Rabu, 31 Agustus 2011

Lebaran

Hiruk pikuk menyambut lebaran semakin riuh dengan adanya perbedaan penetapan 1 Syawal atawa Hari Kemenangan umat Islam setelah sebulan penuh beribadah di bulan suci Ramadhan. Kebingungan atas pergeseran mendadak penetapan hari lebaran oleh pemerintah ini mau tak mau menimbulkan sedikit rasa kecewa bagi mereka yang sudah mempersiapkan 'tetek bengek' yang biasa dilakukan di hari raya. Tak ayal lagi berbagai cerita yang mengundang tawa pun terjadi, dari ketupat lebaran yang dijadikan menu sahur, tarawih setelah sempat mengumandangkan takbir hingga membatalkan puasa dan ikut sholat Iedul Fitri karena diajak tetangga ^^.
Sayangnya ketidakbarengan hari lebaran kali ini sedikit banyak menodai kefitrahan Iedul fitri dengan adanya saling kecam antara ahli-ahli yang berperan dalam menentukan 1 Syawal. Masing-masing kukuh berpendapat yang paling benar, dan menyalahkan yang lain bahkan cenderung mengkritik dengan penyampaian yang mengundang salah paham. Semua itu menjadi bibit perpecahan sesama umat yang perlu untuk dicari solusinya agar keutuhan 'ukhuwah islamiyah' tetap terjaga. Jika mengacu pada kebebasan beragama yang termaktu dalam UUD 45, seyogyanya perbedaan ini yang notabene menjadi perbedaan pandangan antar ormas tidak dijadikan isu 'sara'. Biarlah perbedaan ini menjadi hal yang wajar sebagai manusia yang tak sempurna, berpegang teguh pada keyakinan yang berpedoman pada kebenaran dan saling menghormati satu sama lain.
Hari Selasa atau Rabu pada intinya adalah Taqoballalahu Minna Wa Minkum, Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1432 H, Minal Aidzin Wal faidzin, Mohon Maaf Lahir Batin.

Tidak ada komentar: