Kamis, 08 Maret 2012

Pop Corn

Akhir-akhir ini Elex Media Komputindo selaku satu dari penerbit cerita bergambar di Indonesia getol menerbitkan ulang komik-komik Jepang lama yang dulu lumayan terkenal. Cetak ulang ini agak berbeda dari biasanya karena komik-komik populer tersebut dikemas dalam bentuk deluxe yang setelah diperhatikan satu buku deluxe mencakup satu setengah hingga dua komik reguler yang dijadikan satu. Hingga kini terhitung lebih dari tiga judul komik lawas yang telah muncul edisi deluxenya, sebut saja serial Topeng Kaca, Natane, Kungfu Boy Premium, Slam Dunk, semuanya merupakan komik populer pada masanya dan ketika diterbit ulang masih juga diburu penggemar komik-komik tersebut.
Pop Corn karya Yoko Shoji menjadi produk deluxe terbaru dari Elex Media. Apa keunggulan komik ini hingga layak dibuat deluxe ? Pop Corn merupakan komik yang tenar di tahun 90-an. Tak heran jika gambarnya pun masih sederhana baik dari karakter, fashion maupun background. Anak-anak sekarang mungkin asing dengan komik ini, dan mereka yang terbiasa dengan artwork yang cantik mungkin sedikit enggan untuk membaca komik ini. Kekuatan komik ini terletak pada jalinan cerita yang kompleks dan sarat makna hidup. Adalah Naoko Kitashiro yang akrab dengan sebtan Nakki menjadi tokoh utama komik ini. Dimulai dari kedatangan Nakki ke Tokyo yang serba mengejutkan hingga persahabatannya dengan Iwasaki, Mai, Tamura, Hatsune dan Okita yang menjadi legenda anak badung SMP Tokyo. Komik ini menceritakan kisah Nakki beserta sahabat-sahabatnya dari kecil hingga dewasa lengkap dengan konflik personal sesuai latar belakang keluarganya dan bumbu percintaan masing-masing personal. Nakki yang ternyata dipisahkan dengan saudara kembarnya sejak kecil harus megalami pergolakan batin akan keputusan orang tuanya yang dirasa telah membuangnya. Ia juga harus merasakan pahitnya cinta pertama yang lebih memilih saudara kembarnya, kehilangan cinta keduanya akibat kematian sampai akhirnya Nakki menemukan pilihan hidup yang terbaik baginya. Iwasaki yang harus bergelut dengan cedera yang membuatnya harus melepas impiannya menjadi atlet dan juga kisah cinta segibanyaknya dengan sahabat. Okita mungkin tokoh favorit pembaca yang harus berakhir tragis dijemput maut di puncak gunung. Mai dan Tamura yang harus melewati jalan berliku dan membutuhkan waktu lama sebelum akhirnya bersatu. Dan Hatsune yang harus mengalami kegetiran wanita sebelum memperoleh kebahagiaan. 
Yah mungkin permasalahan pun terlihat sederhana, namun masalah-masalah itu yang justru ada di kehidupan nyata. Pembaca dibuat terhanyut dengan semangat grup Nakki dalam menghadapi masalah dan selalu memikirkan cara agar hidup selalu berwarna dan layak untuk dikenang.

Sepanjang Jalan

Satu bulan ini acara pulang kampung kembali ke jadwal semula yaitu seminggu sekali. Kebiasaan yang cukup menguras tenaga setiap minggunya terlebih dalam kondisi cuaca yang tak bersahabat. Menempuh kurang lebih lima jam perjalanan di bawah guyuran hujan dan terpaan angin kencang sudah menjadi resiko yang harus kuhadapi dengan tenang, karena cuaca adalah faktor alam yang mustahil diubah. Dari perjalanan antar kota antar propinsi ini, kutemukan berbagai hal yang patut untuk dikritisi. Satu yang paling krusial adalah buruknya infrastruktur jalan utama penghubung kota yang lebih dikenal dengan jalur selatan pulau Jawa. Jalan raya yang setiap harinya selalu dipadati oleh bermacam-macam jenis kendaraan itu mengalami kerusakan yang parah  di beberapa titik. Jalan semakin membahayakan ketika kondisi hujan lebat. Lubang-lubang menganga dari yang kecil hingga besar tertutup air hujan sehingga tak sedikit kendaraan khususnya roda dua yang tergelincir ketika menemui lubang yang lokasinya tersebar. Kucoba mencari jalan alternatif yang konon bisa mempersingkat jarak tempuh, ternyata kondisinya sama saja bahkan di satu titik lebih parah dari jalan utama. Sebuah realita yang menimbulkan pertanyaan tak terjawab akan kerja pihak yang bertanggung jawab terhadap kelayakan fasilitas umum. Mengapa jalan yang sudah hancur tidak segera diperbaiki? Jika tidak memungkinkan rombak total setidaknya lubang-lubang menganga ditutup sementara agar tidak berbahaya. Ataukah harus menunggu  jatuhnya korban sebelum dilakukan perbaikan ? Yang membuatku heran kondisi serupa jarang terjadi di wilayah DIY. Jalan-jalan yang melintas daerah dibawah kepemimpinan Sultan ini demikian mulus, sangat nyaman untuk dilalui. Bahkan beberapa kali aku menyaksikan perbaikan pada jalan-jalan yang menurutku masih bagus digunakan. Yang membuatku bertanya-tanya mengapa wilayah lain tak bisa meniru ? Meskipun dalam hati aku mempunyai beberapa jawaban klise seputar  PAD, tetap saja aku bertanya-tanya apakah sekedar menambal lubang dan meratakan jalan yang bergelombang tak bisa dilakukan ? Apapun jawaban beserta alasannya, sungguh aku berharap adanya perbaikan infrastruktur alih-alih ribut-ribut kenaikan gaji, kenaikan BBM maupun pengusutan kasus-kasus korupsi yang tak berujung.