunyai kekuatan lebih dibantu dengan alat-alat sihir dan mampu membaca masa lalu maupun masa depan. Christopher Paolini menyajikan kisah fiksi penunggang naga yang memiliki kekuatan sihir. Berebeda dengan sihir dalam Harry Potter, Paolini menggambarkan bahwa sihir bisa diperoleh melalui latihan intensif akan pengetahuan kata-kata kuno yang merupakan nama sejati sesuatu benda. Kekuatan sihir dapat berbalik mencelakakan para pemakainya jika digunakan melebihi batas energi seseorang. Jonathan Stroud membuat versi berbeda dari kisah-kisah sihir pada umumnya. Stroud berpendapat bahwa sihir yang dimiliki seseorang berasal dari kemampuan orang itu mengendalikan makhluk-makhluk gaib. Stroud menuliskan bahwa di dunia ini ada makhluk-makhluk gaib berkekuatan rendah hingga tinggi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia seperti jin, afrit, foliot dan imp. Semakin besar pengaruh seseorang terhadap makhluk gaib maka semakin tinggi pula ilmu sihirnya. Berbagai kisah-kisah dunia sihir mencerminkan keingintahuan dan kekaguman orang akan seluk beluk sihir yang belum jelas keberadaannya. Di tengah berbagai mitos seputar dunia sihir yang mencakup alam gaib tersebut. Dan Brown dalam bukunya Da Vinci Code mencoba mencari penjelasan di balik kata misterius tersebut. Brown menuliskan bahwa munculnya tukang sihir bermula dari usaha kaum agamis untuk meruntuhkan idealisme pagan yang banyak dianut pada abad pertengahan. Simbol-simbol pagan yang memuja dewi bumi dialihkan menjadi simbol tukang sihir yang dicap gelap dan bertentangan dengan agama dan konsep Tuhan. Simbol bintang david yang merefleksikan dualisme yang sempurna menjadi simbol kaum pemuja setan. Simbol garpu poseidon dijadikan senjata tombak setan demikian pula dengan topi kerucut yang kini identik dengan penyihir. Dari berbagai versi karya penulis-penulis besar tersebut, semuanya mempunyai satu kesamaan bahwa sihir adalah kekuatan yang dimiliki oleh seseorang yang bisa dimanfaatkan untuk kebaikan atau kejahatan tergantung pada pilihan hidup masing-masing.

Selasa, 19 Agustus 2008

Ketika Cinta Bertasbih


Habiburrahman El Shirazy menggebrak dunia novel Indonesia dengan karya-karyanya yang fenomenal. Aku pertama kali mengenal Kang Abik, melalui novel larisnya yang bertajuk Ayat-Ayat Cinta. Setelah menonton versi film dengan judul sama, aku penasaran dengan cerita aslinya. Apalagi mendengar berbagai komentar yang membandingkan antara film dengan novel, segera aku menelaah buku yang menjadi best seller tersebut. Selesai menyimak kalimat demi kalimat hingga akhir cerita, aku pun paham mengapa nama Kang Abik melambung dengan pesat. Kang Abik membuat terobosan baru di tengah novel-novel bertema cinta ala remaja. Meskipun bertema cinta Kang Abik mampu memasukkan unsur-unsur religi dengan halus, memadukan fiksi dengan dakwah Islam yang mudah diterima. Kang Abik sangat piawai memberikan teladan-teladan Nabi Muhammad SAW melalui tokoh-tokoh nan religius dalam novel ini. Pembaca pun larut dalam cerita Fahri, Aisya dan Maria seiring dengan munculnya introspeksi akan akhlak masing-masing. Jebolan Al Azhar ini mampu menggambarkan seluk beluk Mesir hingga pembaca seolah-olah terdampar di gurun Mesir yang panas namun menyejukkan hati. Beliau juga mampu menjelaskan hal-hal yang selama ini menjadi dilema dalam masyarakat, aturan-aturan berdasarkan ayat-ayat Allah SWT tanpa berkesan menggurui. Kesuksesan novel ini membuat para produser tertarik untuk merepresentasikan dalam bentuk visual. Mengikuti novelnya, film yang digarap sutradara Hanung Bramantyo ini pun mendulang rupiah dengan menjadi box office di berbagai kota di Indonesia. Sebagai film adaptasi, memang tidak mungkin keseluruhan novel dapat diterjemahkan lewat gerak dan laku. Sayangnya penggarapan film ini sedikit melenceng dari garis besar novel aslinya. Hal kecil yang mungkin bertujuan untuk menarik perhatian pemirsa yang lebih menyukai kisah bahagia ini membuatku sangat kecewa. Tuntas booming Ayat-Ayat Cinta, Kang Abik kembali membuat kejutan dengan novel keduanya yang akan dijadikan film layar lebar. Dwilogi Ketika Cinta Bertasbih mengisahkan perjuangan Khairul Azzam di negeri orang untuk mempertahankan hidup keluarganya di tanah air. Azzam harus menerima jalan hidupnya sebagai pekerja keras hingga menelantarkan kuliahnya di Al Azhar. Perjuangan Azzam masih berlanjut ketika kembali ke tanah air. Buku kedua menceritakan liku-liku Azzam untuk mencari seorang pendamping hidup yang salihah. Dibandingkan Ayat-Ayat Cinta, novel ini sedikit mengalami kemunduran cerita. Kompleksitas permasalahan di Ayat-ayat Cinta tidak muncul pada Ketika Cinta Bertasbih. Demikian pula materi dakwah yang sedikit berkurang di novel ini meskipun merupakan dwilogi yang otomatis memiliki lebih banyak ruang untuk menyiarkan Islam. Meskipun demikian Kang Abik berani memunculkan tokoh yang jauh berbeda dengan Fahri yang mendekati manusia sempurna. Pada novel ini Kang Abik menggambarkan tokoh Azzam yang seperti manusia biasa lainnya bisa terjebak dalam gelora cinta. Demikian pula dengan tokoh-tokoh lain yang digambarkan lebih manusiawi dengan sifat dan perilaku yang kadang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Di luar kekurangan dan kelebihan dari novel-novelnya, Kang Abik adalah salah satu dari sedikit pegarang yang mampu menginspirasi pembaca melalui karyanya. Beliau juga mempelopori sistem riset yang menjadikan novel-novelnya semakin berbobot berdasarkan literatur yang sahih. Sukses terus Kang Abik, rangkullah generasi muda untuk kembali dalam Islam

Senin, 18 Agustus 2008

Dia Nublado


Cuaca cerah di bulan Agustus mulai tersapu mendung. Fenomena akibat pengaruh global warming ini menjadikan iklim semakin tak menentu. Seperti hari ini, mendung menggelayut sejak matahari muncul menggantikan peran bulan di malam hari. Perasaanku hari ini juga tak luput dari mendung. Bermula dari kabar mengecewakan dari seorang teman, membuatku kembali patah semangat. Harapan yang semula melambung tinggi kembali kandas sebelum terwujud. Keceriaan yang mengikuti di awal bulan sedikit demi sedikit lenyap saat mendekati hari-hari akhir. Kegelisahan semakin mencekik, membuatku gundah dan tak nyaman. Perasaan yang tak terungkap semakin menumpuk dan siap untuk meledak laksana magma gunung berapi yang menggelegak sebelum akhirnya mendesak untuk keluar dari dalam perut bumi. Akhir-akhir ini aku semakin tak mengerti dengan diri ini. Pikiran yang benar-benar absurd terus menggerogoti benakku, membuat terbelenggu dengan rasa yang sudah lama tak datang padaku. Bahkan dunia fantasi pun tak mampu mengalihkan perhatian dari pikiran-pikiran yang menyesakkan ini. Increible ! Loco ! Dios, por que el me hace loco como esta ? El es solo un nino ordinario ! Por que el siempre en mi corazon ? Loco ! Mi vida no es para el !. Kucoba menata kembali perasaan yang terjalin kusut ini dengan menyerahkan diri pada pesona musik. Ya, musiklah obat paling manjur untuk menghilangkan sakit yang menjengkelkan ini. Ditemani alunan merdu theme song phantom of the opera, aku mencoba rileks sambil mencurahkan semua ganjalan hati ini. Malangnya, bukannya menjadi tenang, lirik-lirik romantis There For Me yang dinyanyikan dengan begitu indahnya oleh singer favoritku Josh Groban justru membuatku semakin miris. Hatiku semakin teriris saat ikut menyenandungkan bait-bait 'kokoro no tomo', mengingatkanku akan ucapan seorang sahabat di hari ulang tahunku. Aku pun tak kuasa menahan lelehan air mata yang mengalir begitu saja saat Sarah Brightman melantunkan You And Me, "lai ba pheng you. Wo he ni yung yen. "Aku terhanyut ketika Delon menahan nada tinggi saat berduet membawakan All I Ask Of You. Oh betapa aku merindukan kehadiran sahabat-sahabat terdekatku saat ini. Sayang hanya musiklah yang bisa menemaniku sekarang. Musik memang selalu membuatku terenyuh, membangkitkan kenangan masa lalu, dan menjadi musik latar akan emosiku. Musik pulalah pelipur lara nan menggelora, pembangkit semangat dan pengiring euforia kebahagiaan, sumber inspirasi yang tak ada habisnya. "Cause I've got faith of the Heart", demikian sepenggal lirik yang dinyanyikan dengan sempurna oleh Russel Watson. Aku tak bisa membayangkan hidup tanpa melodi-melodi indah itu. Musik membuatku semakin mengagumi kebesaran Tuhan atas ciptaannya yang sempurna. Mungkin pada saatnya nanti aku akan terus melantunkan Con Te Partiro yang mencerminkan keinginan ini. Venga en Aira, usted debe ser fuerte! Justo confianza que habra una manera en el futuro. Thank's to the music. Meski menangis di awal, akhirnya kuperoleh sedikit ketenangan hati. Arigatou Kyon-Kyon, kau membuatku tertawa lagi. Xie-xie Cuu, for your attention to me last night. But you can't share this. Last night I understood how you be crazy cause him. Ni men ce pu ce tau ? Hari ini mendung belum sepenuhnya hilang dari hatiku. So hard......yo no puedo tomar este sentimiento. Los ninos poe que usted quiere esto ! Usted me hace para salir duramente. No haga mi esperanza tan alto. O manana yo no puedo parar de llorar

Rossi, Numero Uno


Sirkuit Brno semakin memantapkan peluang The Doctor untuk meraih gelar juara dunia untuk keenam kalinya. Start di posisi kedua, Rossi memulai lap pertama dengan sedikit masalah. Kehilangan beberapa detik di tikungan pertama membuatnya tersalip oleh pembalap John Hopkins. Rival berat Rossi, Casey Stoner pun melesat memimpin balapan dengan motor Ducatinya yang tangguh. Namun dengan segera Rossi menemukan perfoma terbaiknya sehingga mampu merebut posisi runner up dari Hopkins. Rossi yang sempat merasa khawatir dengan Stoner yang semakin jauh meninggalkannya terus berjuang hingga sedikit demi sedikit mengurangi jarak di antara mereka. Sirkuit ini agaknya membawa sial bagi rider muda asal Australia, Stoner membuat kesalahan di tikungan sehingga mengalami slide out dan akhirnya harus keluar dari race. Dengan keluarnya Stoner, keunggulan Rossi di Brno semakin tak terbendung. Rossi pun finish di urutan pertama dengan selisih 15 detik dari Tony Elias di urutan kedua. Kemenangan di awal paruh musim kedua ini membuat Rossi bertahan di peringkat satu, 50 poin lebih unggul meninggalkan Stoner di posisi kedua klasifikasi sementara. Balapan kali ini bisa dikatakan cukup membosankan karena tidak adanya pertarungan sengit antara tiga unggulan juara. Dani Pedrosa bahkan harus terseok di urutan akhir membuat kompetisi semakin membosankan. Pertunjukkan menarik justru terjadi ketika duel antara John Hopkins, Tony Elias dan Chris Vermeulen yang saling salip untuk meraih hasil terbaik. Rossi bahkan menyatakan bahwa kemenangan kali ini bukanlah kemenangan yang komplet dengan jatuhnya Stoner. Meskipun demikian Rossi senang dengan hasil ini karena memperpanjang jarak perolehan poin.
Bagaimanapun selisih 50 poin belum cukup untuk mengukukuhkan diri sebagai jawara. Apalagi dengan rival utama sekelas Stoner yang didukung oleh perfoma motor yang sempurna. Perjuangan Rossi masih panjang hingga penhujung musim.

63 Tahun Indonesiaku


Hari Minggu, 17 Agustus 2008, Indonesia genap merayakan ulang tahun kemerdekaannya yang ke-63. Di usianya yang lebih dari separo abad ini seyogyanya negeri ini sudah semakin mapan dengan eksistensinya sebagai negara yang merdeka dan mandiri. Namun seperti tahun-tahun sebelumnya ulang tahun kemerdekaan kali ini diwarnai dengan keprihatinan mendalam. Setelah gencarnya era reformasi di tahun 1998, Indonesia hingga kini belum menemukan kembali jati dirinya sebagai bangsa yang besar. Sekilas perayaan kemerdekaan ini berlangsung tertib dan meriah layaknya perayaan hari merdeka di era orde baru. Berbagai lomba mulai dari balap karung, membuat tumpeng, adu cepat makan kerupuk hingga lomba menggendong pasangan dilaksanakan di berbagai tempat. Upacara kemerdekaan pun dilaksanakan dengan khidmat di tingkat-tingkat pemerintahan mulai daerah sampai pusat. Tasyakuran diselenggarakan di tiap desa untuk meluangkan waktu mengheningkan cipta, menginstropeksi diri atas peran serta tiap pribadi dalam mengisi kemerdekaan yang susah payah ditegakkan dengan cucuran darah para pahlawan. Memang sudah menjadi ciri khas masyarakat Indonesia yang mudah larut dalam euforia. Di bulan Agustus ini contohnya, bulan keramat ini selalu diisi dengan pemborosan besar-besaran untuk merayakan hari lahirnya NKRI yang seyogyanya diperingati dengan lebih sederhana namun sarat dengan makna. Rupiah dikucurkan dengan bebas untuk mendanai berbagai kegiatan untuk bersama. Upacara tabur bunga di makam pahlawan menjadi acara wajib di bulan Agustus ini. Gengsi dipertaruhkan dengan kemegahan marching band yang selalu ditunggu-tunggu di setiap upacara bendera peringatan kemerdekaan yang tentu membutuhkan banyak biaya. Alangkah baiknya jika semua euforia ini tidak hanya sekedar pesta pora di bulan Agustus saja. Hari merdeka adalah hari di mana sebuah bangsa menjadi bangsa yang mandiri, mampu menata diri sendiri untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya. Inilah yang harus disadari oleh kita bangsa Indonesia. Di usia yang sudah cukup tua, Indonesia seakan tidak mampu mewarisi cita-cita para pendahulunya. Reformasi yang bertujuan untuk rakyat justru menjadi bumerang dengan banyaknya chaos yang terjadi dimana-mana akibat ketidakpahaman arti reformasi. Individualisme semakin kental di setiap sudut bangsa ini. Egoisme dikedepankan untuk memenangkan tujuan pribadi maupun kelompok. Jurang kesenjangan sosial yang belum teratasi semakin menganga lebar di tengah resesi ekonomi yang berkepanjangan. Tengoklah daerah-daerah kumuh di ibukota yang berdampingan dengan gedung-gedung pencakar langit. Sungguh ironis dan membuat miris ! Angka kemiskinan semakin merangsek naik dengan membumbungnya harga-harga kebutuhan pokok sehari-hari. Semakin banyak kasus-kasus bunuh diri akibat keputusasaan dalam melakoni hidup. Kriminalitas semakin banyak terjadi dilatarbelakangi oleh desakan ekonomi dan menurunnya moral dan nurani anak bangsa. Ketimpangan dan kemerosotan inilah yang seharusnya menjadi sorotan utama dalam memperingati kemerdekaan. Bagaimana upaya pemerintah dalam mengatasi peliknya masalah yang semakin berlarut-larut. Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam menegakkan kembali bangsa yang rapuh ini bukannya semakin menambah masalah dengan ulah yang merugikan. Tawuran antar pelajar SMA di Jakarta di hari kemenangan semakin mencoreng wajah Indonesia apalagi disebabkan oleh hal sepele yang seharusnya bisa diatasi dengan kekeluargaan. Keliaran generasi muda kian membuat cemas akan nasib bangsa ini kelak. Keganasan para koruptor dalam menggasak uang rakyat semakin merajalela membuat negara ini semakin rapuh. Untunglah di tengah kesuraman ini setetes kesegaran mengalir dari pejuang-pejuang pembela negara di ajang olahraga bergengsi Olypiade Beijing. Punggawa-punggawa bulu tangkis dengan penuh perjuangan berhasil mempersembahkan medali sebagai hadiah ulang tahun Indonesia yang ke-63 ini. Semoga prestasi para atlit ini dijadikan contoh bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga kelak budaya NATO (Not Action Talk Only) akan hilang digantikan dengan tradisi banyak berbuat dan berusaha demi sebuah nama INDONESIA.

Minggu, 17 Agustus 2008

Putri dalam Realita


Pemilihan putri Indonesia yang bernaung di bawah naungan Yayasan Putri Indonesia selalu menjadi incaran para wanita cantik dan cerdas di seluruh Indonesia. Menjadi Putri Indonesia selain menjadi kebanggaan tersendiri juga sebagai jaminan awal akan langkah sukses selanjutnya. Lihat saja mantan-mantan Putri Indonesia yang sebagian besar kini aktif di dunia entertainment. Vena Melinda, Melani Putria, Artika Sari Dewi, Nadine Candrawinata, Titi DJ dan masih banyak lagi kini sukses menangguk rupiah di dunia hiburan. Angelina Sondakh bahkan telah mapan di kursi dewan dengan terjun di dunia politik. Banyaknya keberuntungan yang mengikuti kepopuleran seorang putri Indonesia sangatlah sulit untuk diabaikan. Begitu tahap awal pemilihan putri dibuka beribu-ribu pelamar pun berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik sehingga bisa mewakili daerah masing-masing di ajang pemilihan final nanti. Yayasan Putri Indonesia sebagai pemegang lisensi dari lembaga Miss Universe Organization, New York memilih para calon putri ini berdasarkan atas 3 B yaitu Brain, Beauty and Behaviour. Calon putri Indonesia diharapkan tidak hanya cantik secara fisik tapi juga cerdas dan bertingkah laku terpuji. Dengan bermodalkan 3 B ini diharapkan putri Indonesia mampu bersaing dengan putri-putri dari berbagai negara yang berkompetisi di ajang Miss Universe. Hingga saat ini Putri Indonesia nampaknya cukup berkompeten dengan pemilihan dan proses karantina yang ketat selama pemilihan berlangsung. Adalah Artika Sari Dewi yang berhasil menembus 15 besar di kontes ratu sejagat itu. HAsil yang cukup menggembirakan mengingat persiapan yang kurang matang ditambah dengan derasnya protes atas pengiriman wakil Indonesia di kontes Miss Universe tersebut. Sayangnya keberhasilan Artika tidak diikuti oleh putri-putri berikutnya meski persiapan lebih matang dan terencana. Pemilihan Putri Indonesia 2008 yang mencapai puncaknya pada jumat 15 Agustus lalu menobatkan Zivanna Letisha yang mewakili Daerah Khusus Ibukota JAkarta sebagai putri yang baru. Terpilihnya Zivanna cukup sesuai dengan konsep 3B yang selalu diusung di ajang ini. Apalagi jika dibandingkan dengan peserta-peserta lain yang berhasil maju hingga sepuluh besar, Zivanna unggul dari awal dengan jawaban-jawaban cerdasnya. Jika mencermati jalannya pemilihan Putri Indonesia dari tahun ke tahun, maka akan muncul pola tertentu yang selalu terjadi di setiap tahun pemilihan. Lenggak-lenggok para finalis dengan berbagai busana, pertanyaan-pertanyaan yang mencakup berbagai bidang untuk menguji kecerdasan para finalis dan tentu saja jawaban yang keluar dari calon-calon putri ini. Pemilihan Putri Indonesia seakan terjebak dengan konsep 3B tersebut sehingga jawaban atas pertanyaan juri bisa diprediksi dan umumnya berupa jawaban standar. Para calon putri memang berlatar pendidikan yang cukup tinggi, bahkan beberapa mempunyai nilai tambah di bidang bahasa. Sayangnya kecerdasan mereka kurang teruji dengan pertanyaan-pertanyaan yang seolah sudah diskenariokan sehingga proses yang seharusnya menarik ini menjadi monoton. Jawaban yang muncul pun tak jarang seperti dibuat-buat supaya 'Brain' mereka terlihat menonjol. Kadang kala juri bahkan seolah sudah menetapkan sebuah nama untuk menjadi Putri Indonesia berikutnya. Mungkin faktor-faktor inilah yang menyebabkan putri kita kurang bisa unjuk gigi di ajang internasional. Lihatlah kegagalan Raema, Putri Indonesia 2007 walaupun sudah ikut-ikutan mengeluarkan senjata andalan dengan berbikini ria. Kontes baju renang memang selalu menjadi penghalang atas dukungan penuh terhadap wakil Indonesia. Bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah muslim, busana renang dianggap sangat melecehkan kaum wanita dengan mengumbar aurat di muka umum. 'Swim suit' menjadi salah satu tahap perolehan nilai yang cukup signifikan. Pemakaian busana renang ini dimaksudkan untuk menilai proporsi tubuh yang ideal bagi seorang putri. Two pieces atau one piece sebenarnya bukan menjadi faktor penentu besarnya nilai yang diperoleh. Sebagai contoh Artika yang waktu itu memilih mengenakan busana renang yang lebih tertutup mampu menyisihkan puluhan peserta lain yang lebih terbuka. Sungguh ironis jika Raema menyatakan bahwa bikini adalah senjata yang harus ia gunakan jika ingin bersaing. "Jika musuh menggunakan pistol, masa kita tetap melawan memakai tombak", demikian pernyataan Raema atas pilihannya untuk mengenakan two pieces. Yayasan Putri Indonesia rupanya harus semakin selektif dalam memilih wakil. Pembekalan juga perlu ditingkatkan, karena seorang putri tidak hanya mempunyai kewajiban untuk mengobral senyum di bawah sorotan kamera saat melakukan kegiatan sosial, tapi juga menjadi contoh bagi wanita-wanita Indonesia dalam berprestasi di berbagai bidang tidak hanya sekedar menjadi publik figur di dunia entertainment.

Kamis, 14 Agustus 2008

No Smoking


Fatwa yang mengharamkan rokok oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) baru-baru ini berbuah pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia. Sebagian besar tanggapan yang tidak mendukung berasal dari kalangan perokok berat dan personal yang berkecimpung di bisnis rokok. Sementara golongan anti rokok dan kalangan medis antusias menyambut baik fatwa MUI ini. Rokok selalu menjadi masalah yang cukup kompleks dan dilematis. Peringatan pemerintah akan bahaya rokok baik bagi perokok aktif maupun pasif hanya dianggap angin lalu bagi para perokok berat. Peraturan pemerintah daerah tentang area bebas rokok pun dilanggar dengan terang-terangan karena tidak adanya sanksi yang pasti. Rokok menjadi konsumsi sehari-hari mulai dari usia anak hingga dewasa. Data terakhir menyatakan bahwa lebih dari 20 % anak-anak usia sekolah dasar hingga menengah menjadi perokok aktif. Gencarnya propaganda tentang bahaya rokok rupanya tidak membuat para perokok gentar. Bahkan semakin banyak perokok baru yang semula hanya mencoba-coba hingga akhirnya ketagihan dan tidak bisa lepas dari barang yang kini dicap haram tersebut. Apalagi efek samping dari rokok baru muncul bertahun-tahun kemudian hingga banyak orang yang hanya tertawa sinis dengan peringatan bahaya rokok. Dikeluarkannya fatwa haram tersebut bukannya tidak berdasar. Rokok dinyatakan lebih banyak merugikan daripada manfaatnya. Rokok memang berpengaruh terhadap tubuh manusia jika dikonsumsi terus menerus. Kandungan utama rokok adalah nikotin, karbon monoksida dan tar. Ketiga bahan tersebut sangatlah berbahaya bagi kesehatan tubuh. Nikotin sebagai salah satu unsur utama tembakau merangsang zat kimia dalam otak yang menimbulkan efek kecanduan. Karbonmonoksida (CO) adalah gas yang dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna. Gas CO yang dihirup akan berikatan dengan hemoglobin dalam darah sehingga sel-sel darah akan kekurangan Oksigen yang penting bagi respirasi sel. Tar adalah sisa pembakaran yang menimbulkan warna hitam dan sangat lengket dan menyebabkan gigi, jari dan kuku perokok aktif menjadi kuning kehitaman. Tar bersifat karsinogenik dan menyebabkan rambut getar di saluran pernafasan terhenti. Selain ketiga bahan tersebut sebatang rokok juga mengandung zat-zat berbahaya lain seperti aseton, metanol, hidrogen sianida, amonia, naftalen, arsenik, cadmium, butan, fenol, dan vinyl chlorida. Bahan-bahan yang terkandung dalam rokok tersebut dapat menimbulkan penyakit di organ-organ tubuh tertentu seperti psoriasis, batuk berdahak, katarak, kanker mulut, lidah dan bibir, kanker paru-paru, bronkitis, emfisema, serangan jantung, dan stroke. Mengingat bahaya rokok tersebut sebetulnya mudah saja untuk mengatasinya. Pemerintah hanya tinggal mengeluarkan perintah untuk menutup pabrik-pabrik rokok ! Tapi sekali lagi masalah rokok adalah masalah yang dilematis. Rokok mampu menghidupi berjuta-juta pekerja yang mencari nafkah di pabrik-pabrik penghasil rokok. Rokok juga menjadi salah satu sumber dana negara dengan pajak yang dipungut dari sebungkus rokok. Rokok yang memegang perekonomian ini juga menjadi ladang uang yang subur sehingga mampu mendukung berbagai event olahraga yang diharapkan dapat mengangkat nama Indonesia di kancah dunia. Fatwa MUI yang tidak mengikat bagi seluruh warga Indonesia ternyata cukup berpengaruh. Beberapa pedagang rokok mengeluh dengan menurunnya omset yang berarti berkurangnya 'income' mereka. Namun di lain pihak banyak yang mengamini fatwa ini karena dengan berkurangnya asap yang keluar dari rokok menyebabkan penurunan prosentase terkena berbagai penyakit saluran pernafasan yang cukup berat. Setuju atau tidak dengan rokok itu haram, semua kembali pada diri masing-masing. Merokok adalah suatu pilihan yang disadari oleh semua yang melakukannya atas resiko yang mungkin terjadi.

Rabu, 13 Agustus 2008

Say No To Drugs


Berita tertangkapnya artis muda Sheila Marcia menambah daftar hitam publik figur yang terjerat kasus narkoba. Roy Martin, Gary Iskak, Achmad Albar hingga deretan pelawak Doyok, Polo, Derry susul menyusul tertangkap tangan sedang mengkonsumsi barang haram itu. Sungguh sangat disayangkan para artis yang menjadi tokoh idola dan trends maker ini justru memberi contoh buruk bagi para penggemarnya. Gaya kaum hedonis memperoleh citra buruk dengan ulah mereka. Tidak tua atau muda mereka mencerminkan betapa melorotnya kualitas moral bangsa ini. Meski hanya sebagian kasus yang terungkap tak bisa dipungkiri bahwa kehidupan gemerlap dunia malam membawa efek merusak bagi masyarakat. Boleh saja menyangkal tidak semua penggemar "dugem" melakukan hal-hal terlarang itu, tapi pada kenyataannya entah sudah berapa ribu atau juta rakyat Indonesia yang terjerumus masalah narkoba. Narkoba adalah akronim dari narkotika dan obat-obatan terlarang. Kata narkotik berasal dari kata Narcosis yang berarti narkose atau menidurkan. Menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1976 tentang jenis-jenis narkotika yang dimaksud dengan narkotika adalah candu, morphine, heroin, ganja dan Cocaine. Sedangkan yang dimaskud dengan obat-obatan berbahaya adalah berbagai macam jenis obat yang diproduksi untuk keperluan medis. Obat-obatan berbahaya dibedakan menjadi tiga golongan yaitu depresant, stimulant dan hallucinogen. Sebenarnya narkotik dan obat-obat berbahaya ini digunakan dalam dunia medis dengan pengawasan yang ketat. Sayangnya setelah mengetahui efek narkoba yang berbahaya karena menimbulkan kecanduan dan merusak fungsi sistem tubuh tersebut, narkoba justru dikonsumsi dengan bebas. Beredarnya narkoba yang lepas dari pengawasan aparat mulai menjalar hingga daerah pelosok. Narkoba kini kian merajalela merusak mental anak-anak bangsa dari berbagai kalangan dan usia tanpa pandang bulu. Berdasarkan data d Lembaga Ketergantungan Obat sejak tahun 1972 alasan utama para remaja atau anak menyalahgunakan narkoba pertama kali adalah rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu inilah yang akhirnya menjerat mereka ke dalam belitan narkoba yang sekali terjatuh amat sangat susah untuk kembali. Hal ini disebabkan karena narkoba mempengaruhi saraf dan menimbulkan kecanduan akibat rasa puas yang mendorong seseorang memakainya secara berkala. Celakanya, batas toleransi narkoba semakin lama semakin tinggi hingga jangka waktu pemakaian semakin pendek dan sering dan dosis juga semakin besar. Narkoba umumnya dikonsumsi karena efek menenangkan yang bisa mengatasi kegelisahan, kekecewaan, kecemasan dan dorongan berlebihan para pemakai yang lemah daya tahan mentalnya atau masih belum matang kepribadiannya.Narkoba tidak hanya merusak fisik semata melainkan menimbulkan gangguan mental dan kepribadian yang semakin lama semakin parah dan menjadi fatal jika tidak segera ditangani. Untuk itu para orang tua perlu mengontrol pergaulan dan tingkah laku putra-putri mereka. Pertahanan pribadi berbasiskan agama yang diyakini juga sangat penting jika tidak ingin terjerumus dalam sarang laba-laba narkoba. Orang tua maupun orang yang berkepentingan perlu mengetahui karakteristik umum para pecandu yang diantaranya adalah adanya perubahan mendadak di sekolah, pekerjaan baik dari segi mutu, kualitas atau disiplin, sifat yang menjadi cepat tersinggung dan mudah marah, tidak mengacuhkan penampilan dan sering menyendiri di tempat-tempat yang tidak biasa. Penanganan bagi mereka yang terlanjur menjadi pemadat perlu dilakukan dengan cermat dengan meminta bantuan lembaga-lembaga khusus yang menangani narkoba. Meskipun pemerintah dan lembaga indipenden dengan gencar menyerukan budaya Say No To Drugs dengan memaparkan bahaya narkoba, tetap saja peredaran narkoba di negara ini masih cukup tinggi. Mungkin pemerintah perlu menindak tegas para pengedar yang membawa virus bejat narkoba yang bertujuan merusak generasi muda bangsa ini dengan hukuman yang maksimal. Tanpa merendahkan hak asasi manusia, tindakan tegas ini penting dilakukan untuk memberi efek jera bagi para pengedar maupun pengkonsumsi narkoba. Semua ini demi masa depan bangsa yang tak mungkin dilimpahakn pada generasi penerus yang tak sehat baik fisik atau pun metalnya. Sekali lagi SAY NO TO DRUGS, cintailah dirimu !

Music Is My Life


"Jangan-jangan kau menolak cintaku. Jangan-jangan kau ragukan hatiku. Ku kan selalu setia menunggu. Untuk jadi pacarmu." mendengar lirik lagu tersebut, aku tertawa kecil. Memanfaatkan waktu libur di sela-sela kesibukan mengajar, iseng aku menonton sebuah acara musik di salah satu tv swasta. Tak lama kemudian, diputarlah video klip grup band ST 12. Semula aku masih cuek dan larut dalam kesibukanku membaca buku Ketika Cinta Bertasbih. Tak lama kemudian, dengan segera aku mengalihkan pandangan ke layar kaca. Telingaku tampak akrab dengan melodi awal lagu berjudul P.U.S.P.A tersebut. Benar saja ketika masuk ke refrain dengan segera aku mengenali lagu itu. Lagu baru yang selama ini sering kudengar saat asyik menjelajahi dunia maya. Lagu yang menurutku lumayan enak didengar meski agak sedikit bernuansa melayu. Video klip yang merepresentasikan isi lagu PUSPA tersebut juga sangat menarik. Artis sekaliber Luna Maya yang menjadi tokoh utama klip tersebut turut memberi andil dalam cerita nan menggelitik. Lirik-lirik lagu yang sedikit nakal menjadi semakin hidup dalam video tersebut. Setelah klip berakhir, aku tak beranjak dari depan tv. Dengan antusias meneruskan menonton deretan tangga lagu terpopuler versi stasiun tv tersebut. Bisa dibilang aku sangat 'kuper' jika menyangkut masalah musik Indonesia. Entah sudah berapa tahun aku tidak mengikuti perkembangan musik Indonesia. Kesibukan kuliah ditambah jarangnya acara musik yang mempromosikan klip dari lagu-lagu anak bangsa membuatku semakin jauh dari arena musik dalam negeri. Tak dipungkiri selama ini sangatlah jarang lagu-lagu dalam negeri yang menimbulkan kesan mendalam hingga membuatku tertarik untuk mendengarkan atau menyanyikannya. Sejak mengenal musik klasik, perhatianku akan musik dan lagu tercurah sepenuhnya untuk lagu-lagu bergenre klasik. Theme song Phantom of The Opera, Verdi, La Trafiata, lagu-lagu gerejani yang religius, musik pop klasik berbahasa italia dan alunan denting piano yang melantunkan karya Mozart, Vivaldi atau Bach sangat lekat di telinga dan bisa dengan fasih kusenandungkan. Musik klasik atau lagu-lagu opera sangatlah megah gaungnya dan diperlukan teknik yang tinggi untuk bisa membawakannya dengan baik. Getaran suara tenor Andrea, Russel Watson dan lengkingan jernih Sarah Brightman begitu menyentuh kalbu. Nada-nada tinggi yang keluar dari seorang Josh Groban membuatku menangis haru. Rak kaset dan cdku pun dijejali dengan album-album mereka. Kesukaanku akan musik yang jarang diminati anak-anak muda Indonesia ini membuat banyak teman-temanku heran. Meskipun dibilang kuper aku tetap menyukai musik-musik yang kata sebagian temanku aneh ini. Tapi aku tak menyesal meski dikatakan tidak nasionalis. Lagu-lagu yang tak henti-hentinya kuputar dan kudendangkan ini membuatku semakin kritis akan musik dan kualitas seorang penyanyi. Standar tentang bagus tidaknya sebuah lagu atau suara seseorang semakin tinggi dan tinggi. Oleh karena itulah jarang sekali aku menyukai lagu-lagu dalam negeri yang kebanyakan tergolong musik pop ringan. Mencermati perkembangan musik tanah air, saat ini tengah booming kelompok-kelompok anak muda yang bermain musik alias band. Band-band baru bermunculan setiap hari di berbagai pelosok tanah air, baik yang terkenal ataupu band-band lokal yang sedang merangkak menuju popularitas. Penyanyi-penyanyi solo pria maupun wanita Indonesia saat ini bisa dihitung dengan jari dan hampir tidak ada solis-solis baru. Mungkin karena pecinta musik yang bosan mendengarkan suara penyanyi yang itu-itu saja, munculnya grup band baru seolah membawa angin segar bagi dunia musik. Kecenderungan lagu-lagu band yang ringan dan mudah untuk dinyanyikan menjadikan beberapa grup melejit di jajaran atas menyaingi grup lawas macam Dewa, Sheila On Seven, Gigi dan Padi. Para penggemar musik dengan mudahnya terbuai oleh lagu-lagu dengan tingkat kesulitan rendah dengan berbagai tema dalam kehidupan sehari-hari dan lirik-lirik lagu yang kadang sedikit nyleneh. Ahmad Dani yang piawai membuat lagu sarat muatan dan berat pun tak ketinggalan ikut berpartisipasi dengan grup The Rocks yang sukses dengan hits Munajat Cinta yang bisa dibilang lagu yang sangat-sangat ringan. Matta Band menyusul dengan lagu Ketahuan yang sempat dijadikan rebutan, kemudian muncul grup lain seperti Kangen Band, Vagetoz, D'Massiv, Nine Ball, Republik, ST 12 dan baru-baru ini dua grup Caramel Band yang saling berebut lagu Gaby. Grup-grup tersebut terus muncul hingga tak terhitung banyaknya hingga aku yang awam akan musik Indonesia sampai terbalik-balik antara lagu apa dibawakan oleh siapa. Gempuran grup band ini ternyata tidak menyurutkan semangat penyanyi-penyanyi kawakan. Grup band yang pernah menjadi raja pada tahun-tahun sebelumnya berlomba-lomba merilis single dan album baru di tengah kancah persaingan musik yang amat sangat ketat. Peter Pan, Samsons, Radja tak mau kalah merebut perhatian penggemar berusaha mengembalikan kejayaan mereka. Geliat grup senior ini rupanya juga melecut semangat para penyanyi solo. Agnes Monica artis multi talenta ini berhasil mencuri perhatian dengan single Matahariku yang merupakan soundtrack sebuah sinetron yang juga dilakoninya. Tompi si dokter bedah plastik ini unjuk gigi dengan suara khasnya membawakan lagu-lagu jazz yang enak didengar. Sherina melakukan Come Back setelah absen beberapa lama dan beralih menjadi penyanyi dewasa tanpa menurunkan kualitas vokalnya. Gita Gutawa dengan falseto yang masih mentah ikut meramaikan dunia musik dan berhasil mencuri perhatian dengan lagunya yang melow plus suara khas ala Charlotte Church. Penyanyi solo baru pun akhirnya muncul mengikuti jejak band-band yang dengan berani mengepakkan sayapnya. Afgan, penyanyi yang masih kuliah ini berhasil menyedot fans khususnya gadis-gadis dengan suara basnya. Syahrini, Winnie K, Aura Kasih mewakili kelompok penyanyi solo wanita berusaha menggedor dunia musik Indonesia dengan warna musiknya. Musik Indonesia memang terus berkembang sedikit demi sedikit. Sayang kecenderungan untuk mengikuti arus menyebabkan warna musik Indonesia pada suatu masa menjadi kurang beragam. Lagu-lagu kreasi baru memang terus bermunculan, hanya sayang lagu tersebut nantinya akan berlalu begitu saja. Bandingkan dengan lagu-lagu kenangan zaman bapak, ibu atau bahkan kakek-nenek yang seolah tak lekang dimakan waktu. Hingga kini masih dikenang orang baik itu syair atau melodinya. Demikian pula dengan lagu-lagu luar negeri yang sangat menghentak dan dinamis hingga disukai di seluruh dunia tak terbatas area maupun ras. Inilah yang perlu dicermati insan musik kita. Menciptakan sebuah kagu yang berkesan, diterima di seluruh kalangan sehingga terus lekat di hati penggemar.

Minggu, 03 Agustus 2008

Petualangan Langdon

The Last Supper-Leonardo Da VInci




Dan Brown membuat gebrakan baru dalam dunia fiksi. Pengarang kelahiran tahun 1964 asal Amerika ini dengan berani meluncurkan sebuah novel semi historis yang dilatarbelakangi oleh salah satu agama besar di dunia. Jebolan Amherst Collegge ini tak tanggung-tanggung dalam melakukan riset dan dengan berani menyatakan bahwa semua dokumen yang tercantum dalam novelnya adalah nyata. Da Vinci Code berhasil menuai kontroversi di kalangan umat beragama khususnya Katolik. Dikisahkan seorang simbolog dari Universitas Harvard dicurigai melakukan pembunuhan terhadap kurator museum Louvre. Robert Langdon demikian nama simbolog tersebut pun berusaha membersihkan namanya. Usaha Langdon untuk membuktikan bahwa dia tak bersalah diikuti dengan perburuan pelik dan acapkali dengan taruhan nyawa. Dalam buku ini Brown mengangkat cerita tentang Holy Grail melalui tokoh Langdon. Holy Grail atau cawan suci dipercayai umat KAtolik sebagai cawan yang digunakan Yesus Kristus dalam perjamuan terakhir. Dalam buku ini Brown mengungkapkan fakta mengejutkan yang sebenarnya tentang keberadaan Holy Grail. Berdasarkan dokumen-dokumen kuno yang menurut Brown nyata adanya, Brown melalui tokoh Langdon memaparkan bahwa Holy Grail merupakan metafora bagi seorang perempuan yang dikenal oleh seluruh umat KAtolik di dunia. Dikisahkan Sir Leigh Teabing, ahli holy grail dari Inggris menjelaskan bahwa Holy Grail adalah simbol dari Maria Magdalena. Maria Magdalena yang dikenal sebagai pelacur dari zaman Kristus dinyatakan bahwa sesungguhnya ia adalah istri dari Yesus itu sendiri ! Dan keturunan mereka masih ada dan bahkan bisa ditelusuri peta silsilahnya. Teabing menyatakan bahwa keberadaan Maria Magdalena sebagai istri Yesus dihapus dari sejarah Katolik dengan alasan bisa meruntuhkan sifat Ketuhanan dari Yesus. Yesus yang notabene adalah Tuhan umat KAtolik dalam buku ini memiliki sifat manusia seperti beristri dan mempunyai keturunan. Kebenaran tentang MAria Magdalena ini dijaga ketat oleh sekelompok orang yang bergabung dalam organisasi rahasia Biarawan Sion. Organisasi ini diketuai oleh tokoh-tokoh ternama di antaranya adalah Leonardo Da Vinci, Sir Isaac Newton, dan Boticelli. Tugas utama Biarawan Sion adalah menjaga agar semua dokumen tentang Maria Magdalena tidak diketemukan oleh pihak Gereja sehingga bisa dimusnahkan. Meskipun kerahasiaan adalah faktor terpenting, para tokoh Biarawan Sion ini tak urung menuliskan tanda-tanda tentang Maria Magdalena dalam karya-karyanya seperti lukisan-lukisan The Last Supper buah karya Da Vinci, dan musik gubahan Mozart. Bahkan istilah Holy Grail atau cawan suci mengacu pada bentuk piala yang dikonotasikan sebagai rahim perempuan suci yaitu Maria Magdalena sebagai ibu dari keturunan darah Yesus. Brown semakin berani dengan menuliskan bahwa garis keturunan Yesus adalah klan Merovingian yang dikenal sebagai pendiri kota Paris. Semua relikui Maria Magdalena baik berupa gulungan naskah, dokumen, surat-surat, artefak dan tulang-belulang Maria Magdalena tersimpan dalam ruang rahasia di dalam Museum Louvre, Prancis. Menilik dari materi buku Da VInci Code tersebut, tak bisa dipungkiri bahwa Brown membuat sebuah isu yang menyerempet bahaya karena menyangkut keimanan. Tak pelak lagi, pihak Vatican pun dengan segera bertindak dengan melakukan pencekalan terhadap film adaptasi novel ini yang berjudul sama. Semakin dilarang, orang biasanya semakin penasaran. Buku ini pun laris manis di pasaran hingga mencapai 70 juta copy ! Kesuksesan Dan Brown tidak berhenti sampai di sini. Petualangan ahli ikonografi ini berlanjut dalam buku kedua yang merupakan prekuel. Angel & Demon menjadi awal keterlibatan Langdon dalam dunia sejarah Katolik yang gelap. Dalam buku ini Brown memaparkan fakta menarik sekaligus mengerikan. Lagi-lagi menurut fakta nyata, Brown menyebutkan keberadaan Illuminati, suatu organisasi beranggotakan para ilmuwan. Illuminati diketuai oleh Galileo sebagai wadah bagi ilmuwan untuk mendiskusikan temuan-temuan mereka tanpa sepengetahuan Gereja. Pada era Galileo, gereja banyak memburu para ilmuwan karena penemuannya yang dianggap berlawanan dengan doktrin-doktrin gereja. Supaya selamat namun tetap berkarya dalam menyelidiki alam semesta, eselon tinggi Illuminati yaitu Bernini merancang sebuah ujian inisiasi bagi ilmuwan yang ingin menjadi anggota Illuminati. Ilmuwan calon anggota ini harus memecahkan serangkaian kode untuk menemukan markas rahasia Illuminati. Kejeniusan Brown dalam menggabungkan sejarah dan fiksi sangat teruji dalam buku ini. Brown mengajak pembaca untuk menelusuri tanda-tanda (Segno) yang tersebar di kota Roma. Brown begitu piawai menggambarkan kota Roma sehingga pembaca seolah sedang ikut ujian untuk menjadi seorang Illuminatus. Brown yang tumbuh di lingkungan paradoks antara sains dan religi ini mampu membuat pembaca tercengang dan berdebar ketika membaca karya-karyanya. Brown begitu pintar meramu sejarah sehingga menghasilkan fiksi semi historis yang menarik dan tidak membosankan meski dibaca berulang-ulang. Riset yang menyeluruh dan detail yang dilakukannya selama menulis sebuah buku patut dicontoh oleh siapapun yang berkeinginan menjadi seorang pengarang. Benar atau tidaknya semua fakta yang tercantum dalam Da Vinci Code maupun Angels & Demon semua tergantung dari keyakinan masing-masing pembaca.

Castella San Angelo-markas Illuminati


Segno1 - Capella Chigi- Earth
SEgno 2-Piazza San Pietro- Air

SEgno 3- St Maria della Vitoria- fire



Segno 4-Piazza Navona-Water




Apatis


"Wakil rakyat seharusnya merakyat "demikian sepenggal lirik lagu yang dinyanyikan Iwan Fals. Lagu-lagu bertema sosial rupanya selalu membuat gerah para petinggi negara ini. Setelah sempat bungkam selama beberapa lama, para pekerja seni kembali beraksi dengan karya-karyanya yang bertema kritik sosial. Heboh lagu Ujung-ujungnya Duit yang dilantunkan grup rock Slank semakin memanas dengan terungkapnya kasus suap pengalihfungsian hutan Riau. Dewan Perwakilan Rakyat yang kebakaran jenggot karena merasa tersindir oleh lirik lagu tersebut berakhir dengan cipratan lumpur yang mencoreng nama yang memang sudah berkurang wibawanya. Budaya korupsi, kolusi dan nepotisme memang sudah berakar kuat pada bangsa ini layaknya akar pohon-pohon tua. KKN tersebar dimana-mana mulai dari lapisan bawah hingga jajaran elit dan pejabat negara. Berdirinya KPK memungkinkan terbongkarnya praktek kotor pejabat dan wakil rakyat yang selama ini jarang terungkap. Keberhasilan KPK bisa dilihat dengan ditangkapnya oknum-oknum yang merugikan rakyat. Sungguh di luar dugaan bahwa di antara oknum-oknum tersebut terselip nama-nama besar yang selama ini berjuang atas nama rakyat. Kesakralan Senayan memudar dengan tertangkapnya beberapa penghuni gedung perkantoran DPR itu. Kasus suap dan skandal seks bermunculan, menyeret tokoh-tokoh politik yang sukses mendapatkan kepercayaan rakyat. Pengkhianatan kepada rakyat ini sungguh menorehkan luka yang sangat dalam. Di tengah kegelisahan akan krisis yang semakin meningkat ini, rakyat memberikan kepercayaannya kepada orang-orang terpilih. Orang-orang yang ditunjuk untuk membawa suara rakyat ini justru mengkhianati mandat yang diemban. Al Amin Nasution, Yusuf Emir Faisal hanyalah awal dari rentetan skandal suap yang memalukan. Seolah tak cukup dengan imbalan fantastis dan berbagai fasilitas eksklusif atas kedudukannya di DPR, orang yang mengaku wakil rakyat ini justru memanfaatkan waktu untuk menambah pundi-pundinya. Zaini Yahya, Max Muin adalah cermin yang menunjukkan bobroknya moral bangsa ini. Perselingkuhan, pelecehan dan eksplotasi seks diakui oleh Permadi anggota dewan dari fraksi PDIP sebagai kebiasaan sehari-hari di Senayan. Sakit hati rakyat bertambah lengkap dengan terungkapnya skandal-skandal lain pemicu jebolnya keuangan negara di tangan pengusaha yang bekerja sama dengan aparat maupun pejabat negara. Skandal BLBI yang melibatkan jaksa Urip Tri Gunawan dan hakim Khaidir, hingga skandal-skandal aparat di tingkat daerah menjadikan rakyat kian apatis. Kerja keras KPK seakan menguap begitu saja dengan tidak tuntasnya pengadilan hukum para koruptor dan pencuri uang rakyat lainnya. Wajar jika praktek KKN ini semakin menjamur karena tidak adanya efek jera bagi para pelaku. Hukuman fisik dan mental hanya berlangsung singkat tak sepadan dengan banyaknya uang hasil merampok rakyat. Perlakuan khusus menjadikan hotel prodeo layaknya hotel bintang lima. Rasa malu akibat aib pun tak ada dengan dilontarkannya pembelaan diri sebagai korban yang tak bersalah. Setelah tuntas menjalani hukuman masih bisa hidup enak dengan harta berlimpah. Andaikan para koruptor diwajibkan mengembalikan uang rakyat berikut bunganya, bukan mustahil keuangan negara bisa tertolong dan rakyat pun sedikit terbebas dari himpitan ekonomi. Namun sepertinya pemberantasan KKN masih berupa mimpi semata. Praktek-praktek KKN masih tersebar di segala tempat. Pungutan-pungutan liar maupun uang jasa untuk memperlancar urusan sangat sulit untuk dihilangkan. Agaknya setiap orang lebih menginginkan jalan pintas untuk sampai ke tujuan. Tidak adanya semangat untuk berusaha dengan jujur rupanya menjadi awal budaya KKN di negara ini. Sekeras apapun para kritikus bersuara, aksi mereka hanyalah sekedar hiburan di tengah keruwetan ini.

Jumat, 01 Agustus 2008

Molto Grazie


Kamis sore, udara panas membuatku terkantuk-kantuk di depan televisi. Baru beberapa detik aku melancong ke alam mimpi, aku terbangun mendengar suara akrab yang memang sedang kunantikan. Setengah pusing aku menyambut kedatangan sahabatku yang sudah cukup lama tidak kutemui. Kantuk yang membuat berat kelopak mataku hilang seketika, tersapu oleh perasaan senang yang meluap ketika berkumpul kembali dengan kawan lama. Reuni ini memang sangat spesial untukku. Teman seperjuangan sejak dulu ini membawa impian kami menjadi sebuah kenyataan yang manis. Daratan Eropa khususnya Italia selalu menjadi impianku. Sejarah, arsitektur, bahasa, opera dan tak ketinggalan Lega Calcio-nya menarik perhatanku sejak dulu. Kemegahan gereja maupun kastil-kastil bersejarah dan karya-karya seni yang tak ternilai selalu membuatku terpesona. Kekagumanku yang tak terhingga ini mendorongku untuk giat mencari informasi seputar negeri Pizza itu. Berbagai buku-buku, film dan artikel yang menyinggung negeri asal difensore favoritku ini kukoleksi dengan rapi. Bahasa Italia yang bagiku sangat indah di telinga juga berusaha kupelajari meski tanpa bantuan siapapun. Lagu-lagu opera yang asing juga menjadi hiburanku saat aku harus berkutat dengan tugas-tugas berat di masa kuliah. Andrea Bocelli, Luciano Pavarotti, Jose Careras, Sarah Brigthman, Josh Groban, Russel Watson, Charlotte Church dan yang teranyar PAtrizio Buanne, vokal tenor dan sopran mereka selalu mengharu biru perasaanku. Misa Natal dari Vatican adalah acara yang tak pernah absen kutonton. Kemegahan Basilika San Pietro, keramaian di piazza Barberini, mahakarya Michaelangelo dan Bernini membuatku tak bisa mengalihkan pandanganku dari layar televisi. Indahnya kota Roma dengan berbagai tempat wisata rohaninya membuatku bermimpi untuk berkunjung ke sana suatu saat nanti. Kota air Venezia menjadi impian romantisku dengan gondola-gondola yang menyusuri kanal-kanal di antara palazzo nan megah. Selama ini Italia bagaikan mimpi yang tak terwujud. Bersyukur di antara kami para pemuja seni dapat mewakili impian bersama untuk menginjakkan kaki di tanah asal opera La Traviata, Madam Butterfly dan kisah-kisah romantis lainnya itu. Tiga jam sangatlah pendek untuk menceritakan pengalaman-pengalaman tak terlupakan di Italia. Tiga bulan juga teramat singkat untuk mengenal Italia. Kisah-kisah menarik akan keindahan Italia membuatku terkesima. Ternyata semua yang kami lihat selama ini tidak sanggup untuk menggambarkan keindahan Italia yang sesungguhnya. Wah, andai aku menyaksikan dengan mataku sendiri, pasti aku akan menangis saking bahagianya. Tak terasa hari sudah semakin sore, sahabatku pun bersiap untuk kembali ke rutinitasnya. Tak lupa bingkisan cantik disodorkan kepadaku yang memang selalu kutagih >_< Dengan berdebar-debar kubuka oleh-oleh dari Italia yang terbungkus kertas pink itu. Aku senang sekali mendapatkan kartu-kartu pos cantik berlatar belakang kota Roma, miniatur menara Pisa yang anggun dan magnet-magnet kecil yang merangkai sebuah nama favoritku "NESTA". Sahabatku ini juga ingat akan kecintataanku pada buku. Il Mistero dell'acqua scomparsa kini menjadi salah satu koleksiku yang berharga. Molto Grazie, Signorina ! Aku tak bisa mengungkapkan kebahagiaanku dengan kata-kata indah. Hanya terima kasih tak terhingga yang bisa kuucapkan atas keberhasilanmu membawa impian ke negeri yang jauh. Terima kasih juga kuberikan atas usahamu sehingga pesan cintaku untuk seseorang di Milan tersampaikan. Grazie, semuanya akan kujaga dengan baik. Semoga kelak aku dapat menyusulmu untuk mengagumi indahnya Italia.

Alhamdulillah


"Dilarang mandi di laut" Kata-kata yang selalu terpampang di setiap pantai selatan pulau Jawa ini memang bukan main-main. Apalagi gelombang di laut jawa sedang berada dalam taraf membahayakan. Pada kenyataannya banyak wisatawan pantai yang tak mengindahkan larangan ini. Bukan ke laut namanya jika tidak basah terkena air asin. Memanfaatkan waktu liburan, aku beserta keponakan-keponakan kecilku bertualang ke pantai Ayah yang terletak di desa Ayah, Kebumen. Bertujuan untuk memuaskan keinginan bocah-bocah gunung yang ingin melihat laut, dengan riang gembira kami yang lebih tua mengawal kelima kanak-kanak ini bermain pasir di pantai. Mengambil posisi agak jauh dari tepi air, tiga bocah di bawah sepuluh tahun ini bersama-sama membangun sebuah istana pasir. Tiba-tiba alunan ombak kecil datang dari laut lepas. Bermaksud memberi peringatan ibu mereka bergegas menghampirinya. Tak dinyana dalam hitungan detik ombak menerjang dengan kekuatan lumayan dasyat. Tanpa ampun ombak menyeret dua keponakan laki-lakiku ke tengah laut. Mengikuti naluri seorang ibu, saudara tertuaku pun mengejar keduanya, berusaha menarik mereka ke tepian. Sontak doa-doa mengalir deras dalam batinku. Disaat diri tak kuasa menolong karena sedang menghadapi perjuangan yang tak kalah mematikannya, hanya Allah SWT-lah tempatku memohon perlindungan. Rasa takut dan putus asa berbaur dengan keteguhan hati saat melihat ketiga kerabatku berguling-guling, berusaha berdiri namum selalu terhempas ke dasar laut, seakan laut tak rela mereka kembali pulang. Beruntung masih ada orang-orang yang baik hati memberikan pertolongan. Tanpa pikir panjang seorang bapak yang kebetulan juga sedang menikmati keindahan pantai bergegas terjun ke laut. Beberapa menit penuh ketegangan akhirnya terlampui dengan selamat. Aku yang juga sukses melewati hantaman ombak sembari menggendong anak usia dua tahun bergegas menuju kerumunan di sisi pantai yang lain. Suara-suara gemetar saling bersautan berebut cerita dan puji syukur kepada Yang Maha Kuasa. Alhamdulillah, mereka masih diberi selamat oleh Allah SWT. Meski handphone rusak berat, nyawa ketiganya selamat dan lebih beruntung lagi tas yang berisi dompet, uang dan surat-surat berharga terdampar di pasir, tak jauh dari tempat kami berdiri. Masih diliputi ketakutan dan sedikit syok, kami kembali ke mobil, sebisa mungkin membersihkan dan memberikan pertolongan pertama untuk ketiga anak yang berlumur pasir dan gemetar kedinginan dengan mata terbelalak penuh teror. Akhirnya, kami memutuskan untuk pulang, tak ingin trauma berkepanjangan menaungi mereka. Lokasi wisata pun berganti ke tempat yang lebih aman dan sesuai dengan anak-anak seusia mereka. Pengalaman ini sangatlah berharga untuk dijadikan contoh bagi semua pecinta laut. Selalu waspada terhadap datangnya ombak meski kelihatan tak seberapa kekuatannya adalah peraturan pertama jika ingin selamat. Bahkah nelayan pun tak bisa memprediksi dengan tepat apa yang akan terjadi di laut lepas. Ngomong-ngomong tentang nelayan, ada sekelumit cerita tak sedap yang sempat mampir ke benakku. Dimana mereka saat kami membutuhkan pertolongan ? Padahal tukang perahu sekaligus nelayan ini berdiri tak jauh dari lokasi tempat ketiga anak itu tenggelam. Bahkan turis-turis domestik yang berkerumun memberikan pertolongan atau sekedar menonton menyatakan bahwa mereka yang pertama kali melihat kejadian ini. Para penduduk lokal itu baru turun tangan setelah ketiganya dipastikan selamat tanpa cedera yang berarti. Pertanyaan ini sangat menggelitik pikiranku. Setelah mengobrol panjang lebar dengan beberapa orang, jawaban pertanyaan ini muncul begitu saja. Legenda sang ratu penguasa pantai selatan yang hingga kini masih dipercayai terutama oleh penduduk di sepanjang pesisir selatan pulau Jawa menjadi alasan tersendiri. Menurut penduduk setempat pantai-pantai selatan selalu meminta "korban" dalam jangka waktu tertentu. Tak terkecuali dengan pantai yang juga akrab disebut dengan pantai Logending ini. "Sudah lama tak ada orang hilang di laut", begitu kata seorang ibu penjual minuman yang sangat baik hati menolong kami. Menurut mitos yang beredar, jika laut ingin membawa seseorang bersamanya, menolong merupakan hal yang tabu. Nyawa si penolonglah yang menjadi taruhannya alih-alih si korban. Mendengar cerita ini, aku merasa merinding teringat satu pantangan yang katanya tidak boleh dilanggar jika sedang berada di laut selatan dan kebetulan saat itu aku mengacuhkannya. Bukannya disengaja, tapi aku betul-betul tidak ingat akan peraturan tak tertulis ini. Untunglah atribut serba merahku tidak membawa petaka seperti mitos selama ini. Percaya atau tidak, banyak pelajaran berharga yang bisa kupetik dari kejadian ini. Mungkin untuk sementara waktu ini aku belum berani untuk bermain-main di laut. Mahir berenang menjadi obsesiku sekarang. Aku juga harus lebih menempa keteguhan hati di waktu-waktu yang akan datang. Kemampuan untuk bergerak dengan cepat dan penuh perhitungan juga menjadi PR-ku di masa mendatang. Sekali lagi kuucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah, tak lupa beribu terima kasih pada mereka yang telah menolong kami dengan iklas.