Senin, 01 Maret 2010

You're Beautiful

Ihdaeroh dolaseolgeomyeon sarajil geomyeon pieonaji anaseo
(If like this, I turned my back on Idisappeared It wouldn't come into bloom)

Sepenggal lirik Wind Flower yang merupakan original soundtrack dari sebuah drama kolosal nan mengharu biru tersebut membuka kembali kembali ingatanku yang sudah lama tersembunyi di antara kenangan lain yang mengisi pikiranku dan benakku selama ini. Aku yang memang mudah seklai terhanyut dalam sebuah kisah entah itu kenyataan atau rekaan, kali ini pun aku tak kuasa menahan tangis ketika menyaksikan adegan-adegan romantis, dtamatis dan tragis selama 62 episode drama yang sukses mengharu biru penonton tersebut. Kesedihan usai menyaksikan seluruh episode yang berakhir tragis tersebut membuatku tak bersemangat berhari-hari. Setiap kali aku mendengarkan lagu-lagu yang mendukung keindahan kisah tersebut, tiap kali pula mataku berkaca-kaca, teringat kegagalan akan dua orang untuk bersama meskipun jelas-jelas cinta terpancar dari keduanya.
Cinta, sebuah kata yang begitu disukai oleh banyak orang . Meskipun tak jarang yang berakhir pahit dan menimbulkan luka, tak sedikit orang yang mendambakan datangnya kata cinta pada dirinya. Kebutuhan untuk mencintai dan dicintai rupanya menjadi salah satu kompponen penting di tengah perjuangan untuk menemukan hidup yang berkualitas. Cinta, itulah topik utama obrolanku belakangan ini dengan sahabat-sahabat baikku. Berbagai kisah yang dilatarbelakangi kata berawalan c tersebut tak pernah bosan untuk diperbincangkan. Aku dan sahabat-sahabatku berbagi rahasia terdalam yang ingin ditutupi dari keingintahuan orang lain. Dengan usia yang semakin bertambah, obrolan tentang masa depan dengan seseorang semakin sering diperbincangkan, saling meminta pendapat dan saling mengutarakan pikiran meskipun tak jarang sikap malu-malu muncul ketika membisikkan perasaan yang diri sendiri pun belum mengerti dengan jelas. Yang satu merasa galau dengan pertanyaan tentang apakah dia benar-benar 'falling in love', yang lain mencurahkan penyesalannya akan cinta yang akhirnya berlalu tanpa ada perjuangan untuk meraihnya, yang ini menceritakan kebahagiaan akan pilihannya, dan yang disana merasa lelah dengan keharusan untuk segera menemukan belahan jiwanya.
Lalu bagaimana denganku ? Tak berbeda jauh dengan mereka, aku pun menghadapai problema tersendiri dalam konteks cinta tersebut. Meskipun aku cenderung menutup rapat persoalan hati ini, pada akhirnya aku tak mampu lagi menyimpannya untuk diriku sendiri. Kegelisahan yang terus menerus membuatku ingin menumpahkan sedikit rahasia hatiku pada seseorang yang kupercayai, yang mau mendengarkanku dan mampu memberi sedikit kesegeran untuk menjernihkan pikiranku yang mulai menginjak daerah rawan. Dan lambat laun aku pun mulai membagi sepenggal masa lalu kepada seseorang meski tidak semuanya kubeberkan dengan gamblang.
Imoto chan, ingatkah kau ketika aku bercerita tentang mimpi-mimpiku ? Dimulai dengan ceritamu akan detak jantung yang meningkat tajam, aku yang pada awalnya tak sengaja bercerita akhirnya memuntahkan sebuah pengakuan yang selama ini tak ingin kupercayai. Aku sendiri tak mengerti apa yang terjadi pada diriku ini. Seolah tak menghiraukan kenyataan yang sudah terpampang untuk sekian lamanya, namun mengapa mimpi itu selalu datang ? Membuatku tak ingin terbangun untuk beberapa saat, menyebabkanku membuka mata di pagi hari, terkadang dengan seulas senyum di bibir dan tak jarang dengan air mata meleleh di sudut mata, menjadikanku kembali teringat pada perjalananku lebih dari sepuluh tahun lalu, mengembangkan kembali harapan yang seharusnya sudah lama mati.
Dan saat ini ketika telingaku dipenuhi dengan lantunan lirik yang menggiris hati, aku tak bisa mengendalikan air mata yang spontan mengalir keluar. Meskipun aku meyakinkan diri rasa sakit yang menusuk tersebut karena teringat kisah tragis dalam drama itu, jauh di dalam hati aku menyadari bahwa lirik-lirik lagu ini membawaku ke dalam masa lalu, membuatku teringat akan dia yang kini telah hilang, merasakan kembali penyesalan akan kebodohanku dulu dan sekarang. Kilasan kenangan yang mungkin tak berarti baginya , namun selalu kusimpan baik-baik bermunculan satu persatu. Dia yang membuatku mengalami manisnya 'love at first sight, dia yang begitu ramah dan baik padaku, dia yang dengan riangnya menyusuri indahnya pegunungan bersamaku, dia yang mengisi waktu bercerita denganku, dia yang demikian sering kupandangi dari jauh, dia yang perasaanku padanya selalu kusembunyikan di balik cerita tentang orang lain, dia yang tangannya kugenggam erat-erat selama sekian menit di malam itu, dia yang pada akhirnya kuabaikan karena keadaan, dia yang entah kapan berubah dan begitu jauh denganku, dia yang pada akhirnya hanya bisa kulihat di sebuah gambar, dia yang kini menjadi milik orang lain, dia yang aku tak pernah tahu apa yang dipikirkannya tentang diriku, dia yang selalu terlihat cantik di mataku, dia yang belum bisa tergantikan di hatiku dan dia yang selalu hadir di mimpiku hingga kini.
Begitu lekatnya kenangan tersebut membuatku benar-benar ingin untuk mengubah waktu. Ya, jika pada akhirnya harus begini lebih baik aku berbalik dan menghilang, tak membiarkan semuanya tumbuh dengan begitu indahnya, hanya untuk luruh ketika lelah untuk terus berbunga. Itulah mengapa aku selalu menyukai kisah-kisah romantis, tak kuasa menahan haru akan kesedihan ketika harus melepas seseorang pergi yang berakhir dengan kebahagiaan. Itulah mengapa aku berusaha menjauhi kisah-kisah sedih, dan kesal bukan main ketika melihat, mendengar atau membaca cerita tentang dua orang yang tidak bisa bersatu. Betapa inginnya aku untuk lepas dari bayang-bayangnya. Betapa besarnya aku membutuhkan bantuan dari seseorang untuk bisa keluar dari jerat ini. Betapa hausnya aku akan seseorang yang mau memukul kepalaku, menertawakan kebodohanku dan membuatku sadar akan keharusan melihat masa depan. Betapa aku ingin melepasnya dan bisa melihatnya dengan rasa sayang akan orang yang pernah mengisi memori indahku. Betapa aku berharap suatu hari menatap dan menyapanya tanpa ada sesuatu yang lebih dari pertemuan antar teman. Ingin sekali aku bisa mengucapkan "Even if you find another person that makes you smile, even the painfull farewell, I'm glad that it was you. My love that I can't reach, now I have to send you away."
Tapi.... saat ini....

Eoddeokajyo, eoddeokajyo geudaega ddeonaganeyo
(What should I do, what should I do, you're leaving )
Eoddeokajyo, eoddeokajyo nadulgo ddeonaganeyo
(What should I do, what should I do, you're leaving me)
Saranghaeyo, saranghaeyo, mongnoa bulleobojiman
(I love you, I love you, I cry out to you)
Geudaen deutji motaeyo gaseumeuroman woechigo isseuni
(But you can't hear me because I am only shouting in my heart)
Haruonjongil jiwobojiman ddo ddeoolla
(All day long I try to forget you, but I think of you again)
Haruonjongil ibyeolhajiman ddo dasi ddeoolla
(All day long I try to say goodbye, but I think of you)
(What should I do by Jang Geun Suk)

Tidak ada komentar: