Minggu, 30 Mei 2010

Nice day




Kurang lebih pukul dua dini hari, aku dibangunkan oleh dering hp menandakan masuknya sebuah pesan singkat. Dengan mata setengah terpejam, aku meraih hp yang selalu ada di dekatku, seketika aku sepenuhnya sadar begitu membaca pesan singkat tersebut. Ya, ucapan selamat hari lahir pertama yang kuperoleh di tahun ini dari sahabatku yang demikian kurindukan gara-gara beberapa kali melewatkan kesempatan untuk bertemu. Uhmm.....satu tahun lagi usiaku bertambah (atau berkurang ya ?!). Tidak seperti tahun lalu, kali ini aku sudah jauh hari merancang sebuah ajang kumpul-kumpul ala reuni kecil sahabat-sahabat lamaku untuk sekedar turut meramaikan hari jadiku. Satu, dua, tiga dan empat sohib karibku sejak kecil menyanggupi untuk ikut kongkow di tempat nongkrong satu-satunya yang ada di kota kecil tempat kami tinggal. Dan aku pun tak sabar menghitung hari kepulanganku kali ini.
Demikianlah, dua jam pertama di hari kelahiranku, aku tersenyum membaca kalimat khas sobat karib semasa kuliah. Pagi hari kulewatkan dengan menyimak ucapan selamat yang datang di wahana jejaring sosial, sibuk membalas pesan berisi doa di hari jadiku di penghujung usia dua puluhan ini, tertawa girang ketika memperoleh mms 'shikamaru menari" dari imoto-chan , membuatku kangen untuk bercengkerama dengannya seperti dulu. Tak lupa aku lebih dulu memuaskan kegemaranku bernyanyi di hari spesial ini dengan memutar lagu-lagu favoritku dari berbagai bahasa.
Dan siang pun menjelang, penuh semangat aku beranjak menuju tempat berkumpul sementara. Ahh...serasa kembali ke waktu sekolah menengah dulu. Gelak tawa dan celoteh tak ada habisnya mengisi tiga jam bersama sembari menyantap sajian yang terasa nikmat dengan aroma persahabatan dan bumbu kebersamaan. Begitu cepat waktu berlalu, tak ingin rasanya aku melepaskan hari itu untuk hari-hari berikutnya. Begitu banyak doa, canda, tawa terlontar. Tak ada kata selain terima kasih ku untuk semua sahabat yang telah mendukungku selama ini.

Wo pheng you, xie-xie ni men. Wo cen te cen te hen kai sin ing wei ni men. Yung yen pu wang jin tien. Ming nian xi wang neng kan cien ni men.

Jumat, 21 Mei 2010

Nge-Lab

Akhirnya setelah kurang lebih satu tahun aku tidak menjamah peralatan macam tabung reaksi, pipet, beker glass dan alat-alat laboratorium lainnya, saat ini aku kembali berurusan dengan alat dan bahan kimia. Namun semua itu bukanlah bagian dari kegiatan belajar mengajar yang dulu selalu rutin kusisipkan di tengah banyaknya teorema, melainkan menjadi sebagian dari tugasku saat ini yang jauh dari kata 'mengajar'. Kembali memasuki ruangan khusus dengan berbagai peralatan rawan pecah, menghirup aroma khas macam-macam bahan kimia membawa angin segar untuk mengurangi jenuh dan beban dari pekerjaanku kali ini. Sebuah tugas sampingan tanpa bayar yang dengan senang hati kulakukan meskipun harus menyelesaikannnya di luar jam kerja. Meskipun aku bukanlah orang yang terampil dan teliti dalam melakukan apa yang dulu biasa disebut dengan praktikum, kali ini aku berusaha memaksimalkan kemampuanku berbekal sedikit pengalaman sewaktu sekolah dan mengajar dulu. Lambat laun rasa kaku, takut dan sembrono akibat lama tidak berkutat dengan bahan kimia yang cukup riskan berhasil kuatasi. Tanpa canggung aku melakukan analisis C organik dan N organik baik pada bahan baku maupun produk jadi yang menjadi syarat utama untuk bisa dipasarkan. Aku pun mulai terbiasa menggunakan alat-alat meski masih harus mengulang beberapa kali ^_^ BAu menyengat, panas di kulit karena terciprat asam sulfat, gatal gara-gara terpercik basa kuat menjadi peristiwa rutin tiap hari. Di balik itu semua, kesibukan dalam laboratorium meskipun monoton setiap harinya tetap saja menjadi obat pusing lumayan manjur di tengah peliknya persoalan sebuah perusahaan manufaktur yang seolah tak ada habisnya.

Selasa, 04 Mei 2010

Parah

Lebih dari satu bulan sudah aku menghabiskan kurang lebih empat jam terbanting-banting di atas kendaraan bermotor roda dua. Situasi memaksaku untuk mengeluarkan tenaga ekstra ketika menjalankan kegiatanku sekarang. Jadilah tiap hari aku menempuh kurang lebih dua jam dari rumah menuju lokasi kerja dan sebaliknya. Pengalaman yang tak mengenakkan jika mengingat penderitaan ketika harus berlomba dengan waktu dan konsentrasi untuk sedikit mengurangi efek pegal-pegal ><. Tak salah rupanya sekian banyak keluh kesah masyarakat yang tertulis di media cetak maupun liputan televisi mengenai kondisi jalan yang bisa dikatakan rusak parah. Jangankan jalanan di pedesaan yang jauh dari jangkuan tangan pemerintah daerah, jalan antar kota yang notabene menjadi jalan utama perlintasan kendaraan antar kota pun tak luput dari kerusakan mulai dari ringan hingga parah. Lihat saja jalan yang harus kulewati setiap hari sepanjang Gombong menuju Purworejo, tak terhitung berapa bagian jalan yang membuatku harus ekstra hati-hati. Permukaan yang tak rata alias bergelombang menjadikan pemakai kendaraan terutama roda dua amat sangat tak nyaman. Aku sendiri sempat merasa heran, ketika mendapati kondisi jalan yang melesak di tepi kanan dan kiri, belum lagi lubang-lubang menganga mulai dari diameter kecil yang sulit dihindari karena terlambat melihat hingga lubang berdiameter besar yang membahayakan. Aku pun setuju-setuju saja dengan perbuatan masyarakat yang menanam pohon pisang di tengah lubang ^^. Yang lebih membuatku heran, perbaikan jalan lebih bersifat darurat dalam artian hanya menambal bagian-bagian tertentu jalan yang dianggap rusak. Jadilah permukaan jalan semakin tidak rata di sana-sini akibat sempalan-sempalan aspal kualitas di bawah jalan sebenarnya. Adakah perhatian dari pihak yang berwenang untuk menyikapi buruknya fasilitas umum yang seharusnya bisa dimaksimalkan ? Bukankah sudah kewajiban mereka untuk meningkatkan pelayanan publik ? Apalagi dengan digembar-gemborkannya wajib pajak 'apa kata dunia', sudah seharusnya terjadi timbal balik antara keduanya. Jangan hanya menyibukkan diri dengan urusan intern yang tak berkesudahan, mulailah untuk berpaling ke arah publik yang gencar beraspirasi namun masih sedikit yang ditanggapi. Salut untuk pemerintah Kebumen yang baru-baru ini melapisi ulang secara total jalan lingkar selatan (meski belum semua bagian ), menjadikanku dan pengguna jalan lain merasa nyaman dalam perjalanan untuk beberapa saat bebas dari lonjakan,maupun terpental akibat kendaraan yang dinaiki melibas jalanan tak rata.