Kamis, 28 Agustus 2008

La historia del ciudad de memorias

Meski baru sekitar tiga bulan lalu aku bertemu lagi dengan adik dan sahabatku tersayang, aku tetap antusias untuk bertemu dan berkumpul lagi. Jauh sebelum waktunya kami saling berkomunikasi, tak sabar untuk segera bersua, dan tak lupa saling memesan sesuatu ^_^. Pulang dari sekolah, meski matahari bersinar dengan terik dengan penuh semangat aku mengayuh berkeliling mencari pesanan yang dulu menjadi bawaan wajib setiap bulan. Aku sedikit dag dig dug saat sesuatu yang kucari tidak ada. Akhirnya setelah lama berputar-putar, peluh pun mengucur deras, wajah terasa panas dan mata terasa sakit akibat uv yang sedang mencapai puncaknya, aku menemukan upeti yang harus kubawa. Tanpa sempat beristirahat, aku pun berangkat dengan ceria meski kepala pening gara-gara penyakit lama yang kambuh. Setengah perjalanan, dering hp membangunkanku dari kantuk yang menyerang, rupanya adikku sudah tiba di kota kenangan. Tak lama kemudian kami pun bertemu muka di tempat yang telah dijanjikan. Wo cen te cen te hen kai sin !!!! Tiga bulan yang singkat ternyata membawa banyak perubahan. Canda dan tawa yang semakin jarang dilakukan kembali digelar. Kami pun larut dalam cerita petualangan masing-masing. Sayang personel yang paling heboh dan sangat kurindukan tak bisa bersama saat itu. Sembari berjalan-jalan di tempat favorit, kami berbagi kabar, menumpahkan cerita yang lama terpendam. Perhatian akan satu sama lain sempat teralih saat kami tiba di stasionary dan menemukan sesuatu yang sangat menarik dan sangat menggoda untuk dimiliki. Jeritan kecil pun terlontar ketika kami mendapatkan pernak pernik tokoh manga favorit kami. Puas berjalan-jalan, dengan menenteng barang yang lumayan membuat pegal, kami menuju tempat bakal kami numpang tidur. Tak lupa sebelumnya nongkrong di tempat favorit yang selalu menjadi tujuanku datang ke kota ini sebulan sekali. Bawaan kami terutama aku ^_^ semakin bertambah berat ketika aku menumpuk tankoubon demi tankoubon manga yang belum kubaca. Teman akrab yang menyusul kami berdua ikut menambah isi ranselku dengan setumpuk buku yang lumayan berat. Saat malam menjelang, lelah tak kami rasakan ketika menempuh sisa perjalanan sambil mengobrol seru. Meski lelah namun tenaga sudah terisi kembali setelah menyantap menu yang menjadi sasaran saat kami berada di kota ini.

Mi lugar predilecto

Obrolan bertambah seru ketika kami berkumpul di tempat sahabat lama yang kini bermukim di sana. Sembari membongkar bungkusan masing-masing, kami bertukar pengalaman yang terjadi pada diri masing-masing. Seperti biasa, dengan segera aku meraih bacaanku yang pertama. Untunglah kali ini aku tidak menyewa manga dengan tema berat yang membutuhkan konsentrasi penuh sehingga aku bisa ikut dalam pembicaraan yang terus berjalan. Tak terasa malam semakin larut, mata kami mulai berat meski sudah diganjal dengan secangkir kopi. Aku pun harus bergadang semalaman demi menyelesaikan bacaan yang masih lumayan banyak. Walhasil keesokan harinya aku bangun dengan tubuh pegal-pegal dan kantung mata penuh akibat kurang tidur. Siang hari kami berpencar dengan aktivitas masing-masing. Aku masih harus menuntaskan lembar-lembar His Dark Material yang melelahkan. Menjelang tengah hari aku dan Kyon-Chan berkumpul kembali, menelusuri gedung-gedung megah, menuntaskan narsisme yang sedang memuncak. Sayang belum puas aku bertemu kangen dengan adik yang satu ini, waktu jua yang memisahkan. Dengan berat hati aku meninggalkan kota ini dan kembali ke rutinitas semula. Persahabatan memang tak lekang dimakan waktu. Meski masing-masing sudah menempuh perjalanan yang baru, sebuah persahabatan akan tetap terjaga. Walau kadang menemui kerikil yang mengoyak, persahabatan akan menyatukan kembali hati yang terpisah. Betapa bahagianya saat kita menemukan sahabat yang saling mendukung dan saling mengerti diri masing-masing. Para mi, perdio a un amigo mas dolor que perdio a un amante. Kyon-Chan, saat ku tulis kisah ini, aku sudah memikirkan kapan kita berkumpul lagi. Sasuke-San, aku tak sabar menanti kepulanganmu. I miss you all. I miss when we are together, talking about our favourite books, anime, films and of course our journey. Signora Kaka, thanks to you. Doa kami bertiga terkabul dengan keberadaanmu di sana ^_^ Semoga semua menjadi lebih baik adanya. Gu-Fi Kun, thanks a lot. Berkatmu aku bisa mengoleksi manga favoritku dengan harga yang sedikit miring ^_^. Tetaplah menjadi Gu-Fi yang sabar dan selalu menolong tanpa ragu.

Tidak ada komentar: