Selasa, 02 November 2010

Kembali

Seketika mataku menangkap sebuah nama di antara sederet nama-nama tak dikenal. Nama berinisial huruf favoritku itu tidaklah asing di benakku, meski tak satupun dari sekian banyak nama dalam ingatan sama persis dengan nama itu. Penasaran, antusias diiringi dengan degup jantung yang semakin cepat, aku mencoba menelusuri nama tersebut. Dan benarlah sebuah gambar menunjukkan bahwa kecurigaan atau lebih tepatnya dugaan setengah mengharapku terbukti kebenarannya. Akhirnya setelah bertahun-tahun aku mencari, sekian lama selalu merindukannya demikian berharap untuk sekedar mengetahui keberadaannya terjawab sudah. Bahagia, lega sekaligus sedih seketika membuatku terpaku pada pada sosok dalam gambar yang telah jauh berubah dari ingatan terakhirku tentang dia. Raut wajahnya tak lagi sama seperti dulu, garis keras yang umumnya muncul akibat perjuangan hidup menggantikan roman muka yang dulu lembut. Pandangan menyejukkan dan senyum manis yang terpatri dalam ingatanku tak lagi ada, menyisakan sorot tajam dari kedua bola matanya yang semakin besar dan cekung. Kucermati lagi gambar itu, haru beccampur getir penyesalan menerpaku tatkala melihat sosok mungil di pangkuannya. Lega rasanya melihatnya baik-baik saja, bahagia dengan keluarga barunya, namun tak urung sebersit angan-angan sempat melintas di benakku. "Andai saja dulu... sekarang mungkin....andai saja.... si mungil itu adalah...." Ah dimanakah dia sekarang ? Penuh semangat aku mencari-cari lagi, dan rupanya tak begitu jauh ia bersembunyi selama ini. Betapa sering aku melewati tempat itu, tapi tak sedikitpun tanda-tanda dia yang kucari ternyata ada disana. Meskipun sekian lama waktu berlalu, dan tak sekalipun aku pernah menjumpainya alih-alih bertegur sapa dengannya. Debaran yang dulu masih saja ada, pesona yang tak pernah luntur walaupun telah jauh berbeda dan tak mungkin lagi terjangkau dengan kedua tangan ini. Tak dipungkiri iri hati pun timbul, tertuju pada seseorang yang kini menjadi teman hidupnya sehari-hari. Andai dia tahu, betapa dia telah lama menjadi penghuni mimpiku, menjadi belahan jiwaku kepada siapa kelak aku ingin menjadi bagian hidupnya. Hmmm...pada akhirnya jalan cerita dalam impian jauh berbeda dengan kenyataan. Dan kini setelah dia muncul kembali di hadapanku, aku tak tahu harus bagaimana menata hati ini. Meskipun mungkin tak lagi mengharapkannya, walaupun tak lagi seindah dulu,bahagia tak terkira hati ini ketika dia mengajaku kembali untuk berteman. Dan mulai saat itu, hariku kembali kuisi dengan sosoknya, ungkapan perasaannya meskipun hanya sepatah dua patah kata. Memang kini dia telah berubah, tak lagi lembut, manis dan menghanyutkan seperti dulu, tapi tetap saja aku bersorak " Akhirnya aku menemukannya !!!!"

Tidak ada komentar: