The richest people in the world look for and build networks, everyone else look for works - Robert T Kiyosaki
Indonesia
sebagai negara yang sering mendapat
sorotan dunia internasional tak hanya berhasil mencatatkan prestasi di bidang
olahraga dan olimpiade sains belaka namun menelurkan pebisnis-pebisnis tangguh
yang melejit sebagai orang terkaya di Indonesia. Sebut saja Hartono bersaudara,
duo Djarum yang sukses menempati posisi ke-142 dan ke-151 orang terkaya di
dunia versi majalah Forbes tahun 2015. Forbes sendiri adalah sebuah majalah
bisnis terbitan Amerika Serikat yang rutin mendata orang-orang yang memiliki
kekayaan tertinggi di dunia ( www.ilmusiana.com ). Daftar tersebut
disusun berdasarkan data kepemilikan aset dan utang orang-orang kaya di dunia
dalam dolar Amerika. Forbes sendiri telah membuka cabang di hampir semua negara
termasuk Indonesia yang pertama kali diterbitkan oleh PT. Wahana Mediatama pada
tahun 2010. Dengan demikian, majalah Forbes rutin merilis daftar orang terkaya
di Indonesia setiap tahunnya.
Posisi orang
terkaya di Indonesia diraih oleh pengusaha-pengusaha
kawakan yang bergulat di bisnis properti, tembakau, kelapa sawit dan komoditas
ekspor lainnya serta bisnis media komunikasi dan informasi. Budi dan Michael
Hartono, Anthoni Salim, dan Chairul Tanjung rutin mengisi nama-nama orang
terkaya di Indonesia. Alih-alih nama-nama tersebut di atas, adalah Trihatma
Haliman dan Sandiaga Uno menjadi nama yang penulis jadikan contoh dalam tulisan
kali ini. Apa pasal penulis mencantumkan nama-nama orang kaya khusunya dua nama
terakhir ? Pertanyaan tersebut akan terjawab pada penjelasan selanjutnya. Posting
kali ini memang berbeda dari biasanya, tulisan bebas (artikel) kali ini disusun
sebagai tugas mata kuliah Lingkungan
Ekonomi dan Bisnis yang diampu oleh
bapak Dr. Supawi Pawenang, SE,MM
pada Program Pasca Sarjana Uniba
Surakarta.
Siapa yang tak
mengenal Sandiaga Uno ? Pengusaha muda yang digadang-gadang menjadi calon
gubernur DKI penantang incumbent ?
Nama Trihatma Haliman mungkin asing di telinga pembaca, namun jika menyebut
Agung Podomoro Grup hampir seluruh masyarakat mengenalnya sebagai raksasa
developer properti Indonesia yang kini tengah tersandung masalah suap reklamasi
Pantai Jakarta Utara. Penulis disini tidak akan membahas kursi panas calon
gubernur DKI ataupun masalah suap-menyuap, melainkan menyoroti kisah sukses dua
pengusaha tersebut. Sandiaga Uno, tentu saja tidak serta merta menempati urutan
ke-47 di tahun 2014. Jatuh bangun dalam bisnis telah dialami beliau sebelum
mencatatkan dirinya dalam daftar orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan mencapai
460 juta Dollar. Satu hal yang penulis catat adalah kesukaan beliau pada
olahraga, dengan aktif mengikuti even lari jarak jauh untuk menjaga kesehatan
dan menambah relasi (https://studentpreneur.co/blog/seri-orang-terkaya).
Trihatma Haliman, generasi kedua keluarga Haliman adalah orang di balik
kesuksesan Agung Podomoro Group (https://studentpreneur.co/blog/seri-orang-terkaya).
Bapak usia 61 tahun ini lekat dengan prinsip bisnis 4C yaitu cincay, cengli, cuan dan chemistry. Cincay berarti enak sama enak yang dimaksudkan bahwa pebisnis harus
menciptakan suasana enak sama enak ke semua orang, pelanggan, dan partner. Cengli berarti masuk akal, adil, jujur
dan bisa dipercaya. Dalam bisnis kepercayaan itu penting. Bisnis membutuhkan cuan yaitu keuntungan bagi pebisnis.
Sedangkan chemistry artinya harus
menjaga hubungan baik dengan semua orang dengan semua orang yang punya hubungan
dengan perusahaan.
Prinsip bisnis
kedua orang sukses tersebut memiliki kesamaan pada poin komunikasi. Menjaga
hubungan baik dengan semua orang yang punya hubungan dengan perusahaan baik di
dalam maupun di luar perusahaan sangat dibutuhkan agar operasional perusahaan
berjalan dengan optimal sehingga menghasilkan
keuntungan bagi kedua belah pihak. Pengusaha perlu menambah relasi yang berguna
untuk ekspansi bisnis dan menambah keuntungan-keuntungan lain seperti kemudahan
akses bahan baku, tenaga kerja, perijinan, marketing bagi perusahaan. Membangun relasi dalam
bisnis sekaligus menjaga hubungan baik dengan semua orang yang punya hubungan
dengan perusahaan dapat ditempuh dengan berbagai cara.

Silaturahmi
antar sesama pebisnis dalam suatu komunitas, akan membantu seorang pebisnis
menemukan orang yang menghadapi
persoalan dalam usaha yang hampir sama dengan yang sedang dialami. Silaturahmi
antar sesama pebisnis menjadikan adanya mentoring
dari rekan sesama bisnis sehingga bisa membantu dalam pengambilan keputusan.
Silaturahmi menjadikan seseorang mengenal banyak pribadi lain, sehingga pola
pikir akan menjadi lebih terbuka dan mengetahui
akan adanya kesempatan baru yang bisa diraih dalam bisnis. Dengan
bersilaturahmi, pebisnis dapat meningkatkan pengetahuan yang dapat digunakan
dalam mengembangkan usaha.
Silaturahmi dengan pelanggan juga sangat
berperan terhadap keberhasilan suatu usaha. Membangun silaturahmi dengan
komunitas pelanggan menjadi sebuah trik
marketing yang efektif, sehingga informasi mengenai produk barang atau jasa
bisa tersampaikan dengan cepat. Silaturahmi memungkinkan pebisnis berhadapan
langsung dengan pelanggan sehingga terjadi komunikasi dari mulut ke mulut
mengenai produk barang dan jasa yang ditawarkan. Seperti yang diketahui,
seseorang gemar berbagi informasi kepada rekan dan sahabat mereka termasuk
membicarakan tentang usaha apabila ada yang berkaitan dengan topik pembicaraan.
Tentunya, hal tersebut menjadi lahan promosi gratis bagi perusahaan.
Silaturahmi
yang terjalin dengan baik menjadikan seorang pebisnis mendapatkan berbagai
informasi yang berguna bagi bisnis sekaligus kehidupan personalnya. Seperti
yang kita ketahui, sebagai umat muslim telah diperintahkan oleh Allah SWT (QS
An-Nisaa:1) sehingga pebisnis yang tak
ragu untuk membuka tali silaturahmi, akan mendapat kepercayaan pelanggan dan
orang yang berhubungan dengan perusahaan. Dalam berbisnis, kadang kala tujuan
bisnis dan tujuan pemerintah tidak sejalan sehingga mengakibatkan pertentangan.
Dalam hubungan ekonomi global, bisnis dapat menghadapi pemerintah yang
mempunyai kekuasaan dan mungkin berhadapan dengan kebijakan-kebijakan
pemerintah yang berpengaruh terhadap bisnis. Silaturahmi dapat menjadi pedoman
bagi pebisnis untuk tetap berada di koridor legal yang mendorong hubungan
positif bisnis dan pemerintah. Hubungan kooperatif bisnis dan pemerintah yang
labil dapat dijembatani dengan silaturahmi pebisnis sehingga terjadi sebuah
kesepakatan yang baik untuk kedua belah pihak, masyarakat sebagai konsumen,
pesaing dan stakeholder bisnis
lainnya.
Pada sebuah
perusahaan terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan
berjalannya perusahaan yang terdiri dari pimpinan dan karyawan ( www.irmanfsp.tk ). Di antara kedua belah
pihak harus terjalin two way
communications untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam
perusahaan dalam satu tujuan. Silaturahmi menjadi cara terbaik untuk menjalin
komunikasi antar pribadi dan kelompok dalam perusahaan. Perilaku komunikasi
dengan cara silaturahmi yang cenderung santun dengan memperlakukan orang lain
sebagai saudara akan mencairkan hubungan antara atasan-bawahan yang cenderung
kaku sehingga memungkinkan terjadinya miss
komunikasi yang dapat mengancam keberlangsungan perusahaan. Hubungan baik
antara karyawan dan top manajemen melalui silaturahmi bisa meningkatkan
motivasi yang berdampak pada meningkatnya produktivitas karena karyawan dengan
suka rela memberikan tenaga dan pikiran pada perusahaan. Ide-ide baru dari
karyawan terhadap pengembangan perusahaan maupun solusi permasalahan dalam
perusahaan dapat tersampaikan dengan baik dengan dibukanya tali silaturahmi
antar personal dalam perusahaan.
Sandiaga Uno,
Trihatma Haliman bahkan Donald Trump sekalipun secara tidak langsung menerapkan
prinsip silaturahmi dalam membangun bisnis mereka. Otobiografi
pengusaha-pengusaha sukses selalu mencantumkan kiat sukses mereka dalam
berbisnis dengan cara membangun kerjasama antar personal dalam perusahaan dan
menambah relasi bisnis dengan orang lain yang nantinya berperan dalam
perkembangan bisnis mereka. Silaturahmi adalah cara terbaik yang diterapkan
dalam manajemen, karena silaturahmi menciptakan lingkungan bisnis ideal dan memiliki nilai-nilai keagamaan yang
membawa pengaruh positif terhadap perusahaan dan pribadi-pribadi penggerak
perusahaan.