Kamis, 01 April 2010

Pengalaman Pertama

Terhitung genap dua minggu aku berdomisili di lokasi baru, daerah terpencil meski dilalui jalur utama selatan. Untuk pertama kalinya aku mengadu nasib jauh dari kota kecil namun sangat kusukai yang menjadi tempat tinggalku bersama kedua orang tuaku. Disinilah, di sebuah desa di kawasan kecamatan Bagelen, Purworejo, aku mengemban tanggung jawab baru, terjun ke bidang baru tanpa persiapan matang. Di tengah kebingungan akan tugas yang menanti, aku pun memberanikan diri untuk segera melaksanakan tugasku yang baru di tempat ini. Satu dua hari berlalu hingga genap empat belas hari berlalu, tak terkira banyaknya masalah yang harus kuhadapi sekaligus harus kuselesaikan dengan bijaksana dan tepat. Ahhhh.....berat sekali beban yang kutanggung hingga kini. Ketika aku masih meraba-raba dan belajar, sementara aku tak berpengalaman, aku dipaksa untuk menyelesaikan segala hal tanpa ada bantuan yang signifikan.
Pusing, gelisah, pikiran tak bisa tenang terus menerus mengganggu hari-hariku sejak mendengar kabar kepindahanku ke sini. Meskipun orang bilang, pengalaman adalah guru yang terbaik bagiku pengalaman kali ini benar-benar hal yang membuatku merasa pahit hingga timbul keinginan untuk menghilang. Aku semakin menyadari jika ini bukanlah bidang yang kukuasai dan kuinginkan. Tak ada rasa menikmati sedikitpun pada tugasku kali ini. Membuatku lelah lahir batin, setelah berusaha hingga batas akhir kemampuanku yang tak seberapa ini.
Entah harus bagaimana lagi aku menjalani hari-hari ke depan. Aku pun terpikir hal-hal begatif akan kelangsungan tugasku ini. Bagaimana tidak, jika hal yang tidak siap dipaksa untuk siap. Aku yang berperan layaknya jembatan penghubung pun dibuat semakin pusing dengan kemauan dua kepala yang berbeda. Koordinasi di lapangan yang tak kondusif semakin memperparah tekanan yang kuhadapi. Lingkungan yang terus-menerus menekan semakin membuatku sesak. Meski air mata meleleh, walau semua ganjalan tertumpah semua itu tak kunjung mengurangi beban berat yang kusangga. Andaikan waktu bisa kuulang kembali, begitu inginnya aku meralat keputusanku. Begitu besar harapanku untuk keluar dari masalah ini, dan kembali ke duniaku yang indah di tengah kawan-kawan kecilku yang polos, nakal namun menyegarkan. Saat ini kucoba untuk bertahan, menguji batas kemampuanku berusaha untuk mendapatkan sedikit hembusan angin segar demi masa depan. Semoga dengan pengalaman ini aku bisa belajar untuk maju, menguasai hal baru, mampu menyelesaikan hambatan dengan tepat dan cepat, tak lupa menjadi pribadi yang lebih sabar,kuat dan tabah.

Tidak ada komentar: