Selasa, 28 Oktober 2008

Adios

Walau jauh-jauh hari aku sudah tahu mau ada yang namanya acara 'pamitan', tetap saja detak jantungku bertambah cepat saat menerima panggilan di malam hari. Maklum sebagai orang yang lebih suka bekerja di balik layar, tampil menjadi tokoh utama membuatku 'nervous', kegugupanku semakin lengkap dengan sifat 'grogian' yang dari dulu nggak pernah bisa dihilangkan. Hari ini, sengaja aku berangkat lebih awal dari yang dijadwalkan, maksud hati sih supaya bisa ngumpet sebentar ^^. Seperti biasa sifat 'pe-de' semakin luntur jika aku sudah merasa tak berhak berada di suatu tempat. Sialnya (atau malah untung ? ...^^) begitu sampai di tempat yang nggak mungkin bisa kulupakan bertepatan dengan usainya kegiatan rutin sehari-hari. Tak pelak lagi wajah-wajah yang masih terpatri dalam pikiran bermunculan satu per satu. Wah serasa kembali ke waktu itu. Sayang waktu tak memungkinkan untuk bercengkerama lebih lama. Aku pun segera menyelesaikan alasan aku kembali hari ini. "Surprise", sampai sekarang aku masih merasa kaget dan heran. Acara pamitan yang kusangka hanya sekedar bertemu dan mengucapkan beberapa kata perpisahan ternyata menjadi acara yang lumayan formal. Tentu saja aku semakin gugup, keringat dingin mulai muncul, perasaanku nyaris seperti dulu saat harus berbicara di depan rekan-rekan sebagai salah satu syarat untuk mengantongi gelar sarjana. Rasa haru tak kuasa kutahan saat mendegarkan kata-kata sambutan beliau, nyaris saja membuat diriku yang memang sangat sentimental ini meneteskan air mata. Setengah memaksakan diri, aku pun tampil dengan sedikit terbata-bata menyampaikan rasa terimakasihku atas kesempatan yang telah diberikan padaku. Sungguh berat untuk menyusun kata demi kata yang akan kuucapkan tanpa persiapan lebih dulu, gugup dan gemetar menambah kalut pikiranku, jadi hanya maaf dan terima kasih yang sebesar-besarnya yang keluar dari mulutku, dilantunkan dalam suara yang sedikit bergetar, meski masih banyak yang belum kuungkapkan. Melalui tulisan ini, aku menumpahkan semua yang belum sempat terucap. Tiga bulan ini menjadi saat yang sangat berarti bagi diriku. Bisa kembali menapaki jalan-jalan yang dulu menjadi rumah keduaku, bertemu lagi dengan orang-orang yang telah berjasa bagiku, dan mengenal orang-orang yang kini bukan hanya menjadi sekedar wajah dan nama. Penerimaan yang penuh kehangatan, menjadi sebuah episode baru dalam hidupku, menambah wawasan dan pengalamanku dalam mengarungi kehidupan. Tiga bulan ini aku banyak belajar dari semuanya dan semoga membuatku semakin dewasa dan bijaksana. Doumo arigato gozaimasu. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, bukan berakhir namun memulai sesuatu yang baru sesuai dengan jalan masing-masing. Semoga tali persaudaraan tetap terjaga untuk selamanya.
Akhirnya usai sudah, walau bukan berarti tak bertemu kembali. Tak sabar aku menantikan saat yang tepat untuk menuangkan hari ini dalam sebuah memori yang indah. Saat ini pun aku masih tersenyum mengingat betapa senangnya aku bertemu dengan favoritku. Daniel, keisenganmu susah dilupakan lho ^^, jangan cemberut terus, mainan hp kan memang nggak boleh. Hadiahnya sudah kamu terima kok, nggak nyadar ya ? Hmmm... bener-bener jiplakane 'papi' deh. Oki, kangen deh mbahas naruto bareng kamu, plus ndengerin South The Devil, ngomong-ngomong sudah bisa belum ? Inget nama kamu jadi inget yang lain, sama-sama pinter nggitar juga. Wah jadi kebayang waktu nyanyi Farewell To You di acara yang sama dulu. Ivan, belajar yang rajin ya. Ntar tak pinjemin ost. anime deh, tapi kapan ketemunya ya ^^. Bondan, maaf nggak kebagian senbei lagi. Ditungguin nggak muncul si, ya diembat yang lain de^^. Nico, sudah tak add tu, tapi kok masih kosong ? Jonathan, masih tetep dukung Milan kan ? Forza Milan! Albern, masih nggak berubah juga. Kapan mau jadi dewasa ? Dian, sibuk ya, cuma 'say hai' langsung kabur ^^ Semoga menang di lomba besok ya. Awas kalo nggak !! ^^. Sayonara minna-san. Encontraremos otra vez algun dia, prometo.

Tidak ada komentar: