Senin, 23 November 2009

100 Hari

Berat nian tugas presiden SBY yang terpilih untuk kedua kalinya dalam pilpres kalo ini. Seratus hari pertama mengemban tugas sebagai kepala negara, presiden dipusingkan dengan ketidakharmonisan lembaga dan institusi yang sama-sama memegang peranan penting dalam menegakkan hukum di tanah air. Nama presiden sendiri pun ikut terseret berkat 'ocehan' sosok kontroversial yang terekam dan sudah beredar luas di media. Dengan kondisi yang semakin memanas, ditambah rakyat pun ikut menggalang persatuan yang pada akhirnya terpecah menjadi dua kubu pendukung, presiden pun harus dengan segera mengambil sikap untuk meredam permasalahan yang bisa berbuntut fatal ini. Suatu kewajiban yang amat sangat berat bagi presiden, berhubung langkah apapun yang diambil akan menjadi sorotan publik dan berpotensi mengundang pro dan kontra. Beliau harus memikirkan masak-masak sebelum membuat keputusan agar tidak terlihat memihak maupun terkesan cuci tangan yang justru menambah ketegangan. Belum tuntas masalah kriminalisasi KPK dan segudang masalah yang berkaitan dengan bank Century, muncul lagi masalah dari departemen yang menjadi bawahannya. Jabatan Menkes yang sejak semula dipertanyakan memulai awal yang buruk dalam kinerjanya. Sembilan nyawa melayang akibat pemberian vaksin filariasis di daerah Jawa bagian barat sana. Mengapa ini bisa terjadi ? sungguh sebuah kelalaian fatal yang merenggut hak hidup seseorang. Seakan tak mau kalah bagian transportasi ikut andil dalam kemalangan dengan tenggelamnya kapal komersial di perairan Riau. PLN pun ikut andil dalam munculnya demonstrasi dengan adanya pemadaman bergilir yang menimbulkan kerugian finansial cukup besar. Seakan turut berduka, cuaca yang memang sudah waktunya tiba di musim penghujan, menambah penderitaan dengan air yang meluap meskipun hujan hanya turun sebentar. Bencana demi bencana datang seiring tuanya tempat yang disebut bumi ini akibat kerusakan oleh manusia juga. Hmm..negeri ini memang memerlukan pembenahan di segala bidang. Meskipun yang paling krusial adalah pembenahan pada kepribadian warga negara. Pendidikan di bidang akhlak perlu dibenahi agar tidak melulu terpancang pada kecerdasan dalam pengetahuan. Dengan penanaman pribadi yang berkeTuhanan yang baik, diharapkan di masa mendatang tidak terdengar lagi berita tawuran antar mahasiswa, tidak ada lagi kengerian akan kriminal pembunuhan dengan alasan tak masuk akal, tidak ada lagi penjarahan apa yang bukan haknya karena harga diri dan rasa malu terutama pada sang Pencipta melekat erat sehingga mencegah tangan jahil meraih yang tidak halal. Demikianlah kepada Pak Presiden, dengan terpilihnya beliau untuk memerintah selama lima tahun mendatang semoga mampu membalik keadaan menjadi lebih baik. Bukan hanya meneruskan program pemberantasan KKN, membangun perekonomian yang lebih baik, namun yang lebih penting mewujudkan stabilitas nasional yang berarti perubahan yang lebih baik di segala bidang. kami rakyat yang memilihmu menantikan langkah nyata yang memihak kepada rakyat sebagai pilar utama negeri ini. Jangan sampai rakyat dikecewakan dengan ketidakadilan yang makin merajalela.

Tidak ada komentar: