Minggu, 24 Agustus 2008

Forza Milan !!!



Akhirnya setelah lama menunggu, pertandingan sepak bola antar klub favoritku akan dimulai. Laga pertama Lega Calcio Serie A atau dikenal dengan Liga Italia Seri A akan digelar pekan depan. Sejak Piala Dunia 1998 di Prancis, aku mulai menggandrungi dunia sepak bola. Akibat pengaruh demam sepak bola yang melanda seluruh dunia termasuk penghuni kelasku best 2.1, aku yang semula buta sepak bola mulai belajar tentang segala aktivitas di lapangan hijau tersebut. Layaknya cewek biasa, aku menyukai olahraga bola kaki itu berawal dari kekagumanku pada seorang 'portiere' asal Italia. Penjaga gawang gaek yang lumayan bagus penampilannya saat membela timnya Italia mencuri perhatianku dengan wajah ganteng khas Italiano. Lambat laun, aku mulai memahami aturan-aturan dalam sepakbola dan akhirnya aku mulai menyukai olahraga yang dulu sempat kuanggap membosankan ini. Berbekal pengetahuan yang lumayan tentang sepakbola, aku menjadi pemirsa setia liga yang paling diminati teman-temanku, Liga Italia Seri A yang ditayangkan dengan rutin oleh sebuah stasiun televisi swasta. Sebagai pemula dalam dunia sepak bola, aku tentu saja menjadi seorang Interisti, klub elit tempat Gianluca Pagliuca bergabung. Aku tak pernah absen menonton siaran langsung yang menayangkan laga klub milik Massimo Morati tersebut. Meski di keesokan harinya, mata sembab akibat bergadang, aku dan teman-teman pecinta Liga Italia dengan penuh semangat berdebat seru mengomentari jalannya pertandingan di malam sebelumnya. Tak jarang kami mengadakan taruhan kecil-kecilan demi membela klub favorit masing-masing. Uang jajan pun harus berkurang demi sepotong informasi yang lumayan menguras kocek anak yang masih mendapat anggaran dari ortu. Setahun berselang, cinta matiku pada Inter Milan sedikit berkurang tatkala aku menemukan sosok idaman baru ^_^. Alessandro Nesta, defender berusia 23 tahun asal Roma berhasil membelokkan fanatismeku pada Nerazzura. Penampilan dasyatnya saat memenangkan Piala Winner yang terakhir membuatku terpesona akan bakat dan tentu saja sosoknya yang 'cool', seperti pangeran Romawi yang tersesat di zaman modern. Pemuda kelahiran Collevecchio 13 Maret 1976 ini menjadi anak emas klub favoritku yang kedua. Sifatnya yang tenang membuatnya dipercaya untuk memimpin tim Bianco Celeste saat bertanding menghadapi klub-klub lain. Jiwa pemimpinnya yang elegan semakin menarik hatiku, membuatku beralih sepenuhnya menjadi seorang Lazialita. Aku pun menjadi saksi kesuksesannya memboyong piala liga, menjadikan Lazio sejajar dengan klub-klub besar macam Juventus, AC Milan dan Inter Milan. Sayang di puncak kejayaan bersama Lazio, Il Capitano ini harus merelakan dirinya dijual demi kelangsungan klub. Kepindahannya ke Rossonero sempat membuatku frustasi. Segala atribut biru putih yang menjadi koleksiku tak bisa digunakan lagi saat aku ingin terus mendukungnya. Namun aku tetap mendukungnya dengan sepenuh hati. Rossonero tidak hanya menjadi rumah bagi difensore terbaik ini, tetapi juga menjadi rumahku yang baru. Di tengah skuad yang solid, Nesta menjadi semakin matang dan terus mengembangkan sayapnya di dunia sepak bola. Di usianya yang mendekati kepala tiga, berbagai piala bergengsi berhasil diraihnya. Scudetto, Piala Champion dan yang paling berkesan supremasi tertinggi sepak bola, Piala Dunia 2006 berhasil diraihnya bersama tim Azzuri Italia.
AC Milan, klub tempat bernaung Nesta bermarkas di kota Milan. Klub yang berdiri sejak tahun 1899 ini merupakan salah satu klub raksasa Italia yang telah mengantongi berbagai macam gelar baik dari dalam maupun luar negeri. Menilik penampilan Milan tahun lalu, bisa dikatakan bahwa Milan tidak tampil maksimal. Di bawah asuhan Carlo Ancelotti, skuad Milan yang bertabur bintang seperti Kaka, Pirlo, Gilardino, Gatusso dan masih banyak lagi tidak mampu mempertahankan sinarnya saat bomber Sheva masih menjadi tombak utama penyerangan ke gawang lawan. Milan bahkan melakukan traksaksi sia-sia saat memboyong Ronaldo ke San Siro. Mantan pemain terbaik dunia asal Brasil yang diharapkan mampu menggedor pertahanan lawan ini justru tidak berkesempatan untuk mengembalikan kejayaannya akibat cedera yang berkepanjangan. Justru Alexandre Pato, pemain muda yang mampu menjaga kehormtan Milan dengan aksi cantiknya membobol gawang lawan. Milan semakin terpuruk saat harus terlempar dari zona Champion dan harus puas dengan berebut piala UEFA di tahun 2008 ini. Untuk memperbaiki performanya, pada bursa transfer kali ini Milan berhasil menggaet Ronaldinho dari Barcelona. Sejak berambisi untuk menampilkan trio Brasil, Milan gencar memburu pemain yang penampilannya saat ini justru sedang menurun. Kedatangan Ronaldinho ke San Siro disambut dengan antusias oleh Milanisti, namun tidak olehku. Pikirku, Milan seolah tidak berkaca dengan pengalaman membeli Ronaldo tahun lalu. Dari kacamataku Milan lebih membutuhkan striker handal yang mampu mengantisipasi umpan-umpan cantik dari gelandang terbaik Kaka dan Andrea Pirlo. Milan juga harus mempunyai pemain lapis kedua yang tangguh terutama pemain-pemain bertahan yang bisa menggantikian peran Nesta yang sedang cedera dan Paolo Maldini yang sudah digerogoti usia. Pelatih Ancelotti benar-benar dibuat pusing dengan cederanya beberapa pemain pilar termasuk Nesta yang belum bisa dipastikan kapan dia bisa kembali berlaga membela Rossonero. Berita terpanas seri A musim ini, berkisar seputar isu kepindahan Sheva kembali ke Milan. Gosip yang beredar di kalangan pers Italia, bahwa kembalinya Sheva dari Chelsea ada hubungannya dengan Ricardo Kaka yang memang sudah lama diincar oleh The Blues. Ancelotti benar-benar di uji tahun ini. Penampilan awal di Railways Cup di Mokswa menjadi catatan buruk bagi pelatih yang sempat diberitakan akan diganti ini. Kekalahan 5-0 atas Chelsea menjadi PR bagi Milan untuk menentukan strategi selanjutnya dalam memilih pemain. Meskipun demikian Milan mampu menjawab spekulasi buruk atas penampilannya di seri A musim ini dengan keberhasilannya menekuk Juventus di ajang trofi Silvio Berlusconi, tanggalm 17 Agustus lalu. Filippo Inzaghi yang menyumbangkan satu gol pun percaya diri bahwa Milan akan menjadi scudetto musim ini. Kesuksesan Milan ini tentunya menjadi awal yang bagus untuk menghadapi laga di giornata pertama minggu depan. Akankah penampilan Milan membaik dengan kedatangan Ronaldinho dan Sheva ? Ataukah seperti anggapan orang bahwa kedatangan mereka akan sia-sia ? Pertanyaan-pertanyaan itu menjadi sebuah penantian yang menegangkan bagiku. Jawaban yang akan kutunggu dengan penuh semangat untuk mendukung perjuangan Rossoneri di Lega Calcio Serie A musim 2008/2009.

Tidak ada komentar: