Sabtu, 24 Januari 2009

Laughing


Masih ingat slogan 'tertawalah sebelum tertawa itu dilarang '? Sebaris kalimat tersebut selalu muncul di akhir film-film yang dibintangi oleh trio Warkop DKI. Di resim orde baru yang serba dilarang, guyonan khas warkop cukup menghibur khalayak kala itu. Hingga kini keberadaan seorang berprofesi sebagai pelawak cukup mendapat tempat di masyarakat. Mereka tidak melulu mengenal nama-nama beken macam Cinta Laura, Dude Harlino hingga Ariel Peter Pan. Nama-nama artis komedi lawas hingga produk baru seperti Tukul, Olga Syahputra, Sule dan yang lainnya begitu lekat di telinga, tak heran jika penampilan mereka selalu ditunggu. Masing-masing tenar berkat lawakan dan tingkah polah khasnya. Akhir-akhir semakin banyak saja acara-acara baik yang disiarkan di televisi maupun tidak, memuat secuil hingga 'fulltime' scene bertema komedi. Di tengah krisis berkepanjangan, rentetan bencana alam, musibah, dan terungkapnya kasus-kasus yang membuat resah menjadikan setiap orang butuh istirahat sejenak. Tertawa menjadi aksi murah untuk lepas dari beban yang mengungkung. Di sinilah arti penting para seniman komedi. Hasilnya, artis yang suka membanyol pun laris manis, program hiburan berisi komedi slapstik, parodi dan sindiran banyak diminati pemirsa.
Ada satu dua acara komedi yang senantiasa kutonton. Meskipun pada awalnya, hanya iseng saja gara-gara aku bosan dengan sinetron yang ditayangkan secara marathon setiap hari, acara lawak tersebut akhirnya sebisa mungkin tak kulewatkan. Mengapa demikian ? Dengan menyaksikan aksi konyol Parto cs dalam komedi OKB dan Opera Van Java, kegokilan Ade Namnung di Satu Lawan Banyak, kesemrawutan Pasar Komplek membuatku tertawa lepas. Rasanya sejak serial OB habis masa tayangnya, belum ada acara serupa yang bisa membuatku sakit perut karena kebanyakan tertawa. OKB (Orang Kaya Baru) menceritakan tentang kehidupan sehari-hari sebuah keluarga kaya. Keunikan acara ini terletak pada kerja sama antar pemain dalam menghidupkan sebuah cerita. Semua guyonan, celetukan dan tingkah konyol terasa alami, mengalir begitu saja menambah kekocakan acara ini. Masuknya bintang tamu semakin menambah nilai plus, tidak hanya memerankan tokoh tamu dengan karakter diri sendiri, bintang tamu ini pada akhirnya akan diwawancari seperti acara talkshow. Uniknya, dalam proses tanya jawab tentang kegiatan para bintang tamu itu tidak merusak jalinan cerita. OKB hanya satu dari sekian komedi menarik yang bisa dijadikan sebagai alternatif tontonan. Salut untuk semua artis yang bisa mengundang tawa mengingat semakin jarang saja keinginan untuk tertawa saat ini. Semoga saja, di kedepannya para pelawak-pelawak ini lebih dihargai keberadaannya. Meskipun tampil konyol bukan berarti mereka lebih rendah dari artis-artis glamor.

Tidak ada komentar: