Kamis, 16 Oktober 2008

Saat ini....

Terlalu berlebihan dalam menyikapi sesuatu selama ini menjadi satu poin lemahku. Seakan tak pernah belajar dari kesalahan, sekali lagi aku terjebak dalam perangkap yang sama. Sesuai harapan seorang sahabatku agar aku lebih bijaksana, aku membulatkan tekad untuk tidak terus berkubang dalam lumpur kegilaan. Di waktu yang benar-benar luang saat ini, aku pun menyibukkan diri ke dalam rutinitas awal yang beberapa bulan terakhir ini sedikit terhambat. Membongkar dan menata kembali hartaku yang paling berharga selalu membuatku gembira. Sesuai impianku semasa kecil dulu, akhirnya meski belum seberapa alias sebanyak dan selengkap yang kuinginkan, aku berhasil merintis sebuah perpustakaan pribadi. Aku yang selalu dijuluki kutu buku oleh tetangga kiri kananku, mulai berkeinginan untuk memiliki koleksi buku-buku bacaan sejak mendengar pidato perpisahan saat SD dulu. Wah sudah berapa tahun yang lalu tuh ! Tapi aku masih ingat benar ucapan bapak kepala sekolah, beliau berpesan bahwa kenang-kenangan berupa buku dapat mengisi perpustakaan pribadi di rumah. "Perpustakaan pribadi", menjadi frase yang selalu terukir di benakku dan hingga saat ini kuusahakan agar bisa terwujud. Meski harus hidup hemat, tak bisa bersenang-senang dengan gaya hidup remaja pada umumnya aku tak pernah menyesal. Sifatku yang tak tanggung-tanggung kadang membuatku kelimpungan untuk mengatur anggaran. Dimulai dari sembunyi-sembunyi hingga terang-terangan aku mulai menumpuk koleksi yang sebagian besar bergenre fiksi. Tak heran jika orantuaku kadang kesal, dengan keroyalanku menghabiskan rupiah untuk berbelanja buku, belum lagi dengan bertambahnya jumlah buku yang kumiliki membuat rumah semakin sesak ^^. Namun walau harus rela hidup sederhana, aku selalu merasa puas dan bahagia setiap kali menatap deretan buku-buku yang tertata rapi. Bosan dengan berita-berita tragis, acara-acara tv yang monoton, membuatku tergerak untuk membaca ulang buku-buku lamaku. Yah sekedar untuk membuang waktu yang terasa berjalan lambat sambil menantikan petualangan baru. Langkah pertama tentu mendata ulang semua buku yang kumiliki. Satu demi satu, kukeluarkan dengan penuh sayang dari tempatnya. Kubuka, kubersihkan dan kurapikan sampulnya, sungguh adegan santai yang menyenangkan. Betapa tidak, setiap buku mempunyai cerita tersendiri,. Ada yang harus menabung hingga menahan lapar hanya untuk membelinya, ada yang harus berkelana hingga beberapa kota baru kutemukan buku itu, ada yang menjadi kenangan-kenangan dari seseorang, ada pula buku yang selalu membuatku tersenyum gara-gara kubeli dengan harga super miring ^^, dan tak ketinggalan buku yang selalu membuatku sebal gara-gara isinya yang tak sesuai dengan tipe favoritku tapi tetap saja aku segan untuk membuangnya ^^. Senyum, tawa, geram, sedih dan jengkel berganti-ganti terpancar dari raut mukaku saat membongkar tumpukan buku-buku fiksi dan non fiksi tersebut. Senyum ketika menemukan buku favorit yang berisi kisah-kisah romantis dan bahagia, kagum saat membuka lembaran halaman dari buku yang berbobot tinggi, tertawa saat membaca kalimat-kalimat segar dari fiksi bergenre humor, rindu ketika menatap wajah-wajah keren dua dimensi yang kuimpikan untuk bertemu di dunia nyata, ikut bersedih dengan akhir kisah yang tragis, jengkel ketika kutemukan buku yang kumal dan kusut gara-gara perlakuan buruk peminjam !, dan geram melihat seri yang hilang tak kembali, grrrrrr...!!!
Selesai mencocokkan dengan catatan data, akhirnya kupilih sebuah judul yang tak bosan-bosannya untuk kubaca. Yes, the one and only "Harry Potter". Serial yang dengan penuh perjuangan akhirnya bisa kuperoleh lengkap hingga buku ketujuh ini, menjadi koleksi kesayanganku. Bahkan aku segan untuk meminjamkannya. Karena banyaknya waktu senggang, aku membacanya dengan perlahan, meresapi setiap kalimat yang sejauh ini terbukti menjadi kunci jalan cerita selanjutnya. Membacanya membuatku kangen akan sebuah suasana dimana seseorang bernama sama dengan pemeran Harry menjadi salah satu bagiannya. Setelah terbiasa dengan obrolan ringan antar teman, di awal-awal rasa sepi seperti waktu dulu kembali mampir. Meski tak seedan waktu itu, mungkin karena sekarang lebih dewasa ? Dan sudah waktunya ! Aku semakin kangen ketika satu demi satu pesan singkat berdatangan, sekedar 'say hello' saja membuatku tersenyum mengingat momen-momen indah di tempat kenangan. Akankah mereka selalu mengingatku ? Sayang, niatku untuk berbagi cerita di suatu kesempatan pupus. Aku hanya bisa melihat sekilas wajah-wajah cerah berkelebat kesana kemari, bertukar senyum di kejauhan. Oh, betapa inginnya aku bisa mengobrol seperti dulu, mendengarkan cerita-cerita konyol yang selalu membuatku tertawa jika mengingatnya, membahas anime terlaris saat ini, hingga gurauan "salam dari Rossi" yang hampir setiap saat terlontar. Someday....maybe..

Hari ini, walau panas begitu terik menjadi hari terindah di minggu ini. Rencana-rencana yang menyuntikan semangat mulai terlaksana. Usai berbagi keluh kesah dan beropini semalam suntuk dengan seorang teman, membuat pikiranku kembali segar. Setelah beberapa hari menunda jadwal baca manga scan, tergesa-gesa aku menuju tempat biasa berharap masih mendapat tempat. Sesuai dugaanku, banyak surat elektronik yang belum kubaca. Dan yang membuatku jengkel, sebagian dari orang tak dikenal, yah semua salahku sih dengan niat mencari informasi penting terpaksa bergabung dalam sebuah milis. Setelah agak sebal gara-gara lelet, akhirnya aku menemukan sesuatu yang membuatku kembali tersenyum. Malam ini dua orang yang mirip meski beda usia kutemui di dunia maya. Wow senangnya, ternyata yang pertama masih seperti dulu, gokil, iseng dan selalu membuatku tertawa dengan kalimat-kalimat nylenehnya. Yang kedua membuatku tersenyum dengan kiriman gambarnya yang memelas (pas sekali dengan aku saat ini ^^). Mengingat kembali komentar sahabat saat jalan-jalan ke Benteng peninggalan penjajah saat libur lebaran kemarin, "Mirip banget, In!!", katanya, ingin benar aku mempertemukan keduanya untuk membandingkan seberapa jauh kemiripan mereka. Belum tuntas aku tertawa, datang pesan lain yang membuatku semakin kangen. Hiks..hiks...hiks..duh ternyata masih terbuai dengan masa yang sudah lewat.

Tidak ada komentar: