Senin, 28 Juni 2010

Berburu



Terdesak oleh jadwal produksi sementara kondisi bahan baku yang ada di luar ketentuan, jadilah beberapa hari belakangan ini aku menghabiskan waktu berkeliling pedesaan mencari lokasi peternakan ayam petelur. Berhubung tidak ada informasi yang jelas mengenai titik lokasi yang pasti, walhasil aku dan temanku sibuk berputar-putar melintasi jalan yang membelah pegunungan selatan. Berbekal keyakinan bahwa kandang biasanya terletak jauh dari pemukiman, aku perlahan-lahan memacu kendaraan roda dua, sembari menajamkan mata menyimak ke kanan-kiri jalan mencoba menemukan bangunan serupa kandang ayam. Satu kali menemukan sebuah peternakan lumayan besar,namun aku harus menelan kecewa ketika mendapati kandang di tepi laut itu kosong melompong. Melanjutkan perjalanan ke arah tmur, kembali aku menemukan sebuah peternakan. Namun lagi-lagi aku harus kecewa karena ayam yang dipelihara bukanlah ayam petelur yang artinya tidakbisa digunakan. Perjalanan pun berlanjut terus ke arah timur, begitu bersemangatnya mencari kandang, hingga tanpa sadar aku sampai di ujung jalan. Betapa kagetnya aku ketika melihat sebuah bukit menjulang di hadapan dengan balih besar bertuliskan Makam Keramat Imogiri. Terbagi antara keinginan untuk mampir dan posisi matahari yang sudah tergelincir ke arah barat, aku pun akhirnya berbalik arah. Mencoba menyusuri jalan menanjak menuju bukit sesuai petunjuk arah di persimpangan. Meskipun tanpa hasil pemandangan spektakuler yang tersaji khas nuansa pegunungan yang masih alami membuatku terpesona. Udara yang sejuk dan segar membuatku berhenti untuk sesaat sekedar menarik napas dalam dan mengabadikan keindahan lanskap dari puncak bukit.
Perburuan kandang ayam pun dilanjutkan pada hari berikutnya. Menggunakan waktu libur yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mengistirahatkan badan yang sudah terasa remuk, didampingi oleh sahabat aku menjelajahi kawasan wisata Baturaden. Lagi-lagi aku disuguhi pemandangan ala pegunungan yang indah. Sebuah ironi mengingat selama empat tahun aku berdiam di kaki gunung terbesar di Jawa Tengah itu namun sama sekali belum pernah menginjakkan kaki di wilayah tersebut ^^. Meskipun lelah dan pegal-pegal akibat berjam-jam duduk di atas motor, kali ini aku berhasil mendapatkan apa yang menjadi tujuanku berburu. Dan waktu yang tersisa pun kumanfaatkan untuk mendapatkan tujuan sampinganku alias wisata kuliner ^^. Menyantap masakan favorit semasa kuliah dulu, menghirup aroma buku-baku baru yang terpajang di rak, mencoba gurihnya penganan yang memang sebanding dengan aromanya. Meskipun ada satu hasrat yang gagal terpenuhi gara-gara insiden kecil, hari itu kulalui dengan senyum puas.


1 komentar:

Gufy mengatakan...

Yo,wingi ws touring ketmpte Kyon tnggl ke Wnsbo,diplaning sh^0^ Yo sm2,sr wktu itu tak gw ketmpt yg jauh,jlnya naik-trn&eh trnyta kandang ayam pedaging ^0^