Sabtu, 16 Januari 2010

QSD Mania


Sejak salah satu stasiun tv swasta kembali menayangkan serial drama asal korea maupun taiwan, minatku untuk tetap memelototi layar kaca semakin bertambah. Di tengah sekian banyak acara monoton nan membosankan, ditayangkannya dorama-dorama tersebut membawa angin segar bagiku untuk sejenak melepas penat seusai beraktivitas sehari penuh. Satu serial yang kini sangat kugemari sehingga tak mampu untuk melewatkannya begitu saja tak lain adalah Great Queen of Seon Deok. Sejak popularitas Dae Jang Geum beberapa waktu lalu, aku begitu menantikan serial kolosal klasik serupa asal negeri ginseng tersebut. Tak dinyana keberanian stasiun tv untuk menayangkan serial anyar yang menempati rating pertama di negeri asalnya membooming dengan begitu cepatnya. Begitu menyaksikan jadwal tayangnya, aku pun menarik nafas lega. Maklumlah kesibukanku saat ini membuat kesempatanku untuk bersantai di depan televisi lebih pendek dari waktu sebelumnya. Melihat latar belakang serial yang akrab dengan singkatan QSD tersebut yang mirip dengan era Dae Jang Geum serta merta membuatku tertarik. Aku memang menggemari serial maupun film-film berlatar belakang zaman kerajaan, entah itu produksi Taiwan, Jepang, Korea bahkan Hollywood sekalipun semua serial ataupun film dengan tema kuno selalu mendapat tempat di hatiku. Demikian pula dengan serial QSD, serta merta aku pun mengontak my little sister untuk mencari dvd versi lengkapnya.
Di awal cerita, ketertarikanku akan serial ini sedikit memudar. Mungkin karena aku belum memahami inti cerita dengan baik, ditambah begitu seringnya pemeran tokoh-tokoh dalam serial ini berganti seiring dengan pertumbuhan si karakter. Namun lama-kelamaan aku semakin hanyut dengan perkembangan cerita. Munculnya aktor-aktor berwajah enak dipandang semakin menambah nilai plus untuk terus mengikuti serial ini ^_^. Bersama dengan seorang sahabat yang sama-sama maniak dorama, aku pun terus memburu keping-keping dvd serial ini, tak sabar untuk menyimak kelanjutan hingga akhir cerita. Nyaris setiap malam aku begadang, mencermati dengan penuh perasaan liku-liku perjuangan ratu pertama Shilla tersebut. Tak peduli keesokan harinya, aku melakukan rutinitas tanpa semangat alias ngantuk berat akibat kurang tidur ^_^. Dari sekian banyak kelebihan serial ini yang membuatku takbisa lepas barang sekejap ada satu magnet terkuat yang terus menarik perhatianku akan serial ini. Yah kemunculan tokoh yang pada akhirnya menjadi karakter penting di serial ini pada episode 21, membuatku semakin terpesona dengan QSD. Meskipun pada awalnya aku masih kekeuh sebagai fans berat Alcheon, pada akhirnya aku pun takluk dengan kenyentrikan tokoh sentral Bi Dam. Hmmm pada dasarnya aku memang selalu tertarik dengan pesona cowok-cowok sedikit bad boy ^_^. Keunikan Bi Dam yang merupakan perpaduan sifat licik sang ibu Mi Shil dengan kebijakan guru Munno membuatku dan sebagian besar penggemar wanita serial ini terpesona. Didukung oleh kepiawaian Kim Nam Gil menghidupkan karakter Bi Dam, tak heran tokoh ini menyedot begitu banyak perhatian. Tak terkecuali aku, di tengah kebosanan dengan rutinitas yang sama, aku pun bersenang-senang di dunia maya untuk mencari sebanyak mungkin informasi tentang serial ini pada umumnya dan pemeran Bi Dam pada khususnya.
Kerumitan jalinan cinta segitiga antara Deok Man- Bidam dan Yu Shin membuatku semakin lekat dengan serial ini. Sayang keputusan penulis skenario yang juga menggarap skenario Dae Jang Geum untuk membuat akhir yang tragis membuatku amat sangat kecewa. Mau tak mau aku sedikit malas untuk melanjutkan menonton serial ini ketika mengetahui akhir kisah cinta Deokman dengan Bi Dam. Bagaimana tidak kecewa jketika aku mendapatkan cinta Deokman dan Yushin yang kandas, aku mulai menebak-nebak mungkinkah Deokman mendapatkan cinta sejati dengan tokoh kesayanganku (saat itu serial ini belum tamat di negeri asalnya), tak dinyana tokoh favoritku pun harus kandas dengan akhir yang menyedihkan ! Meskipun demikian dengan setia aku melanjutkan menonton serial ini yang menurutku kualitas cerita sedikit menurun dengan tewasnya Mi Shil satu karakter penting yang berhasil diperankan dengan baik oleh Ko Hyun Jung. Demikianlah nyaris setiap episode aku menitikkan air mata, meratapi pahitnya jalan hidup yang ditempuh Bi Dam. Semakin lama aku menyimak semakin dalam aku terhanyut akan jalinan cinta mereka yang indah meskipun berakhir dengan menyedihkan. Saat ini, kendati usai sudah aku mengikuti serial ini, entah mengapa kilasan adegan tertentu terus melekat dalam pikiran. Ketika sepi menggelayut, dan alunan lagu tema serial tersebut kusenandungkan tak terasa mataku seketika berkaca-kaca. Begitu dalamnya kisah sedih ini menjerat hatiku, aku sendiri tak mengerti mengapa. Adakah yang bisa membantuku untuk menjawab ? Apakah melodi lembut nan membuai ini tak hanya mengingatkanku akan Bi Dam namun lebih kepada kenangan yang hingga kini belum bisa tersingkirkan ? Fiuhhhh............

Tidak ada komentar: