Sabtu, 05 Juli 2008

Doctors In Fantasia


Sejak aku kecil, aku selalu kagum dengan sosok seorang dokter. Jubah putih bersih, senyum ramah dan wajah yang memancarkan aura cerdas menumbuhkan rasa hormatku pada orang yang berprofesi sebagai dokter. Dokter yang berperan sebagai penyambung nyawa seseorang menjadi tumpuan harapan bagi setiap orang. Sudah merupakan kewajiban seorang dokter untuk menolong dan berusaha sekuat tenaga untuk menyembuhkan pasiennya. Tak peduli orang yang menderita itu miskin atau kaya. Seorang dokter yang terikat sumpah saat mereka dilantik tidak akan berani menyalahgunakan pengetahuannya. Dunia kedokteran yang tampak elegan dan bisa dibilang termasuk kalangan elite sangat menarik untuk ditelusuri. Entah sudah berapa banyak film, serial dan cerita fiksi lainnya yang mengupas seluk beluk dunia medis. Tak mau ketinggalan para mangaka pun mengangkat tema dunia kedokteran sebagai latar belakang karya mereka. Ada beberapa manga terkenal yang mengembil latar belakang kehidupan seorang dokter sebagai inti cerita. Adalah KAzuki Yamamoto yang berhasil menelurkan sebuah manga berjudul God Hand Teru. Manga ini menceritakan tentang Teru yang bercita-cita menjadi dokter meneruskan jejak ayahnya yang meninggal dalam kecelakaan pesawat. Berkat usaha terakhir ayahnya Teru menjadi satu-satunya yang selamat dalam kecelakaan itu. Teru dewasa pun akhirnya berhasil menjadi dokter. IA bekerja di sebuah rumah sakit ternama dan bergabung dengan tim medis yang dijuluki Valhala. Valhala dibentuk oleh kepala rumah sakit tersebut yang beranggotakan dokter-dokter berbakat dan bertujuan untuk menyembuhkan pasien tanpa pandang bulu. Teru yang keseharian sangat kikuk dan bahkan sedikit tolol akan berubah menjadi layaknya seorang dewa saat ia menghadapi pasien yang membutuhkan pertolongannya. Berbagai teknik dan ketrampilan dari para dokter ini membuatku terpesona. Berbagai penyakit maupun kecelakaan yang kupikir akan berakhir dengan kematian, dalam manga ini digambarkan selalu berhasil sembuh sempurna. Tentu saja tidak dengan keajaiban, namun berkat pengetahuan dan kerja sama tim medis yang menanganinya.
Team Medical Dragon, satu lagi manga yang mengambil tema dokter. Nagizaka Taro menceritakan tentang Asada Ryutaro, dokter jenius yang meninggalkan dunia kedokteran akibat kegagalannya. Dokter Asada yang akhirnya kembali berpraktek harus menghadapi intrik-intrik yang terjadi di rumah sakit tempatnya bekerja. Persaingan antar dokter, perebutan kekuasaan di rumah sakit mengakibatkan pasien hanya dijadikan sebagai kelinci percobaan dan menjadi ajang meraih prestasi.
Setelah membaca kedua manga tersebut, aku menyadari bahwa dunia kedokteran tak seperti apa yang kubayangkan selama ini. Profesi dokter yang identik dengan kebaikan pun ternyata diwarnai dengan penyimpangan-penyimpangan. Pasien yang nyata-nyata menderita dan menggantungkan harapannya pada pertolongan dokter, harus menelan kekecawaan dengan pelayanan dan perlakuan yang diberikan kepada mereka oleh para medis. Rumah sakit telah beralih fungsi menjadi pusat bisnis untuk memperkaya diri. Digambarkan bahwa rumah sakit besar dan ternama membatasi waktu konsultasi pasien dengan dokter. Petinggi rumah sakit mewajibkan dokter-dokternya untuk mendahulukan pasien dengan atribut tertentu dibandingkan pasien tak dikenal akibatnya banyak pasien harus meregang nyawa akibat penanganan yang terlambat. Sepertinya fenomena yang diceritakan para mangaka ini terjadi di dunia nyata. Beberapa kali aku menyaksikan liputan yang menayangkan kesusahan warga miskin untuk memperoleh jaminan kesehatan. Mal praktek dan kegagalan-kegagalan yang terjadi di dunia medis menyebabkan menurunnya kepercayaan pasien pada dokter. Banyaknya penyakit-penyakit baru menyebabkan kekhawatiran semakin meningkat, ditunjang dengan belum ditemukannya penangkal untuk jenis-jenis penyakit tertentu. Dokter-dokter karbitan merupakan masalah tersendiri di dunia medis. Di zaman ujung-ujungnya duit sekarang ini menyebabkan kualitas dokter sedikit menurun. Tak heran kalau banyak warga negara Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri sekedar untuk lebih yakin.
Andai seorang seperti dokter Teru ataupun dokter Asada benar-benar ada di dunia ini. Sepertinya kecemasanku akan berkurang dan fantasiku tentang seorang dokter benar-benar terwujud.

Tidak ada komentar: