Rabu, 29 Oktober 2008

Memburu masa depan

Bulan di penghujung tahun selalu dinanti oleh beberapa orang, bukan hanya datangnya musim hujan yang mengisi ulang sumber-sumber air bersih, melainkan di bulan-bulan ini para pencari kerja berlomba-lomba mengais keberuntungan untuk lolos menjadi calon pegawai negeri sipil. Warung-warung yang menyediakan jasa internet diserbu pelanggan, mencari informasi dan antre untuk mendaftar secara online. Kantor-kantor pemerintah pun tak kalah sibuk melayani warga yang serentak mengurus surat-surat untuk memenuhi persyaratan. Benar-benar bulan yang sibuk, dan menebar rejeki pada beberapa orang. Beberapa tahun terakhir ini keadaan memang berbalik, satu dekade yang lalu sebagian besar memilih untuk menjadi pekerja swasta dengan alasan keterjaminan masalah finansial. Memang faktanya bertahun-tahun yang lalu pegawai negeri kurang begitu terjamin. Lain dengan pegawai swasta tampak begitu makmur dan tercukupi sehingga mereka bergitu loyal dengan tempat mereka menggantungkan hidupnya. Usai runtuhnya orde baru, pemerintah yang baru sedikit demi sedikit mulai memperbaiki nasib para pegawainya. Gaji dinaikkan, penambahan tunjangan hingga beberapa kemudahan yang diperoleh bagi seorang pegawai negeri membuat angin mulai berbalik arah. Dimulainya krisis ekonomi yang merontokkan dunia usaha, membuat tak sedikit perusahaan yang gulung tikar atau harus merampingkan diri. Walhasil mereka yang semula tak berminat mulai melirik label CPNS dengan harapan hidup lebih terjamin hingga hari tua. Siapa sih yang nggak kepingin uang mengalir tiap bulan sampai nanti usia uzur. Berubahnya taraf hidup para pegawai ke arah yang lebih baik menjadi nilai positif bagi pemerintah yang ingin mengukukuhkan eksistensinya. Hanya sayangnya, usaha pemerintah untuk memakmurkan rakyatnya tidak dibarengi dengan pemulihan ekonomi swasta. Yang menjadi masalah utama, setiap kali pemerintah menaikkan honor pegawai, diikuti dengan naiknya harga kebutuhan pokok. Sementara penghasilan rakyat kecil cenderung tetap kalau tidak malah semakin menurun. Inflasi yang terus menerus membuat rakyat semakin tercekik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akankah keadaan ini akan berlangsung lama ? tak heran jika semua tergiur untuk menjadi seorang PNS dan tak sedikit yang rela mengambil jalan pintas.

Tidak ada komentar: