Jumat, 30 Mei 2008

Cool Guy


Setiap hari Minggu, aku selalu menolak untuk ke luar rumah. Saat kusebutkan alasanku semua sontak tertegun dan tak lama kemudian terbahak. Alasanku mungkin tak masuk akal bagi sebagian orang, tapi hari MInggu adalah hari yang selalu kutunggu-tunggu. Bukan hanya karena hari libur sehingga aku bisa bersantai setelah enam hari berkutat dengan buku dan murid-muridku yang kadang membuatku frustasi, yang lebih penting adalah hari Minggu adalah hari di mana aku bisa menonton acara kesukaanku. Aku dan teman-temanku yang punya hobby sama menjuluki hari Minggu sebagai "hari kartun" sedunia. Dunia siapa ? Tentu saja dunia kami para pecinta manga dan anime. Aku yang paling malas bangun pagi, setiap hari Minggu selalu berada di depan tv saat fajar menjemput.
Di salah satu stasiun tv swasta kita, hari Minggu pagi seolah khusus untuk menayangkan film-film kartun khususnya buatan Jepang. Tak heran aku yang sejak kecil tergila-gila dengan komik selalu menghabiskan waktu santaiku di hari Minggu menikmati judul demi judul anime yang ditayangkan.
Dari sekian banyak anime baik yang populer maupun yang kurang populer, ada satu yang paling kutunggu. Apalagi kalau bukan serial detektif favoritku yang diangkat dari komik berjudul sama karya Aoyama Gosho. Detective Conan atau Metantei Conan adalah manga yang dengan setia kutunggu tanggal terbitnya yang hingga mencapai volume 50 belum juga sampai pada penyelesaian akhirnya. Manga yang sudah 10 tahun berlanjut ini masih tetap disukai dan dinanti para penggemarnya. Apa yang menjadikan serial ini tak kehilangan penggemar walau sudah bertahun-tahun ditulis dan belum selesai juga bahkan belum ada titik terang dari konflik yang mendasari cerita ini ? Dari sudut pandangku sebagai penggemar Conan, kekuatan manga ini terletak pada kelihaian Aoyama-Sensei dalam menulis kasus yang menjadi inti ceritanya. Detective Conan berkisah tentang detektif SMA bernama Shinichi Kudo yang selalu menemui kasus khususnya pembunuhan dan selalu berhasil memecahkan kasus tersebut setelah mempelajari petunjuk yang ada. Remaja yang penuh ingin tahu ini harus menelan pil pahit saat ia lengah dan tertangkap organisasi terselubung. Kudo dipaksa menelan obat APTX yang membuat tubuhnya mengecil menjadi anak usia 7 tahun. Inilah awal dari kisah ini, Kudo yang menyamar menjadi Conan Edogawa berusaha menyingkap organisasi hitam demi mengembalikan tubuhnya ke bentuk semula. Kasus demi kasus ia lewati, dan petunjuk tentang organisasi hitam sedikit demi sedikit terkumpul.
Saat ini di negeri asalnya serial ini sudah mencapai chapter 600-an yang artinya di Indonesia tertinggal lebih dari 100 chapter ! Mengapa demikian ? Ini karena sistem penerbitan serial ini yang sekarang melalui majalah Shonen Star yang beredar sebulan sekali. Padahal, di Jepang sana majalah yang sama terbit satu minggu sekali. Tahu kan apa yang terjadi selanjutnya...
Aku selalu tak sabar menunggu chapter terbaru dari seri Conan ini. Aku juga tak bosan-bosannya membaca ulang manga ini mulai dari nomor awal. Aku tak hanya memperoleh bacaan yang menghibur dari manga ini, tapi aku juga mendapatkan pengetahuan berharga yang bisa kutularkan ke teman dan murid-muridku. Pengetahuan apa saja ? Wah banyak sekali, tak bisa kusebutkan satu persatu di sini. Tentu bukan pengetahuan tentang cara membunuh yang kupelajari, tetapi ilmu yang bisa kuterapkan dalam kehisupan sehari-hari. Sebagai contoh, di salah satu kasus, Conan menerangkan bagaimana cara merawat anak kucing. Wah aku baru tahu kalau anak kucing itu tidak bisa minum susu sapi, pantas kucing di rumahku kena diare ! Di kasus lain aku jadi tahu tentang ular laut, tanaman beracun yang kadang tumbuh liar di kebun, pembersih toilet yang bisa berbahaya bila dicampur, pertolongan pertama untuk menolong orang keracunan dan masih banyak lagi hal-hal berguna yang bisa kupelajari.
Satu yang tak pernah kumengerti yaitu alasan orang-orang untuk membunuh. Aku tak habis pikir betapa mudahnya seseorang mengambil nyawa orang lain padahal ia sama sekali tak berhak. MAraknya berita-berita kriminal yang terjadi dewasa ini semakin membuatku miris.
Cool guy Shinichi, satu perkataanmu yang selalu kuingat " Kebenaran hanya ada satu "

Tidak ada komentar: