Kamis, 18 Maret 2010

Qualcuno nel mio sogno


"Mataku mencari-cari di kerumunan orang, tak lama kemudian pandanganku tertumbuk pada sesosok tinggi bermantel hitam dengan syal melilit di leher jenjangnya yang tengah bersandar pada sebuah pilar. Senyum tersungging di bibirku ketika melihatnya menunduk, mencermati angka-angka yang tertera di jam tangan Rolex dipergelangan tangan kirinya."

Kilasan kalimat yang pernah kutulis beberapa tahun lalu berkelebat di benakku. Dengan kalut aku membongkar isi lemari kecilku, mengeluarkan bermacam-macam benda yang tertata rapi dan tak tersentuh untuk sekian lama. Dengan cepat kubuka sebuah buku bergaris yang terselip di tumpukan berbagai majalah lama. Kubolak-balik halaman demi halaman, tapi apa yang kucari belum juga kutemukan. Tak lama aku mengalihkan area pencarianku, sempat bersorak ketika menemukan sebundel berkas lama yang kukenali adalah hasil karyaku dulu, namun lagi-lagi aku menelan kecewa ketika 'benda istimewa ' itu tak juga kutemukan.

"Di tengah serunya pertandingan, serta merta perhatianku teralih akan sosok gagah yang berdiri di tepi lapangan. Wajahnya yang tampan dengan hidung mancung bak patung Romawi dengan serius memperhatikan teman-temannya berlaga. Kedua belah tangannya bersidekap di depan dada semakin menambah keangkuhan figur berwibawa yang membuatku terpesona. Siapakah dia ?"

Ah betapa inginnya aku membaca kembali tujuh lembar kertas yang merupakan segenap perasaanku yang pada akhirnya menjadi sebuah jalinan cerita impianku itu. Tak seperti tahun sebelumnya, kali ini jauh-jauh hari aku telah mengingat akan tanggal istimewa di bulan Maret ini. Meskipun telah sekian lama aku tak menjumpainya, walaupun hingga kini tak ada kabar beritanya, kali ini aku tak melupakan paduan angka 1 dan 9 yang sejak dulu menjadi angka keramatku. Berkali-kali aku melewatkan kesempatan untuk melihatnya, berkali-kali pula aku merasakan sebuah penyesalan. Tahun demi tahun terlewati dengan cepat tanpa dia yang dulu begitu lekat di hatiku. Yah, sebagian besar memang karena kesalahanku yang begitu mudah berpaling ketika dia harus menghilang untuk beberapa lama. Adalah sifatku yang terlalu mudah merasa bosan sehingga dia tergantikan untuk sementara.

"Alessandro Nesta, pemuda kelahiran 21 tahun lalu di sebuah daerah di kota Roma yang menjadi salah satu pilar. Sosoknya yang demikian anggun, penampilannya yang kalem, raut wajahnya yang khas mediterania seolah memunculkan kembali Pangeran Romawi kuno yang ada dalam bayanganku "

Kali ini, seiring harapan untuk kembali melihatnya di tengah arena, jauh-jauh hari aku telah bersiap untuk menjadikan Venerdi, 19 Marzo menjadi hari yang spesial. Aku sadar jikalau usianya telah mendekati titik akhir karirnya. Tak berlebihan jika aku ingin sekali sekali lagi melihatnya dengan kostum Azzuri, ingin sekali aku larut dalam antusiasme penuh semangat mendukungnya berjuang dalam tim untuk mempertahankan gelar yang akan diperebutkan bulan Juni nanti. Di tengah rumor yang beredar, tak urung harapanku melambung, harap-harap cemas menantikan keputusannya.

Venerdi, kan kuingat selalu hari ini, hari ketika aku meniupkan sebuah harapan untuknya. 19, kan kuingat tanggal ini, tanggal ketika aku merindukannya. Angka yang selalu kukenang karena mengingatkanku akan "dia". Impian yang sekali lagi berkobar, membuatku merasa muda kembali, masa ketika gelak tawa, canda ceria mengalahkan kerisauan. Impian yang dipenuhi sosoknya setiap saat, dia yang memperoleh tempat khusus di hatiku, dia yang telah membuatku terpesona, dia yang membuat hidupku lebih berwarna, dia yang menguatkan aku untuk berkarya, dia yang telah berakar dalam diriku.

" Buon compleanno, carrissima ! desiderache lei sia liposteriore. La tengo sempre nel mio cuore"

2 komentar:

siwi mars mengatakan...

kukutip beberapa utk nambahin detail bukuku yah..
ternyata.......
belum ilang...
belum berubah....
eekekekek...
lanjutkan!!!!

tezuka_in mengatakan...

he he he monggo. hiks aku lagi kelangan bener kiye rung ketemu. jelas lah, namanya juga sosok impian sepanjang masa