Kamis, 25 Desember 2008

Messiah Conspiracy

Walaupun tidak merayakan Natal, setiap tahunnya aku selalu larut dalam suasana perayaan hari kelahiran Kristus tersebut. Bagaimana tidak, semua stasiun televisi menayangkan program-program berbau Natal. Bukannya tidak suka, aku justru selalu menantikan acara-acara tersebut. Mulai dari film-film bertema Christmas yang sebagian besar enak ditonton, konser Natal hingga siaran langsung Misa dari Vatikan. Jangan heran, sejak dulu aku penggemar lagu-lagu klasik, biasanya salah satu stasiun tv memutar sejam bersama Three Tenor, sayangnya beberapa tahun terakhir kebiasaan tersebut sudah hilang. Meskipun demikian penampilan penyanyi macam Samuel, Delon, Mike cukup menghibur telinga. Natal tahun ini pun tak jauh beda dengan sebelumnya, deretan film berlatar belakang white Cristmas bahkan aku mendapat ucapan Merry Cristmas ^^ (Aku sampai kaget lho). Melengkapi suasana Natal ini, aku membaca sebuah novel bergense fiction-thriller berjudul Messiah Conspiracy. Melihat dari judulnya, sudah pasti isi buku ini menyinggung masalah agama Nasrani. Tagline "Ksatria Templar, Vatikan dan Injil Kristus:Misteri Injil Tulisan Tangan Kristus Sendiri" semakin menguatkan muatan yang terkandung dalam novel ini. Prolog buku ini menceritakan tentang pelarian ksatria Templar ketika perintah pemusnahan datang dari gereja. Berlanjut ke bab-bab berikutnya, Raymond Khoury pengarang novel ini menjalin cerita tentang perampokan museum The Met yang sedang memamerkan benda-benda bersejarah yang beberapa di antaranya berasal dari Vatikan. Perampok yang berjumlah empat tersebut menunggang kuda dan berdandan ala Ksatria Templar. Hal ini membuat Tess, arkeolog yang menjadi saksi mata tergelitik untuk menyelidiki alasan di balik perampokan tersebut. Tess berhasil menemukan fakta bahwa alat pemecah kode yang dicuri merupakan kunci untuk memecahkan rahasia harta karun Templar. Harta Templar dikabarkan hilang bersama tenggelamnya The Falcons di perairan Yunani. Seperti teori konspirasi lainnya, harta Templar diduga berkaitan dengan bukti-bukti yang bertentangan dengan konsep keilahian Kristus. Tess dan Reilly(FBI yang mengusut kasus ini) terjun dalam petualangan mendebarkan dan bertaruh nyawa untuk sebuah kebenaran yang mengejutkan.
Layaknya novel-novel bermutu lainnya, buku ini memuat beberapa testimoni dari pihak ketiga. Politiken Denmark menyatakan "khoury berhasil mengalahkan Dan Brown dengan kisah parahistorisnya yang lebih mengagumkan". Bagi yang sudah membaca karya-karya Dan Brown tentu merasa penasaran seberapa dasyat kontroversi dalam buku ini. Usai membaca keseluruhan buku ini, menurutku ada sebuah perbedaan besar antara Khoury dan Brown. Khoury lebih mengutamakan jalinan cerita antar tokoh daripada membahas fakta-fakta yang melatarbelakangi cerita. Sebaliknya dengan Brown, ia mengedepankan penemuan dan sejarah melalui tokoh ciptaannya. Jika Brown sukses menggiring pembaca untuk percaya dengan apa yang ditulisnya (tak heran sebuah karyanya meledak dengan bebagai pro dan kontra) maka Khoury mengajak pembaca untuk hanyut dalam konflik yang menimpa tokoh-tokohnya. Berbagai fakta fenomenal yang disodorkan meskipun sama dengan apa yang ditulis Brown memberikan efek yang berbeda. Ditambah dengan beberapa bab yang menceritakan perjalanan ksatria Templar selama pelarian, menjadikan buku ini murni rekaan belaka. Walaupun dokumen seperti gulungan Nag Hammadi, artefak dan sejarah Templar benar adanya, bahkan pernyataan tokoh Kardinal dalam buku ini tentang kebenaran sifat manusia dari Yesus tidak mampu meyakinkan pembaca. Khoury yang dengan berani mengusik wilayah rawan dari agama besar di dunia (Katolik dan Islam) cukup berhasil dalam menulis novel parahistoris. Namun, sepertinya beberapa testimoni tersebut agak berlebihan. Meskipun pandanganku ini sedikit bias karena sedikit banyak aku lebih menyukai gaya penulisan Dan Brown yang tidak bertele-tele, Messiah Conspiracy menjadi selingan menarik di pengujung tahun ini.

2 komentar:

PoENYa-koe mengatakan...

mba susah amat seh kasih komen. lewat hape seh. yang dulu dulu gampang ko!
novel ini dah pernah baca. biasa bae. ujungnya ga greget. gitu tok!! pan lagi booming novel beginian gara gara dan brown.

tezuka_in mengatakan...

ember, makane aku nulis kaya gini
tu buku temenku yg beli, jd aku ga rugi he...he..