Senin, 26 Januari 2009

Xin Nian Kuai Le !

http://www.macan-group.com/wp-content/uploads/2008/01/greeting-card-imlek.jpgTahun baru China alias Imlek menjadi salah satu dari sekian banyak moment yang kutunggu tiap tahunnya. Meskipun tidak merayakan tahun baru yang akhirnya bisa dirayakan secara terbuka dan bebas oleh warga keturunan setelah orba berakhir, aku sangat antusias menyambut datangnya imlek. Sejak kecil aku sudah terpesona dengan kultur salah satu peradaban tertua ini. Bahasa, tradisi, sejarah, kebudayaan, keindahan alam dan peninggalan masa lalunya membuatku kagum dengan negeri tirai bambu ini. Kecantikan atribut dan pernak-pernik menyambut datangnya imlek membuatku tak bosan menatapnya dan akhirnya menarikku untuk mengoleksi benda-benda khas di tahun baru Cina.
Tahun baru adalah salah satu hari raya Tionghoa tradisional yang jatuh pada hari pertama bulan pertama kalender Tionghoa. Hari raya ini dikenal dengan Chunjie, Nungli Xinnian dan Guonian. Tahun baru menjadi perayaan terpenting bagi orang Cina. Tahun baru melambangkan titik permulaan dalam nasib dan kehidupan. Tahun baru Cina dihitung berdasarkan kalender Cina yang terbagi dalam kisaran 12 tahun. Masing-masing tahun dinamakan dengan mengambil nama 12 hewan yaitu kambing, tikus, anjing, naga, macan, ayam, kerbau, kelinci, kuda, ular, monyet, dan babi. Awal mula penanggalan dua belas shio ini tidak begitu jelas. Adalah kaisar Wu dari dinasti Han yang menetapkan bulan satu sebagai awal tahun penanggalan hingga kini.
Perayaan Imlek identik dengan bersembahyang di klenteng, atraksi barongsai, hiasan dengan warna merah menyala dan bagi-bagi hungpao (angpao). Kemeriahan bunyi-bunyian yang mengiringi tarian barongsai dan atribut serba merah ternyata mempunyai makna tersendiri. Alkisah pada zaman dulu ada seekor raksasa pemakan manusia (nian). Pada suatu hari Nian menghentikan perburuannya ketika ada dua anak kecil yang sedang bermain. Sejak saat itulah rakyat percaya bahwa Nian dapat diusir dengan bunyi bising dan takut pada warna merah. Pada akhirnya tarian Barongsai mengawali tahun baru dengan tujuan mengusir roh jahat.
Kemeriahan menyambut tahun baru semakin semarak dengan acara jamuan dengan hidangan khas seperti luohan zhai, yusheng, jiauza, jinju,niangao, dll. Tempat ibadah dan rumah-rumah semakin cantik dengan hiasan bunga plum (melambangkan rejeki), yuanbao (melambangkan kemewahan/emas), lampion, hiasan, kaligarafi yang sebagian besar berwarna merah dan kuning emas. http://img.photobucket.com/albums/v455/maxie12/poto%20blog/potoblog4/imlek2.jpg http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/thumb/6/6e/DihuaMarketRat.jpg/800px-DihuaMarketRat.jpg
Imlek di Indonesia dimanfaatkan oleh para kaum papa mengais rejeki. Ya, selain sembahyang dan kumpul-kumpul keluarga, dalam Imlek ada acara bagi-bagi angpao. Angpao secara harafiah berarti kertas merah. Angpao semacam amplop berwarna merah yang berisi uang. Jumlanya beragam asal tidak mengandung angka 4 (shi) yang bisa diartikan sebagai mati. Sesuai tradisi, angpao diedarkan sepanjang tahun baru oleh pasangan suami istri kepada anak-anak dan mereka yang belum menikah. Wah, berarti aku berhak dong ^^. Ketika menonton berita di televisi tadi pagi, lagi-lagi Imlek dinodai dengan kerusuhan kecil. Sekitar 6ribu pengemis berdesak-desakan untuk mengambil angpao yang dibagikan salah satu klenteng di Jakarta. Mereka kecewa karena tidak mendapat bagian, selain itu isinya berkurang dari tahun kemarin padahal mereka rela menginap demi sebuah angpao. Hmmm, fenomena meyedihkan dari potret ibukota yang terkenal glamor.
Berhubung Imlek amat lekat dengan tradisi Cina, tahun baru pun selalu dilengkapi dengan ramalan tahun yang akan dilalui. Tahun 2009 dalam kalender Masehi bertepatan dengan tahun kerbau api sesuai kalender Cina. Menurut para ahli fengshui, kerbau adalah lambang kerajinan dan kerja keras. Oleh karena itu tahun 2009 akan menjadi tahun yang penuh kerja keras apalagi seiring dengan krisis global yang diprediksi mencapai puncaknya di tahun ini. Tahun kerbau ini juga harus diwaspadai oleh orang-orang dengan shio tertentu seperti kerbau, anjing dan naga karena akan tertimpa ketidakberuntungan. Boleh percaya atau tidak, ramalan dapat dijadikan sebagai 'warning' dan mencambuk kita untuk lebih waspada, berusaha keras untuk mencapai tujuan.
XINNIAN KUAILE, SHENGHUO YU KUAI, QUANJIA XINGFU, WAN SHI RU YI

Sabtu, 24 Januari 2009

Laughing


Masih ingat slogan 'tertawalah sebelum tertawa itu dilarang '? Sebaris kalimat tersebut selalu muncul di akhir film-film yang dibintangi oleh trio Warkop DKI. Di resim orde baru yang serba dilarang, guyonan khas warkop cukup menghibur khalayak kala itu. Hingga kini keberadaan seorang berprofesi sebagai pelawak cukup mendapat tempat di masyarakat. Mereka tidak melulu mengenal nama-nama beken macam Cinta Laura, Dude Harlino hingga Ariel Peter Pan. Nama-nama artis komedi lawas hingga produk baru seperti Tukul, Olga Syahputra, Sule dan yang lainnya begitu lekat di telinga, tak heran jika penampilan mereka selalu ditunggu. Masing-masing tenar berkat lawakan dan tingkah polah khasnya. Akhir-akhir semakin banyak saja acara-acara baik yang disiarkan di televisi maupun tidak, memuat secuil hingga 'fulltime' scene bertema komedi. Di tengah krisis berkepanjangan, rentetan bencana alam, musibah, dan terungkapnya kasus-kasus yang membuat resah menjadikan setiap orang butuh istirahat sejenak. Tertawa menjadi aksi murah untuk lepas dari beban yang mengungkung. Di sinilah arti penting para seniman komedi. Hasilnya, artis yang suka membanyol pun laris manis, program hiburan berisi komedi slapstik, parodi dan sindiran banyak diminati pemirsa.
Ada satu dua acara komedi yang senantiasa kutonton. Meskipun pada awalnya, hanya iseng saja gara-gara aku bosan dengan sinetron yang ditayangkan secara marathon setiap hari, acara lawak tersebut akhirnya sebisa mungkin tak kulewatkan. Mengapa demikian ? Dengan menyaksikan aksi konyol Parto cs dalam komedi OKB dan Opera Van Java, kegokilan Ade Namnung di Satu Lawan Banyak, kesemrawutan Pasar Komplek membuatku tertawa lepas. Rasanya sejak serial OB habis masa tayangnya, belum ada acara serupa yang bisa membuatku sakit perut karena kebanyakan tertawa. OKB (Orang Kaya Baru) menceritakan tentang kehidupan sehari-hari sebuah keluarga kaya. Keunikan acara ini terletak pada kerja sama antar pemain dalam menghidupkan sebuah cerita. Semua guyonan, celetukan dan tingkah konyol terasa alami, mengalir begitu saja menambah kekocakan acara ini. Masuknya bintang tamu semakin menambah nilai plus, tidak hanya memerankan tokoh tamu dengan karakter diri sendiri, bintang tamu ini pada akhirnya akan diwawancari seperti acara talkshow. Uniknya, dalam proses tanya jawab tentang kegiatan para bintang tamu itu tidak merusak jalinan cerita. OKB hanya satu dari sekian komedi menarik yang bisa dijadikan sebagai alternatif tontonan. Salut untuk semua artis yang bisa mengundang tawa mengingat semakin jarang saja keinginan untuk tertawa saat ini. Semoga saja, di kedepannya para pelawak-pelawak ini lebih dihargai keberadaannya. Meskipun tampil konyol bukan berarti mereka lebih rendah dari artis-artis glamor.

Rabu, 21 Januari 2009

Inaugurasi


Gempita perayaan pelantikan presiden Amerika ke-44 Barrack Obama tidak hanya terjadi di negeri Paman Sam itu. Berbagai negara di dunia seperti Jepang, Prancis, Italia dan tentu tak ketinggalan Indonesia turut larut dalam kemeriahan pengukuhan orang no 1 di USA tersebut. Semalam hampir seluruh stasiun televisi tanah air menyiarkan secara live peristiwa akbar di awal tahun ini. Penasaran aku pun dengan setia menunggu pelaksanaan pelantikan tersebut yang dijadwalkan pada pukul 12 malam waktu Indonesia bagian barat. Tercatat baru kali ini inaugurasi dihadiri oleh lebih dari 4 juta orang di Capitol Hill. Suguhan musik klasik mengiringi kemeriahan akbar tersebut. Tak terkecuali di Indonesia, khususnya di Jakarta diselenggarakan acara syukuran oleh teman-teman sekolah Obama yang dihadiri oleh dubes Amerika. Harapan tinggi akan perdamaian dunia dan penanganan intensif krisis global tertumpu pada presiden kulit hitam pertama tersebut. Mencermati slogan We can change and we must change, rasanya tak salah jika presiden Obama diyakini bakal sukses menangangi masalah pelik yang ada, menghasilkan perubahan yang jauh lebih baik dari pemerintahan sebelumnya. Mengapa pemilihan presiden di negara itu disorot di seluruh penjuru dunia ? Agaknya langkah yang ditempuh oleh negara adidaya itu mempengaruhi banyak negara lainnya. Wajar saja jika Indonesia menaruh harapan tinggi akan perbaikan berbagai bidang dengan terpilihnya Barack Obama sebagai presiden. Hanya saja, aku merasa Indonesia terlalu sentimentil dan cenderung berlebihan kalau tidak bisa dibilang 'gr'. Maklumlah melihat latar belakang Obama yang pernah tinggal di Indonesia, menjadikan rakyat Indonesia merasa sedikit lebih dekat dengan beliau. Harapannya semoga rasa dekat ini berjalan dua arah, sehingga dampak positif terpilihnya Obama dapat dirasakan langsung oleh Indonesia. Boleh-boleh saja berharap demikian, tetapi lebih baik tidak menaruh harapan terlalu tinggi seperti yang dinyatakan oleh ketua DPR Agung Laksono. Meskipun secara visi dan misi maupun personal Obama yang meyakinkan, kita belum tahu langkah konkrit yang diambil di masa pemerintahannya. Krisis Gaza yang menjadi PR krusial Obama, membutuhkan langkah tepat untuk menjawab harapan berbagai pihak. Kenyataannya dalam pidato perdananya, Obama belum mengisyaratkan opsi untuk pertikaian antara dua negara itu. Jika rakyat Irak berharap Obama segera menarik mundur pasukan AS sesuai janjinya akan menyerahkan Irak pada bangsanya, maka warga Palestina merasa ragu apakah Obama berhasil meredam keganasan sekutu utamanya. Saat ini pesta tlah usai, waktunya presiden terpilih untuk bekerja. Salut untuk Obama, kita tunggu aksinya untuk Amerika dan dunia.

Selasa, 20 Januari 2009

Fallin In Love

Upps, jangan keliru membayangkan isi posting kali ini. Judul di atas bukan berarti aku lagi 'gubrak love' lho. Meskipun nggak salah juga sih ^^. Semuanya gara-gara virus yang dibawa Kyon-Chan nih. Dari dulu aku penggila komik, tentu versi animenya juga. Namanya juga anime, seperti tayangan televisi berseri lainnya sebagai pembuka dan penutup berupa lagu tema alias original soundtrack. Nah, yang namanya Kyon-Chan ini (sorry Kyon) sangat menyukai lagu-lagu Japanesse. Hmmm, maaf saja untukku yang berselera musik klasik, irama musik pop jepang yang menghentak kurang nyaman di telingaku. Walaupun aku cukup menyukai lagu tema yang ada, musik ala Jepang belum bisa mendapat tempat di jejeran lagu kesukaanku.
Waktu itu Kyon-Chan juga mengenalkan sebuah grup band Indo yang beraliran musik rock Jepang yang bertitel J-Rocks. Pertama kali mendengar lagunya, komentarku hanya 'aneh'. Memang aneh mendengar musik Jepang memakai lirik bahasa Indonesia. Rasanya kurang pas. Aku semakin enggan setelah membaca artikel di sebuah harian lokal. Jelas-jelas band itu bergaya Harajuku namun personelnya menolak anggapan tersebut. Makanya, ketika J-Rocks tampil di Purwokerto, aku tidak tergoda untuk menonton secara langsung. Hal yang kini menjadi sebuah penyesalan.
"Kyon...jadi ngiri nih !"


Benar apa kata orang, benci bisa berubah menjadi cinta. Entah kenapa belakangan ini aku mulai bisa 'enjoy' dengan lagu-lagu J-Rocks. Semua dimulai dari single "Cobalah Kau Mengerti" yang sering sekali diputar di program tangga lagu Indonesia. Sejak lagu itu lekat di telinga, aku mulai melirik para personilnya. Grup yang dimotori Iman, Soni, Wima dan Anton ini ternyata lumayan juga. Baru-baru ini grup band yang mempunyai penggemar tersendiri ini sukses mengungguli band besar di Indonesia. Dalam sebuah kompetisi yang diselenggarakan oleh salah satu merk rokok terkenal membawa J-Rocks rekaman di Abbey studio. Sebuah langkah prestisius untuk grup yang bisa dibilang masih awam di kalangan pecinta musik Indonesia. Adalah lagu Fallin In Love yang berhasil mengantarkan J-Rocks ke Inggris sana. Semula aku penasaran, seperti apa sih lagunya kok bisa mempecundangi band lain. Akhirnya video klip lagu ini mulai beredar di televisi. Intro pembuka mengisyaratkan lagu ini sedikit bernada 'mellow'. Benar juga bait pertama dinyanyikan dengan indah oleh Iman. Suaranya yang khas semakin menambah daya tarik lagu ini. Meskipun liriknya biasa saja, secara keseluruhan lagu ini sangat menyentuh hatiku. Tidak hanya irama yang sedikit berbau oriental, liriknya mengingatkanku akan pengalamanku dulu. "Kurasakan ku jatuh cinta, sejak pertama berjumpa......"pastinya semua pernah mengalaminya kan ^^. Eitss, jadi inget 'someone' nih. Nggak heran lagu ini sekarang jadi lagu kesayanganku.
Bravo J-Rocks, kutunggu karyamu selanjutnya.

Minggu, 18 Januari 2009

Mendadak


"Refreshing dong Mba, berlibur, luluran, potong rambut, facial", hingga sekarang masih terngiang-ngiang ajakan Kyon-Chan untuk memanjakan diri. Tak dinyana, dalam waktu dekat bujukan maut Kyon-Chan akhirnya terlaksana juga. Selasa pagi, sedang enak-enaknya mengikuti perjuangan Naruse di klub basket Johnan, aku harus bersiap-siap menemani bapakku melawat cucunya. Tanpa persiapan, aku pun mengepak barang-barang yang kubutuhkan selama perjalanan. Tak lebih dari sejam kemudian, aku sudah duduk manis, beralih fungsi dari seorang pemalas yang lagi asyik baca komik menjadi pembonceng motor. Terinspirasi dari orang-orang yang lebih memilih menggunakan kendaraan motor roda dua, bapakku mencoba untuk menempuh perjalanan dari Gombong-Wonosobo melalui rute terdekat. Walau di awal aku merasa risau membayangkan perjalanan yang harus ditempuh, bersyukur tiga jam ke depan kami berdua tiba di tujuan dengan selamat. Wajar jika aku merasa was-was, untuk pertama kalinya aku menyusuri jalan berkelok melintasi perbukitan di wilayah bendungan Sempor. Namanya saja pegunungan, untuk melintasinya benar-benar butuh ekstra kehati-hatian. Jalan yang sudah beraspal berliku-liku, beberapa tanjakan dan turunan curam diapit tebing rentan longsor dan danau buatan yang saat itu terisi penuh air. Wow, benar-benar 'sport jantung' ketika perlahan melewatinya. Untungnya, perjalanan cukup nyaman karena jarangnya kendaraan lain yang melintas. Angin segar menerpa tubuh, menguapkan keringat yang menetes menahan laju kendaraan agar stabil. Lelah pun terbayar dengan tampilan keindahan alam terbuka. Berhubung saat ini sedang musim penghujan, seluruh perbukitan tertutup pohon-pohon pinus yang daunnya hijau segar, sesemakan nampak tumbuh subur, batu-batu alam pun tertutup lumut dan tumbuhan paku. Hamparan air melimpah di waduk yang berfungsi sebagai sumber listrik nampak tenang, cocok sekali untuk beristirahat di tepian sambil melepas penat. Udara pun begitu bersih, lain sekali dengan udara perkotaan yang pengap. Hmmm, harum daun basah dan tanah lembab terasa menyegarkan. Wah, ternyata Sempor itu indah. Sayang, potensi alam ini belum dimanfaatkan secara maksimal untuk pariwisata unggulan.
Tiga jam kemudian, aku disambut dengan hawa dingin Wonosobo. Gelak tawa dan cerita pun mengisi sisa waktu hari itu. Sambil menyelam minum air, mumpung aku berada di kota ini, dengan segera aku mengontak seorang teman. Minggu ini akhirnya menjadi liburan mendadak yang tak terencana. Niat untuk pulang keesokan harinya, tertahan dengan berbagai alasan. Memanfaatkan waktu yang betul-betul luang, aku mengunjungi seorang teman yang sedang berbahagia menantikan kelahiran putra pertamanya. Lagi-lagi liburan mendadak, aku pun terbujuk untuk tinggal lebih lama. Membatalkan niat sekedar mampir untuk menengok dan mengembalikan barang yang kupinjam dulu. Wah, baru sebulan aku tidak melihat temanku ini, banyak sekali perubahan pada dirinya. Kondisi yang dulu sempat mengkhawatirkan, sekarang berubah total. Benar juga kata orang tua, selepas 'ngupati' kehamilan akan semakin besar. He..he..he.. lucu juga melihat temanku yang pada dasarnya kurus kepayahan untuk melakukan gerak seperti jongkok ataupun tidur miring. Aku ikut senang, mendengar kondisi fisiknya yang terus membaik seiring bertambahnya usia kehamilan. Kerikil-kerikil di awal pernikahan sedikit demi sedikit hancur menjadi butiran pasir. "Sudah lama kami tidak ribut lho", katanya. Syukurlah, mungkin semua cobaan itu dipengaruhi faktor hormon dan kondisi labil orang yang hamil muda. Sekali lagi, semua terjadi mendadak, kedatanganku kesana bertepatan dengan digelarnya acara 'nujuhbulani'. Sesuai adat orang Jawa, selama masa hamil hingga tiba saatnya persalinan ada beberapa tradisi yang mesti dijalani. Umumnya di usia empat bulan dilakukan acara ngupati dilanjutkan nujuh bulani saat usia kandungan memasuki bulan ketujuh. Entah dari mana dan kapan asal muasalnya, acara tersebut ditandai dengan berbagai ritual sebagai simbolisasi akan harapan bagi ibu dan anak yang nantinya akan lahir. "Lima tahun kuliah di Biologi, aku nggak nemu hubungannya mrucut welut dengan kelahiran", gerutu temanku. Secara logika tradisi siraman, pake kain tujuh warna, melepaskan belut memang tidak berhubungan dengan proses persalinan. Sekali lagi, itu semua adalah simbol dari harapan orang tua agar nantinya lahir dengan normal, cocok memakai baju warna apapun dan sebagainya. Selama tujuannya baik, aku pikir tidak ada salahnya menjalankan tradisi. Calon ibu ini pun akhirnya mengalah demi menyenangkan orang tua. Meskipun sedikit nggerundel di belakang mengingat banyaknya biaya yang dikeluarkan^^ padahal manfaat tradisi ini tidak diyakini kebenarannya. Begitulah orang hidup bermasyarakat, kadang meskipun bertentangan dengan akal sehat mau tak mau kita harus mengikuti arus.
Empat hari berlalu, aku pun memutuskan kembali ke rumah. Di samping harus memenuhi kewajibanku, aku sudah merasa jenuh disana. Bagaimana tidak, sepanjang hari kuhabiskan dengan bengong di rumah, menonton televisi, bermain game, terus-terusan ngemil (duh, bisa tambah melar nih^^), hujan deras membuatku malas untuk keluar rumah. Sabtu pagi, setelah mengkonfirmasi info komik terbaru, aku memutuskan pulang melalui rute lain. Wah, ternyata ini keputusan yang salah, entah untuk keberapa kalinya aku mengeluh tentang buruknya sistem transportasi di Indonesia. Harapan lebih cepat sampai ke rumah melalui perbukitan Kepil-Purworejo kandas. Apalagi kalau bukan gara-gara angkutan umum. Waktu perjalanan melewati bukit menjadi dua kali lipat lebih lama. Bagaimana tidak hampir di setiap persimpangan bus yang kunaiki berhenti menunggu penumpang. Tak tanggung-tanggung waktu' ngetem'' bisa mencapai lebih dari setengah jam ! Beuh tahu begini, mendingan aku mampir dulu ke Purwokerto. Yah mau bagaimana lagi, sudah terlanjur bayar, walhasil aku sampai di rumah dengan kondisi lelah, puyeng, suntuk dan pastinya kelaparan ^^.
Kyon, liburan memang bisa untuk refreshing. Lumayan menyegarkan pikiran yang akhir-akhir ini terbebani dengan berbagai hal. Sudah tiba saatnya untuk memanjakan diri, mungkin dalam waktu dekat aku akan mengikuti saranmu yang lain. Yang jelas, aku tak sabar untuk melakukan kunjungan rutin ke Comic Plus.

Sabtu, 10 Januari 2009

Dari Awal Lagi (Learn from Furuba, story of life)

"Sensei, tumben diem aja, nggak OL nggak posting" meskipun sms tersebut berasal dari nomor tak dikenal, dari kata sensei aku langsung tahu siapa pengirimnya. Dipikir-pikir sudah lebih dari seminggu aku berkubang dalam kekecewaan, mengurung diri dalam duniaku sendiri. Peralihan tahun ini betul-betul membawa duka, membuatku terpuruk cukup lama. Desember sangatlah kelabu dengan datangnya kabar buruk yang bertubi-tubi. Belum usai galau karena gagal dalam sebuah rencana ke depan, aku semakin kesepian dengan keputusan seorang sahabat untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Bukannya aku tidak turut bahagia, justru merasa prihatin setelah mendengar 'curhat-nya'. Menjadi seorang wanita memang dilematik. Kadang perasaan tidak adil mencuat ketika memikirkan hidup sebagai seorang wanita. Sefeminis apapun, jika usia bertambah mau tak mau seorang wanita harus berpikir ke arah sana. Apa mau dikata, jam biologis terus berdetak, membatasi masa seorang wanita untuk berkarya ataupun membahagiakan diri dengan sebuah kebebasan. "Nyaris saja aku mengembalikan cincin kepadanya", pengakuan sahabatku itu membuatku tertegun. Aku bisa merasakan betapa sahabatku itu sedang terombang-ambing dalam suatu ketidakpastian.
"Kami mendoakan agar kau meraih kesempurnaan, dan bahagia dalam kasih-Nya", sebaris kalimat yang kutulis dalam kartu ucapan dengan sepenuh hati menjadi harapan aku dan sahabatku lainnya yang juga mengerti akan kisah di balik pernikahan ini. Di hari bahagianya, aku turut senang melihatnya berseri-seri layaknya seorang ratu sehari. Sayang, komentar seseorang membuatku kembali khawatir. Betul kata Kisa "Ada sesuatu jauh di lubuk hati yang paling dalam yang nggak bisa disentuh siapapun. Makanya jangan bilang sesuaatu itu bukan masalah besar." Sekali lagi, aku berdoa agar sahabatku membuat keputusan yang tepat. Segera membuang impian semu yang telah menggoyahkan akal sehatnya.
"Jangan kelamaan betenya", kata Kyon-Chan. Iya juga, baru kali ini mengalami kekecewaan yang bergitu parah, menjadikanku mengurung diri. Bagaimana tidak, sebuah pertanyaan dan hiburan hingga kini masih membuatku pedih hingga mata menjadi sembap. Seperti yang Kyon-Chan bilang, aku seperti Akito, sosok menyedihkan yang kesepian. Walaupun aku mempunyai banyak teman, tak seorangpun dari mereka tahu siapa sebenarnya diriku, apa yang ada dalam benakku. Walaupun aku tak sepintar dan sebijak Albus Dumbledore, jauh sebelum tokoh itu diciptakan aku sudah menerapkan sebuah jalan pikirannya. Tidak pernah menaruh rahasia dalam keranjang yang sama, itulah aku. Dari sekian banyak tempat curhat, tidak satupun dari mereka yang mengetahui keseluruhan diriku. Aku pun mahfum jika masing-masing memiliki penilaian yang berbeda tentang diriku. "Iyalah, seperti koin, ada satu sisi yang kita nggak tahu", komentar Kyon-Chan. Mungkin apa yang kulakukan karena aku ingin agar kelemahan diri ini tidak ketahuan. Kelemahan yang menjadikan rasa tidak suka terhadap diri ini. Jika mengikuti nasehat mulailah menyukai diri sendiri, aku pun akan seperti Yuki yang bingung bagimana caranya mencari hal-hal baik dalam diri, padahal di depan mata cuma hal-hal yang tidak disukai, karena tidak mengerti diri sendirilah, makanya menjadi tidak suka.
"Resolusi 2009 apa mba ?", tanya Kyon-Chan. Di tahun baru ini, tak salah jika aku harus mulai dari awal lagi. Aku harus memperbaiki diri sebelum memutuskan langkah selanjutnya. Walau hanya sebuah rekaan, aku ingin seperti Toru yang tidak merengek-rengek meminta sesuatu yang tidak dimilikinya, menjaga baik-baik semua yang telah diberikan padanya. Seperti Yuki yang bertekad memperbaiki hal buruk pada dirinya karena jika tidak selamanya akan tetap menjadi orang bodoh yang selalu mencari dan melimpahkan kesalahan pada orang lain. Aku berharap semakin bisa berpikir positif, berpikir bahwa ada sesuatu yang kumiliki namun aku tidak menyadarinya sehingga sedikit demi sedikit aku lebih bersemangat untuk menjadi diri sendiri., iya kan Kyo !alaupun saat ini, aku benar-benar sedang berada dalam kegelapan dengan bertumpuk-tumpuk kekhawatiran aku mencoba mengikuti langkah Shigure. "Memikirkan apa yang terjadi nanti memang penting tapi kalau hanya melihat ke depan terus bisa-bisa tersandung tumpukan di depan mata. Saat kita merasa bimbang dan merasa tak bisa lagi menanggung itu semua ada baiknya bila saat-saat itu kita berhenti sejenak untuk melepas lelah". Yah, benar juga, aku harus berhenti sejenak merasa tak berarti. Dimulai dengan bernyanyi-nyanyi kecil, belum lama ini aku meneriakkan keputusasaanku melalui lagu. Menghabiskan energi untuk menyalurkan hobi bernyanyiku, hingga tak tersisa tenaga untuk bersedih. Lumayan menghilangkan stress sih, meski belum semuanya ^^.
Memikirkan sahabatku, membawa kembali kenangan-kenangan lama. Baru-baru ini aku mengetahui jawaban dari mimpi-mimpi tentang 'dia'. Aku sempat bersyukur aku seperti Dumbledore, jika tidak wah bisa berantakan image yang kubangun selama ini. Walau remuk di dalam, aku tetap tersenyum seperti biasanya, berpura-pura kaget dengan kabar tak enak tersebut (walau aku sudah menduganya tetap saja pedih). Semoga Hatori berkata benar, "kalau ada seseorang yang sudah menorehkan luka pasti ada seseorang yang mampu menyembuhkan dan menutup luka itu. Setidaknya fakta itu saja bisa memberikan sedikit keberanian bagi orang itu." Bagaimanapun aku setuju dengan Momiji yang ingin terus menyimpan semua kenangan, walaupun mungkin tak lebih dari kenangan yang menyesakkan hati. Kenangan akan terus disimpan agar kenangan tidak lagi membuat kecil hati dan suatu saat nanti dapat mengubah kenangan menjadi kebaikan yang menopang jalan selanjutnya.
Pada akhirnya di tahun yang baru ini, aku tak ingin terus seperti Akito yang meraung-raung dalam kesepiannya, terus merasa benci yang mirip rasa malu pada diri sendiri. Karena setelah mengucapkan salam perpisahan berikutnya pasti akan mengucapkan salam perkenalan. Aku ingin percaya bahwa ketika telah menempuh jalan masing-masing tak perlu lagi merasa sepi dan sendirian, karena di jalan itu pasti ada sesuatu yang akan menjadi penghubung semuanya. Semangat !!!