Selasa, 02 April 2013

Inilah Aku

Tak banyak bicara dan mendengarkan, prinsip itu selalu kuterapkan selama ini. Pada dasarnya karakter   tertutup dan tak mudah berinteraksi dengan orang lain menjadi penyebab cap pendiam melekat erat. Berawal dari ketenangan yang didapat dalam kesendirian, keengganan untuk bergabung dengan dunia luar semakin meningkat. Tentu kesadaran sebagai makhluk sosial itu ada, meskipun demikian berkumpul dengan orang lain dirasa lebih condong ke arah gangguan privasi. Alih-alih perhatian, keingintahuan justru menjurus ke sifat ikut campur dalam ranah pribadi yang terasa menganggu.  Dan itu semua membuat gerah dan akhirnya emosi pun meningkat. Menempatkan posisi sebagai 'underdog' sedikit demi sedikit membuatku mengerti karakter masing-masing personal. Kadang kegelian selalu muncul ketika pribadi-pribadi saling bersaing unjuk diri dalam sebuah pembicaraan. Entah disadari atau tidak atau bahkan memang demikian karakter aslinya, kehausan untuk tampil menjadi pusat perhatian muncul dalam bentuk pembicaraan dengan tema 'inilah aku'. Aku begini, aku begitu, dia begini, dia begitu, mereka begini, mereka begitu selalu menjadi bahan utama perbincangan dalam sebuah kumpul-kumpul formal maupun non formal. Jika demikian apa gunanya ikut terjun dalam interaksi ? Cukup banyak kurasa, meskipun belum semua kupahami alias lebih sering membuatku jengkel karena kenyamananku terusik. (Huftts...baru saja aku menulis demikian, kejadian yang mengusik ketenanganku kembali terusik >.<). Walau terkadang merasa terkucil, dan diremehkan, jika dipikir lebih lanjut semua untuk kebaikan. membuatku belajar bersabar, belajar membaca karakter orang lain sehingga bisa menempatkan diri di situasi apapun. Bukannya tak mau berbagi ilmu, melainkan memberi kesempatan orang lain untuk berkarya dan siap membantu jika diminta. Bagaimana kalau tidak ? Hmmm....biarkan saja, waktuku bisa kugunakan untuk yang lain sesuai jalurku daripada menawarkan diri yang belum tentu dihargai.

Tidak ada komentar: